Rabu, 04 April 2012

Eropa Optimis Dengan Portugal


Eropa Optimis Dengan Portugal  Reformasi yang dijalankan Lisbon telah menyehatkan kembali keuangan pemerintah Portugal dan Portugal dapat kembali mengakses pasar keuangan internasional pada tahun 2013 sesuai rencana, menurut pejabat Komisioner Eropa. Portugal telah menerima dana bailout €78 miliar setelah biaya pinjaman obligasi pemerintah melejit pasca merebaknya kecemasan akan kemampuan Portugal untuk membenahi masalah utangnya.
Meski demikian, sebagian investor tetap khawatir Portugal akan mengikuti jejak Yunani meminta dana bailout berikutnya yang dapat turut memicu program restrukturisasi utang. "Secara keseluruhan, program reformasi yang dijalankan Portugal melebihi standar yang ditetapkan," ujar Peter Weiss, wakil pimpinan Komisioner Eropa.
Ketika ditanya apakah Portugal akan membutuhkan bailout kedua jika tidak dapat kembali mengakses pasar keuangan tahun depan, Weiss mengatakan: "Apakah Portugal bisa meyakinkan pasar, adalah pertanyaan lain. Untuk sementara, kami menganggap Portugal telah menjalankan kebijakan reformasi fiskal yang cemerlang dan Portugal harusnya bisa kembali mengakses pasar keuangan internasional di 2013."
 Sementara itu, euro menguat di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3337, jauhi level rendah harian 1.3299 

Goldman Sachs Prediksikan Minutes FOMC Sinyalkan QE


Goldman Sachs Prediksikan Minutes FOMC Sinyalkan QEEkonom Goldman Sachs mengekspektasikan untuk mendengar dengan jelas adanya diskusi pelonggaran moneter lebih lanjut sebagai salah satu agenda dalam rapat penetapan suku bunga The Fed pada 13 Maret silam.
Minutes dari meeting ini akan dirilis pada pukul 01.00 WIB dini hari nanti, dengan beberapa poin yang akan dipantau oleh Goldman Sachs, antara lain:
  • Sejak meeting January, para pejabat Fed tidak ada pembicaraan mengenai pelonggaran moneter lebih lanjut. Maka minutes FOMC kali ini seharusnya menyediakan pandangan anggota komite FOMC lebih jelas mengenai kebijakan tersebut.
  • Diekspektasikan meeting yang lalu mencakup pembahasan opsi beberapa easing yang memungkinkan, seperti halnya program pembelian mortgage, potensi operation twist lebih lanjut, cara yang tepat untuk mengkomunikasikan pelonggaran tambahan, serta pro dan kontra terkait sterilisasi program pembelian aset yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Diskusi pejabat the Fed mengenai outlook ekonomi akan terfokus pada pasar tenaga kerja, dan bakal membahas mengapa pertumbuhan tenaga kerja dapat melampaui pertumbuhan GDP. Meski Bernanke telah memberikan detail opini pribadinya, tapi beberapa pandangan dari anggota The Fed lainnya mungkin akan berbeda. Perkembangan pasar keuangan Eropa juga mungkin turut menjadi agenda meeting The Fed yang lalu.
  • Minutes FOMC bulan Maret akan mempengaruhi rekomendasi Goldman Sachs, sementara ini mengharapkan adanya Quantitative Easing tambahan di triwulan kedua. Jika ternyata minutes terebut tidak membahas diskusi mengenai opsi easing sama sekali, berkebalikan dengan ekspektasi Goldman Sachs, atau jika ternyata FOMC mengupgrade outlook perekonomian secara signifikan, maka hal ini akan mencerminkan rapat penetapan suku bunga The Fed berikutnya pada 24 April tidak akan mengeluarkan stimulus QE.

Selasa, 03 April 2012

Minyak Mentah Anjlok Jelang Minutes FOMC


Minyak Mentah Anjlok Jelang Minutes FOMCMinyak mentah anjlok dibawah $105 per barrel di hari Selasa setelah data permintaan bahan bakar di AS melemah meskipun prospek kecemasan supply dan data ekonomi positif masih dukung kenaikan harga minyak.
Terpantau sejauh ini kontrak minyak mentah berjangka untuk bulan Mei diperdagangkan melemah -0.60% ke level $104.58 per barrel, setelah sempat raih level tertinggi intraday di $105.13 dan level terendah hariannya di $104.18 per barrel.
Beberapa analis melihat arah harga minyak saat ini masih kurang jelas, meskipun melemah, namun sedikit sekali para investor yang berani menjual secara agresif akibat masih ada resiko geopolitik yang menopang minyak kedepannya.
Dapat diekspektasikan pergerakan harga minyak masih range-bound menjelang libur Paskah di akhir pekan, kecuali jika laporan non-farm payroll mingguan nanti menunjukkan hasil positif, harga minyak berpotensi untuk mengalami rebound yang kuat.
Pada hari ini, trader dan para investor masih terfokus pada minutes rapat kebijakan Federal Reserve yang lalu, untuk melihat apakah ada potensi kebijakan quantitative easing ronde ketiga, yang seharusnya akan mendongkrak harga minyak jika ada sinyal QE lebih lanjut.

Saham AS Berjangka Terpuruk Menjelang Data Ekonomi


Saham AS Berjangka Terpuruk Menjelang Data EkonomiIndeks saham AS berjangka melorot dimotori oleh pelemahan bursa Eropa yang membebani sentimen para investor menjelang rilis data factory orders dan minutes dari rapat kebijakan moneter The Fed terakhir.
Terpantau sejauh ini indeks DJIA futures melemah -0.21% ke level 13,161, sementara S&P500 futs anjlok -0.19% di level 1,409.75 dan Nasdaq futures turun -0.02% diperdagangkan di level 2,776.00.
Bursa regional Eropa secara keseluruhan tertekan, dimana indeks saham gabungan Stoxx Europe 600 turun 0.5% akibat kecemasan utang Spanyol yang ditunjukkan melalui presentasi anggaran 2012 pemerintah Spanyol didepan parlemen. Data yang terpisah dari Spanyol juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Spanyol telah meroket ke 23% sejauh ini.
Selanjutnya para investor masih menunggu minutes FOMC yang dapat menyediakan petunjuk lebih lanjut atas potensi kebijakan quantitative easing. The Fed pada hari Senin kemarin sempat memberikan sinyal minimnya minat untuk melanjutkan langkah pelonggaran moneter lebih lanjut untuk merangsang pertumbuhan ekonomi jika data ekonomi secara gradual menunjukkan penguatan.

China Puji dan Kritik Kebijakan AS


China Puji dan Kritik Kebijakan ASGubernur People's Bank of China, Zhou Xiaochuan, hari ini memperingatkan bahwa perekonomian global belum lepas dari tekanan krisis finansial. Namun negara maju disarankan untuk tetap menahan arus dana keluar di tengah limpahan stimulus.

Zhou mengambil contoh pada perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China, dua negara perekonomian terbesar dunia. China menyambut baik upaya Washington dengan program pelonggaran moneternya. Quantitative easing (QE) berhasil dilakukan the Fed melalui pencanangan suku bunga rendah dan pembelian obligasi. Dengan begitu, perusahaan bisa meminjam dana dengan bunga kecil untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. "Kami sepakat dengan kebijakan likuiditas AS," ujar Zhou. Namun demikian, Beijing berharap dana yang masuk ke AS tetap berputar di dalam negeri dan bukan mengarah ke negara berkembang. "Sulit sekali mengontrol arus dana masuk ke pasar keuangan emerging markets," tambahnya.

Pujian Zhou bisa dipandang sebagai 'peringatan halus' bagi pemilik modal di negara barat, yang selama ini gemar menanamkan investasi di negara berkembang. Limpahan dana yang masuk ke pasar membuat pemerintah kesulitan mengendalikan inflasi. Khusus terhadap dollar, pengaruhnya dinilai sangat penting oleh China karena USD merupakan satuan tukar internasional.  

"Amerika memiliki tanggung jawab terhadap negara mitra ekonominya, khususnya dalam setiap kebijakan moneter," ulas Zhou. Ia mengerti betapa pentingnya bagi AS untuk membuka kran stimulus, namun pemerintah negara itu dituntut untuk memikirkan dampak dari limpahan stimulus terhadap sistem keuangan negara lain. "Tidak ada timbal balik.

Ekonomi Inggris Masih Lemah


Ekonomi Inggris Masih Lemah Asosiasi Bisnis Inggris (BCC) tetap inginkan Menteri Keuangan George Osborne untuk berbuat lebih banyak demi pulihkan aktivitas ekonomi yang lemah seiring pemerintah memangkas anggaran. "Ekonomi Inggris masih hadapi tantangan besar dan pemulihan berjalan terlalu lambat," ujar petinggi BCC, John Longworth. "Ada potensi pemulihan ekonomi, namun pemerintah harus ciptakan iklim bisnis yang menarik."

Data manufaktur dan konstruksi isyaratkan ekonomi Inggris akan kembali catatkan pertumbuhan di kuartal pertama 2012. Walaupun, pemangkasan pajak perusahaan memberikan sentimen positif, namun kepercayaan konsumen Inggris tetap rendah seiring turunnya pendapatan masyarakat dan naiknya tingkat pengangguran.
Sementara itu, sterling catatkan pelemahan tipis di sesi London. GBP/USD kini diperdagangkan 1.6009, coba menjauhi level tinggi harian 1.6046.

Emas Masih Bullish


Emas kembali menampakkan kemilaunya setelah berhasil mencapai level 1683.40 yang menjadi resistance terdekat saat ini. Koreksi terjadi hingga ke area kisaran 1670.73 – 1675.57; dan pada saat yang sama indikasi jenuh jual diperlihatkan oleh stochastic dan CCI 1 jam. Bias jangka menengah saat ini adalah bullish, sehingga salah satu strategi yang bisa diterapkan adalan mencari posisi long paling tidak berdasarkan sinyal bullish dari stochastic dan CCI tersebut di atas sebelum support di 1670.73 tembus. Selanjutnya, akselerasi ke atas 1675.57 diharapkan akan membawa emas naik untuk menguji resistance selanjutnya di 1683.40.
Waspadalah jika ternyata support di 1670.73 tembus. Hal tersebut kemungkinan mengubah bias menjadi bearish dan membatalkan skenario bullish di atas. Jika itu terjadi, emas mungkin akan tertekan hingga support selanjutnya di 1662.90.
Emas Masih Bullish

Masalah Pengangguran Spanyol Makin Kronis

Masalah Pengangguran Spanyol Makin KronisKondisi pasar tenaga kerja di Spanyol kian mencemaskan. Data kementerian pekerja dan penjaminan sosial hari ini memperlihatkan potret negatif. 

Jumlah warga tanpa pekerjaan di Spanyol naik 38,769 di bulan Maret atau 0,8% menjadi 4,75 juta orang. Jika dikalkulasi secara tahunan, tingkat pengangguran naik 9,6% dibanding Maret 2011. 

Data Eurostat satu hari sebelumnya menunjukkan rerata pengangguran Spanyol adalah yang tertinggi di Uni Eropa pada bulan Februari. Faktanya, kondisi itu masih berlanjut sepanjang bulan lalu. daya serap pekerja diyakini lebih buruk dalam beberapa bulan atau tahun ke depan, mengingat pemerintah tengah mencanangkan program efisiensi besar-besaran. Pemangkasan alokasi dana di sektor publik rentan menggerus kemampuan perusahaan untuk membuka lapangan kerja. "Reformasi tenaga kerja akan mengubah peta hubungan antara pelaku industri dengan lapangan kerja. Jumlah pengangguran berkurang ketika ekonomi membaik," bela Menteri Sekretaris Negara, Engracia Hidalgo.

Jerman Tidak Mempermasalahkan Spanyol


Jerman Tidak Mempermasalahkan SpanyolEuro menguat di sesi London setelah pemimpin parlemen Jermanmengatakan tidak perlu membahas bantuan keuangan untuk Spanyol. "Dari yang saya lihat, tidak ada keharusan bagi Spanyol untuk mengajukan permohonan bantuan keuangan dari Eropa," ujar Volker Kauder, pemimpin parlemen Jerman setelah bertemu dengan Perdana Menteri Mariano Rajoy. Pemerintah Spanyol bertekad untuk mengatasi masalah utang dan tidak perlu membahas kemungkinan bailout untuk perekonomian terbesar No.4 di zona-euro tersebut, menurut juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel.
Pasar kini menantikan minutes pertemuan Federal Reserve yang akan dirilis dini hari nanti dan kebijakan moneter ECB pada hari Rabu. Meski demikian, trader melihat euro masih akan bergerak sideways seiring menipisnya volume perdagangan menjelang liburan Paskah di akhir pekan.

Rasio Utang Spanyol Bisa Raih 80% dari GDP di 2012


Rasio Utang Spanyol Bisa Raih 80% dari GDP di 2012Utang publik Spanyol kemungkinan meraih rasio 80% dari GDP di 2012 naik dari 68.5% ekspektasi di 2011, berdasarkan laporan detail anggaran pemerintah hari ini.
Rasio utang terhadap GDP Spanyol pada awalnya lebih rendah dibanding negaraEropa lain yang berjuang menghadapi krisis utang, namun sejauh ini malah memburuk diatas rekomendasi Uni Eropa atas batasan utang 60% dan berlanjut naik sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan menghasilkan pertumbuhan disaat bersamaan pengeluaran dipangkas.
Spanyol akan mengeluarkan surat obligasi tenor 15 – 30 tahun lebih sedikit tahun ini, mereduksi rata-rata jatuh tempo obligasi negara menjadi 6 tahun.

Cermati Potensi Pelemahan Euro Saat Ranging


Cermati Potensi Pelemahan Euro Saat Ranging Sejak sesi pagi hingga memasuki sesi perdagangan Eropa (Selasa, 3/4),Euro masih nampak volatile di dalam range sempit antara 1.3320 s/d 1.3350.
Mata uang tunggal tidak kuat melanjutkan rally akibat penguatan dollar menyusul masih lemahnya angka manufaktur Eropa, sehingga rilis data tersebut menjadiwarning bahwa ekonomi di kawasan Eropa belum juga menunjukkan perbaikan. Namun kontras dengan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus menunjukkan perbaikan, data ekonomi AS terbaru menunjukkan aktivitas pabrikan manufaktur negeri Paman Sam berekspansi lebih kuat dari ekspektasi di bulan Maret.
Alhasil bertambah kuatnya data AS belakangan ini akan lebih cenderung menguntungkan Dollar setidaknya untuk sepanjang pekan ini. Sebaliknya, Euro menjadi semakin rentan terhadap tekanan jual selanjutnya pasca rilis angka manufaktur.
Secara umum Euro masih memiliki peluang untuk melanjutkan rally, namun secarateknikal EUR kini terjebak di range yang terbatas khususnya setelah rilis data manufaktur kemarin. Bahkan dengan indikator Stochastic-harian yang bearish, EUR berpotensi terkoreksi terutama bila muncul sentimen negatif di pasar.
Maka bila EUR tak mampu melanjutkan rally, target koreksi terdekat berada di support kuat $1.3300 dan $1.3270. Sementara resisten akan tercatat pada level $1.3375 hingga $1.3400.

China Gagal Hadirkan Euforia Di Awal Q2


Sentimen resiko sempat merebak di hari perdagangan pertama kuartal ke-2 tahun 2012 menyusul hasil kuat yang diperlihatkan oleh data manufaktur China yang dirilis akhir pekan lalu. Aktivitas pabrik di negeri tirai bambu berekspansi lebih cepat dengan mencatat kenaikan menjadi 53,1 pada bulan Maret dari 51,0 bulan sebelumnya, yang meredam kecemasan perlambatan ekonomi China dan membangkitkan optimisme terhadap pertumbuhan global. Namun kondisi tersebut tidak bertahan lama, euforia berangsur mereda seiring pelaku pasar mulai mempertimbangkan laporan manufaktur China lainnya, yang dirilis lembaga swasta pada hari yang sama.
Hasil survey yang dirilis HSBC dan konsultan keuangan Markit justru memperlihatkan hasil yang bertolak belakang, dimana sektor manufaktur China nampak masih tertahan di level kontraksi 48,3, yang mungkin saja akan mendorong otoritas China untuk menurunkan suku bunga guna mendongkrak performa ekonomi di tengah tanda-tanda inflasi yang mulai merayap lebih tinggi.
Kebingungan pelaku pasar dalam menentukan arah berbuah dengan keluarnya likuiditas dari pasar, dengan volume perdagangan yang diperkirakan masih akan tetap tipis menjelang libur Paskah di akhir pekan nanti.
Di samping itu, serangkaian data ekonomi negara-negara maju yang lebih lemah dari ekspektasi juga semakin membuat para investor enggan memasuki pasar dan menghindari aset-aset beresiko. Pelaku pasar jelas tidak dapat mengabaikan data Australia yang dirilis pada awal sesi perdagangan hari Senin, dimana persetujuan pembangunan mengalami penurunan hingga 7,8% sepanjang bulan Februari setelah mencatat peningkatan 1,1% bulan sebelumnya. Indeks Tankan yang dirilis Bank of Japan juga memperlihatkan jika sejumlah perusahaan besar Jepang masih belum mampu bangkit dari kerterpurukan yang diakibatkan oleh bencana gempa dantsunami tahun lalu, meskipun Yen telah bergerak melemah, ekonomi AS beranjak membaik dan kondisi zona Euro yang relatif lebih stabil.
Di tempat lain, Federal Reserve yang nampak sedikit lebih hawkish terhadap ekonomi AS juga turut menghadirkan tekanan bagi aset beresiko. Beberapa pidato terakhir Ketua Fed Ben Bernanke yang tidak mensinyalkan akan adanya QE3, ditambah komentar-komentar dari petinggi bank sentral seperti Kocherlakota yang berpandangan jika kebijakan sebenarnya bisa berbalik lebih cepat dari yang diperkirakan pasar, jelas telah sangat membantu Dollar dan memicu bullish.
Tema lainnya yang masih harus diperhatikan adalah fasilitas bailout Uni Eropa, yang berdasarkan berita terakhir telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi €800 milyar melalui kesepakatan yang menyita perhatian. Dan sekali lagi, kendati terdengar positif, masih banyak spekulasi dan keraguan yang tersisa mengenai apakah kapasitas European Stability Mechanism (ESM) tersebut akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana pinjaman hingga pertengahan 2013. Apalagi jika kita pikirkan lebih dalam, kebutuhan dana bailout yang lebih besar menandakan jika perekonomian di kawasan itu masih membutuhkan stimulus yang lebih besar guna membantu menghadapi resiko krisis yang lebih dalam.
Dari beberapa faktor di atas, setidaknya kita dapat sedikit menyimpulkan jika pemulihan ekonomi global belum berjalan dengan stabil sehingga pelaku pasar masih harus berhati-hati dan waspada dalam mengoleksi aset-aset beresiko dan terkait pertumbuhan.

EURUSD : Penembusan terakhir dan penutupan kembali di atas level 1.3300 telah membuka jalan untuk pengujian level tertinggi 2012 yang terletak sedikit di bawah area 1.3500 dalam beberapa hari ke depan. Keberhasilan melampaui area tersebut dapat membantu kelanjutan apresiasi menuju MA 200-hari yang saat ini berada di sekitar 1.3600, sebelum kembali turun mengingat prospek jangka panjang yang masihbearish.

USDJPY : Pergerakan bullish di tahun 2012 telah menyebabkan pergeseran struktural, yang membuat pasangan mata uang ini lebih berpeluang kembali menguji level tertinggi tahun ini di area 84.20 dalam jangka pendek untuk selanjutnya menuju target berikutnya di atas area 85.00. Sementara support terdekat berada di area 81.80, dengan hanya kejatuhan kembali di bawah 80.00 yang mungkin dapat menggagalkan laju kenaikan saat ini.


GBPUSD : Penembusan level psikologis 1.6000 telah membuka jalan bagi pasangan mata uang ini untuk kembali mendekati level puncak Oktober 2011 di area 1.6170. Namun dengan bias keseluruhan yang masih bearish, setiap pergerakan menuju level 1.6200 kemungkinan akan kembali menghadirkan tekanan jual. Penembusan dan penutupan harian di bawah 1.5945 mungkin diperlukan untuk sedikit meredam dorongan naik GBPUSD.

Waspadai Support Perak 32.60

Koreksi terjadi pada perak setelah menyentuh level 33.21 yang kemudian menjadi resistance terdekat. Saat ini harga terlihat menguji area support di kisaran 32.60 – 32.83 seiring kondisi jenuh jual yang diperlihatkan oleh stochastic dan CCI 1 jam. Jika sinyal bullish muncul dari kedua indikator tersebut sebelum support di 32.60 tembus, maka hal itu akan menjadi sinyal untuk mengambil posisi long. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support tersebut tembus karena bias intraday akan berubah menjadi bearish. Dalam keadaan tersebut, perak kemungkinan akan tergelincir ke support selanjutnya di 32.22.


Waspadai Support Perak 32.60

Belum Waktunya Peluncuran QE Baru?

'Belum Waktunya Peluncuran QE Baru?' Pelaku pasar tampak masih penasaran dengan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) selanjutnya. 

Pertemuan kebijakan the Fed baru akan digelar beberapa pekan lagi, tetapi investor terus mencari sinyal akan kemunculan quantitative easing (QE). Rilis hasil pertemuan Fed bulan Maret akan dirilis hari ini. Pengamat ekonomi beruapaya mencari kepastian apakah bank sentral benar-benar sudah menutup pintu akan kemunculan pelonggaran moneter. 

Pada pertemuan Maret lalu, Ben S. Bernanke dipandang cukup optimis terhadap kinerja perekonomian dalam negeri. Komentarnya sangat jauh dari kemungkinan QE dalam waktu dekat. Namun data ekonomi masih menunjukkan indikasi sebaliknya. Pencanangan suku bunga super-rendah sampai 2014 dipandang belum cukup untuk memutar roda industri seperti masa pra-krisis. Pernyataan the Fed sejauh ini didukung oleh presiden bank sentral negara-negara bagian seperti James Bullard maupun Dennis Lockhart. Sementara Bernanke sudah jauh hari membuka memori lama yang terjadi tahun 1937 silam. 

"Peluang QE yang diantisipasi oleh pasar saat ini adalah 50:50," ujar Ekonom Goldman Sachs, Andrew Tilton. Jika memang QE diluncurkan, maka pertanyaan yang kembali muncul adalah mekanisme seperti apa yang akan diterapkan. Bernanke memang sempat membuka memori krisis 1937 silam ke publik. "Penarikan stimulus terlalu cepat akan menimbulkan guncangan ekonomi baru," imbuhnya. Namun tetap saja komentar itu tidak berarti bahwa bank sentral membuka peluang bagi program baru dalam waktu dekat. 

Sementara traders sudah mengantisipasi jika minutes nanti akan menyebut soal 'operation twist', program yang akan kadaluwarsa pada Juni mendatang. Twist adalah sebuah program dimana the Fed menjual obligasi jangka pendek dan membeli surat penjaminan dengan durasi lebih panjang untuk menjaga suku bunga tetap rendah. Apabila bank sentral benar-benar melaksanakan QE, maka peluang terbesarnya adalah dengan mengincar surat hutang berbasis kredit perumahan. 

Strategis obligasi RBS, John Briggs, menyatakan tidak terlalu berharap akan adanya dinamika kebijakan dari minutes the Fed. "Tidak akan ada perubahan berarti," ujarnya. Satu-satunya masalah yang tengah diperdebatkan hanyalah konsistensi sikap the Fed pada kuartal II nanti. Bernanke bisa menunggu sampai penghujung semester I (pertemuan Juni) untuk mencari petunjuk lebih jauh soal pentingnya pelonggaran moneter. Rangkaian data yang keluar saat itu akan lebih bisa dijadikan tolok ukur ketimbang hanya bercermin pada kinerja ekonomi kuartal pertama. Data tenaga kerja bulan Maret memperlihatkan kemajuan sehingga ekonom memperkirakan adanya kenaikan 200,000 tenaga kerja baru pada data berikutnya. Sejauh ini, rilis payrolls belum menunjukkan stabilitas di sektor tenaga kerja. Jika sampai satu kuartal ke depan volatilitas data makroekonomi masih tampak, bukan tidak mungkin QE meluncur di paruh ke-dua tahun ini. Sampai segala sesuatunya menjadi pasti, mungkin peluang untuk pelonggaran moneter memang masih fifty-fifty.

Roubini: Perceraian, Jalan Terbaik untuk Euro-zone

Roubini: Perceraian, Jalan Terbaik untuk Euro-zoneNouriel Roubini mempunyai penilaian menarik soal krisis hutang Eropa. Layaknya sebuah pernikahan, Roubini menilai euro harus menerima takdir jika harus bercerai. 

Pada sebuah kolom di Financial Times, Nouriel Roubini dan Direktur Pelaksana Roubini Global Economics, Arnab Das menilai program bank sentral Eropa (ECB) tidak akan menyelesaikan masalah. Long Term Refinancing Operation (LTRO) hanya mengatasi krisis kredit sementara waktu tanpa menuntaskan akar masalah. 

Das dan Roubini meramalkan masalah Eropa masih akan eksis, dan meluas hingga ke Portugal dan Irlandia. Menurut Roubini, negara-negara itu butuh restrukturisasi lebih dalam. Sedangkan euro zone sendiri dibangun tanpa memiliki landasan yang kuat untuk mencapai soliditas di suatu kawasan moneter. "Berpisah lebih baik ketimbang mempertahankan suatu perkawinan yang buruk," ungkap kedua ekonom. 

Euro sebaiknya berani mencopot keanggotaan negara-negara bermasalah seperti Portugal, Irlandia, Yunani dan Spanyol, untuk menjaga keutuhan anggota inti lainnya. Negara-negara yang 'ditendang' nantinya bisa menyeimbangkan lagi perekonomian masing-masing dengan menggenjot kinerja ekspor. Langkah lain adalah dengan merangsang permintaan dalam negeri sehingga ekonomi bisa berjalan meski tanpa campur tangan asing. Hal ini bisa tercapai selama mereka berani memakai mata uangnya sendiri. Pada akhirnya, cara perpisahan ini akan menjadi solusi damai terbaik untuk semua pihak. 

Untuk mengendalikan gejolak di negara yang baru keluar dari euro zone, euro disarankan merancang suatu kerangka transisi moneter. yang nantinya mengatur kinerja nilai tukar domestik pasca pemakaian euro. Dengan demikian, terbangun koridor perdagangan valuta yang kondusif terhadap inflasi hingga kurs bisa kembali normal seperti sebelum euro zone didirikan. Untuk mengatasi kekurangan cadangan devisa, ECB dapat membeli mata uang negara bersangkutan pada level terbawah dari kisaran pasar. Sedangkan untuk mengendalikan konflik mata uang dalam berbagai kontrak perjanjian, Roubini dan Das menyarankan agar semua kontrak yang dibuat di bawah hukum luar negeri tetap memakai satuan euro. Segala sengketa dan ketidakseimbangan sistem pembayaran bisa diselesaikan melalui negosiasi antara bank sentral nasional dan ECB. 

Roubini dan kolega melihat perpisahan anggota bukanlah suatu hal yang harus dihindari. Dalam prosesnya memang akan sangat menyakitkan, namun selama otoritas Eropa terus berkontribusi, hal itu bisa jadi alternatif terbaik.

Outlook Ekonomi AS Membuat Emas Waspada


Outlook Ekonomi AS Membuat Emas WaspadaHarga emas tidak banyak berubah di sesi London, namun daya tarik safe-haven logam mulia terus berkurang seiring munculnya optimisme akan pemulihan ekonomi AS. Membaiknya perekonomian AS telah mengurangi  kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve. Emas bahkan tergelincir dari level tinggi 2012 di pertengahan Februari setelah petinggi Fed isyaratkan bank sentral mungkin tidak akan berikan stimulus tambahan jika kondisi ekonomi membaik.
"Investor masih berharap akan adanya pelonggaran moneter lebih lanjut dari AS namun perbaikan indikator ekonomi AS telah menggerogoti harapan tersebut,” ujar Ronald Leung, dealer di Lee Cheong Gold Dealers. Membaiknya kondisi ekonomi global bahkan telah mendorong sebagian investor untuk mengalihkan dananya dari emas ke aset beresiko lainnya yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Ekspansi sektor manufaktur AS telah memberikan bukti tambahan akan keberlanjutan pemulihan AS. Data pesanan pabrik AS yang akan dirilis nanti malam dan non-farm payrolls di akhir pekan akan memberikan petunjuk tambahan akan momentum pemulihan. Minutes pertemuan Federal Reserve yang dirilis dini hari nanti juga mungkin akan isyaratkan keengenan bank sentral untuk berikan stimulus tambahan. 

Technical Analysis, April 3rd, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3210-1.3420
Up
1.3350
1.3210
1.3280

1.3420
1.3210
1.3420
1.3140
USD/JPY
81.10-82.90
Down
82.90
81.70

82.30
81.10
82.90
83.50
81.10
GBP/USD
1.5910-1.6120
Up
1.6050
1.5910
1.5980

1.6120
1.5910
1.6120
1.5840
USD/CHF
0.8920-0.9130
Down
0.9130
0.8990

0.9060
0.8920
0.9130
0.9200
0.8920
AUD/USD
1.0300-1.0510
Up
1.0440
1.0300
1.0370

1.0510
1.0300
1.0510
1.0230
NIKKEI
9930-10170
Down
10170
10010

10090
9930
10170
10250
9930
HANGSENG
20380-20740
Up
20620
20380
20500

20740
20380
20740
20260
KOSPI
269.70-273.00
Up
271.90
269.70
270.80

273.00
269.70
273.00
268.60
GOLD
1666.10-1690.80
Up
1682.60
1666.10
1674.30

1690.80
1666.10
1690.80
1657.90