
Kendati bergerak menguat,
Euro masih belum mampu untuk beranjak menjauh dari level terendah 11-bulan terhadap
Dollar AS pada hari Selasa dan tetap beresiko dihantam aksi jual jika lelang obligasi pemerintah
Italia pada akhir pekan ini kesulitan mendapatkan permintaan, sebuah kondisi yang akan memicu pandangan bawah krisis
hutang zona Euro telah semakin memburuk.
Sementara spekulasi bahwa
Federal Reserve AS tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan program pelonggaran kuantitatifnya tahun depan telah menempatkan
Greenback di bawah tekanan pada hari Selasa, yang sebaliknya memberikan dukungan bagi Euro.
Minimnya data ekonomi dan peristiwa penting sepanjang pekan terakhir tahun 2011 ini telah mendorong para investor memusatkan perhatiannya pada lelang obligasi Italia bertenor 3 dan 10 tahun yang akan digelar pada hari Kamis mendatang.
"Lelang pada hari Kamis nanti lebih dari sekedar menguji minat pasar dan telah menghadirkan beberapa resiko negatif bagi Euro, mengingat yang ditawarkan adalah obligasi jangka panjang," kata Sverre Holbek, analis mata uang pada Danske Bank di Copenhagen. "Kenaikan lebih lanjut
yield obligasi Italia jelas akan berdampak negatif, dan tipisnya likuiditas mungkin akan kian memperburuk pergerakan Euro."
Namun sebagian pelaku pasar masih melihat adanya peluang bagi mata uang tunggal ini untuk beranjak lebih tinggi. Kuatnya permintaan dalam lelang tersebut tentu akan menekan
yield untuk turun, yang selanjutnya akan mendorong para investor untuk memangkas posisi
short Euro mereka.