Sabtu, 05 November 2011
Waspadai Trendline Euro
Pada grafik 4 jam, euro masih bergerak sideways di dalam MA 100 dan MA 200. Datarnya RSI tunjukan periode konsolidasi, namun kenaikan mungkin terhadang oleh MA 100 dan 50. Waspadai area trendline karena kejatuhan melewati area tersebut dapat picu penurunan yang lebih dalam; terutama dengan turunnya indikator stokastik yang dapat menambah tekanan turun. 1.3830 dan 1.3870 (harga tertinggi 2 dan 1 November) adalah resisten. 1.3700 dan 1.3655 (harga terendah 21 Oktober dan 3 November) merupakan support.
Sterling Masih Sideways
Pada grafik 4 jam, sterling bergerak sideways dengan datarnya RSI tegaskan berlangsungnya periode konsolidasi. Perlu penembusan 1.6060 (harga tertinggi 4 November) untuk buka peluang pengujian 1.6165 (harga tertinggi 31 Oktober). Namun, kejatuhan melewati MA 100 dapat picu penurunan yang lebih dalam. 1.5945 dan 1.5890 (harga terendah 4 dan 1 November) adalah support.
Komentar SNB Kembali Redam Laju Swissy

Franc Swiss merosot versus Dollar AS dan juga Euro setelah salah seorang anggota dewan kebijakan Swiss National Bank, Jean-Pierre Danthine, mengatakan bahwa mata uang Swiss masih terlihat kuat bahkan setelah dipatok pada level 1.20 per Euro. Danthine juga menambahkan jika para pembuat kebijakan siap untuk kembali melemahkan Swissy. Laporan SNB yang menyebutkan jika cadangan devisa bank sentral mengalami penurunan di bulan Oktober juga turut membebani pergerakan Franc Swiss.
Swiss National Bank pada 6 September silam telah memberlakukan kebijakan untuk membatasi nilai tukar Franc pada 1.20 per Euro setelah mata uang Swiss ini melonjak ke rekor terkuatnya, yang mengancam ekspor dan meningkatkan resiko terjadinya deflasi.
"Komentar Danthine menunjukkan jika SNB masih tetap menjaga komitmennya dalam meredam apresiasi Franc," kata Chris Walker, analis forex UBS AG di London. "Mereka mungkin saja meningkatkan batas nilai tukar jika kondisi memburuk atau resiko deflasi kembali meningkat. Kebijakan jangka panjang ini menjadi kesempatan baik untuk membeli Euro-Swiss."
Cadangan devisa Swiss National Bank per akhir Oktober, yang dihitung sesuai dengan standar IMF, berkurang menjadi 242,7 milyar Franc dari 282,2 milyar Franc pada akhir September, menurut laporan SNB melalui website-nya.
Sterling Terseret Pelemahan Euro

"Berita internasional tetap menjadi penggerak utama Sterling yang masih rentan terhadap Greenback, meskipun mampu bergerak lebih tinggi terhadap Euro," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi mata uang pada JP Morgan Private Bank.
Sementara sebagian analis lainnya memperkirakan Poundsterling masih berpotensi melanjutkan apresiasinya versus Euro seiring berkurangnya selisih antara tingkat suku bunga Inggris dan zona Euro. Tingkat suku bunga zona Euro yang lebih tinggi telah menjadi faktor pendukung utama Euro terhadap Pound dalam beberapa bulan terakhir, ditambah Bank of England yang telah memulai program pelonggaran kuantitatif. Pada saat yang sama, kekhawatiran atas ekonomi Inggris diperkirakan masih akan terus membebani Pound terhadap Dollar menyusul lemahnya hasil survey pada aktivitas manufaktur dan jasa Inggris dalam pekan ini.
G20 Gagal Selamatkan Euro

Euro diperdagangkan anjlok terhadap Dollar AS dan Yen Jepang menyusul kegagalan para pemimpin negara-negara G20 dalam menyepakati bantuan pendanaan untuk mendukung upaya otoritas Eropa mengatasi krisis hutang yang melanda kawasan mereka.
Pada hari terakhir pelaksanaan KTT G20 di Cannes, Perancis, Kanselir Jerman AngelaMerkel mengatakan bahwa para pemimpin telah gagal untuk menyepakati wacana penambahan dana bantuan dari International Monetary Fund guna mendukung penyelesaian krisis hutang di kawasan Euro. Meski begitu para pemimpin G20 telah menyetujui rencana langkah-langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi zona Euro, tambahnya.
"Pergerakan pasar masih didominasi oleh berita-berita dari G20 dan Eropa, sehingga investor menjadi sangat berhati-hati untuk mengambil posisi baru pada aset-aset beresiko," kata Mark McCormick, analis mata uang pada Brown Brothers Harriman & Co. di New York. "Koordinasi internasional pun tidak dapat benar-benar menyelesaikan masalah hutang zona Euro, kondisi ini tentu menguntungkan bagiDollar."
Sementara, Perdana Menteri Yunani George Papandreou nampaknya harus berjuang keras untuk mempertahankan kekuasaannya setelah partai oposisi terbesar Yunani menolak tawarannya untuk membentuk pemerintahan koalisi nasional. Kondisi tersebut berpotensi mendorong percepatan pemilu yang dapat menunda pembayaran paket bailout yang diperlukan untuk menghindari default. Papandreou juga harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen meskipun ia telah membatalkanreferendum atas kesepakatan bailout terbaru dengan Uni Eropa.
Jumat, 04 November 2011
Data NFP Mengecewakan Greenback

Dollar AS bergerak melemah pada hari Jumat pasca laporan Departemen Tenaga Kerja AS memperlihatkan pertumbuhan pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan para ekonom pada bulan Oktober. Indeks Dollar, yang mengukur performa Greenback terhadap 6 mata uang utama, tergelincir ke level 76.622 dari 76.818 sebelum data dirilis.
Perekonomian AS hanya menciptakan 80.000 pekerjaan baru selama bulan Oktober dari angka bulan sebelumnya yang direvisi naik menjadi 158K. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan estimasi dari para ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 95.000 pekerjaan. Sementara tingkat pengangguran tetap terjebak di level tinggi meskipun mencatat penurunan tipis ke 9,0% dari 9,1% pada bulan September.
Data Non Farm Payrolls ini dirilis hanya beberapa hari setelah Federal Reservemenyampaikan pandangan ekonominya, dimana mereka memperkirakan tingkat pengangguran tidak akan lebih rendah dari kisaran 8,5%-8,7% hingga akhir tahun 2012 dan masih akan bertahan pada kisaran 6,8%-7,7% hingga tahun 2014. Bank sentral sendiri menilai sektor pekerjaan baru akan dianggap benar-benar pulih jika tingkat pengangguran mampu turun ke kisaran 5,2%-6%, level yang belum pernah tersentuh lagi sejak tahun 2008.
Saham berjangka AS juga nampak merespon positif rilis data tersebut, dengan beranjak naik ke area positif setelah sempat tertekan sebelumnya.
Yunani Coba Kembalikan Optimisme Pasar Eropa

Bursa-bursa saham utama Eropa bergerak mixed pada sesi perdagangan hari Jumat seiring situasi sulit yang harus dialami Italia dan data ekonomi zona Euro yang lemah coba mengikis optimisme pasar yang dipicu pembatalan referendum Yunani.
Indeks Eurostoxx 50 terpantau naik sekitar 0,15%, diikuti indeks FTSE Inggris yang menguat 0,65%. Sebaliknya indeks DAX Jerman harus tergelincir 0,5%, sementara indeks CAC Perancis melemah tipis 0,05%.
Optmisme terhadap pembatalan rencana referendum atas kesepakatan bailoutterbaru Yunani nampak mulai mereda pada hari Jumat, seiring memburuknya situasi politik di Italia, dimana pemerintahan pimpinan Silvio Berlusconi mendapat tekanan kuat untuk segera menerima usulan langkah-langkah penghematan dari IMF dan Uni Eropa, yang mencakup reformasi dana pensiun, pasar tenaga kerja serta privatisasi.
Sementara data ekonomi makro yang dirilis hari Jumat memperlihatkan terjadinya kontraksi tajam pada sektor jasa zona Euro di bulan Oktober, yang jatuh ke 46,4 dari 48,8 pada bulan sebelumnya.
Koreksi Perak Dapat Berlanjut
Pergerakan harga perak pada grafik 1-jam cenderung terkoreksi dan saat ini tengah menguji area support pada kisaran 34.25 hingga area bullish trendline. Hal tersebut juga terkonfirmasi oleh pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini terlihat cenderung bergerak turun. Peluang terjadinya koreksi lanjutan terbuka menuju area support dikisaran 33.64 hingga 33.26 jika pergerakan harga mampu menembus area bullish trendline tersebut. Waspadai rebound membidik area 34.87 jika bullish trendline tersebut mampu bertahan.
EURUSD: Cenderung Flat, Support 1.3774
EURUSD pada grafik 1-jam terlihat konsisten berada dalam area bullish channel. Saat ini Bias EURUSD masih cenderung flat dengan level support terdekatnya pada kisaran 1.3774 dan resistance pada level 1.3825. Secara teknikal merujuk pada pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold, peluang terjadinya rebound terbuka dengan area rebound terjatuh pada kisaran 1.38258 hingga area upper channel selama support pada kisaran 1.3774 mampu bertahan. Namun waspadai pecahnya area support tersebut karena dapat memicu terjadinya akselerasi bearish menuju area lower channel.
GBPUSD: Terlihat Terkoreksi, Uji Support di 1.5989
GBPUSD pada grafik 1-jam terlihat mengalami koreksi dan saat ini cenderung menguji area support pada kisaran 1.5989. Secara teknikal pecahnya level support tersebut berpotensi memicu terjadinya koreksi lanjutan menuju area 1.5946 hingga area area bearish trendline. Namun waspadai pula kondisi CCI dan Stochastic yang saat ini sudah mengindikasikan kondisi jenuh jual yang berpotensi memicu rebound menuju area 1.6059 hingga 1.6103 jika support tersebut mampu bertahan.
IMF Siapkan Pendanaan Segar untuk Italia

Komitmen yang bertajuk Precautionary and Liquidity Line IMF akan membantu pengadaan dana bagi negara-negara sampai enam bulan. Analis berspekulasi bahwaItalia akan menjadi negara pertama yang mendapat fasilitas baru itu. Mengingat negara Italia tengah berhadapan dengan tingkat bunga obligasi yang semakin tinggi. Fokus utama dari bantuan tertuju pada negara-negara dengan tingkat bunga obligasi tinggi. Meski demikian, belum ada detil lebih lanjut dari kesepakatan ini.
Pada saat yang sama, euro menjauh dari level tertinggi harian, 1,3855 dan kini bergerak di kisaran 1.3832. Adapun resisten EUR/USD berikutnya ada di 1,3855. USD / CHF terpantau di 1,2244 dengan resisten terdekat di 1,2287. EUR / GBP terlihat di 0,8643 dengan resisten pada 0,8670 dan EUR / JPY tengah berputar di 108,03 dengan resistance berikutnya di 108,13.
Emas Kumpulkan Tenaga, Siap Rally Lagi
Secara umum rally harga emas masih akan diuntungkan oleh ketidakpastian penanganan krisis utang Eropa. Jika penanganan itu tidak memiliki kepastian atau titik temu terutama dari hasil pertemuan G-20, jelas cukup menguntungkan harga emas.
Harga emas sempat rally karena di picu oleh ketidakpastian soal penanganan krisis utang Eropa pasca rencana referendum Yunani yang di lontarkan oleh PM Yunani. Sebab, referendum Yunani memicu ketidakpastian kembali soal penanganan krisis utang.
Namun kini sentimen negatif mulai berkurang di pasar seetlah muncul pernyataan positif dari Perdana Menteri Yunani, George Papandreou. Beliau mengisyaratkan jika dirinya akan mengurungkan niat untuk melakukan referendum atas paket bailoutterbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
Alhasil, bila sentimen negatif kembali datang dari Eropa, investor akan keluar dari aset-aset berisiko ke aset safe haven yang lebih aman tapi pasti. Karena itu, meski emas sempat anjlok, akhirnya kembali rally.
Argentina Dukung Pajak Transaksi Keuangan
Wacana pemberlakuan pajak untuk transaksi keuangan mendapat dukungan dari berbagai negara ekonomi besar. Argentina adalah salah satu negara yang sepakat dengan gagasan Uni Eropa itu.

Pada Kamis kemarin, Nicolas Sarkozy mengakui bahwa tidak ada dukungan global untuk pemberlakuan pajak transaksi keuangan. Proposal ini sebelumnya digugurkan oleh Amerika Serikat pada pertemuan G20 terakhir. Fakta menunjukkan bahwa Jerman mendukung pajak, sementara Inggris masih menentang hal itu.
Presiden Argentina, Cristina Fernandez dan Presiden Brazil, Dilma Rousseff telah menyatakan tidak keberatan dengan prinsip-prinsip dalam gagasan pajak tersebut. "Kami akan melakukan kontak dengan mereka untuk menambah dukungan," ujar Sarkozy. Ia melihat situasi sangat mendesak sehingga pajak untuk transaksi finansial harus diterapkan.
Euro Kokoh Berkat Yunani Urung Referendum

Rally yang cukup tangguh terutama berkat kabar positif yang datang dari Perdana Menteri Yunani, George Papandreou. Beliau mengisyaratkan untuk mengurungkan niat-nya melakukan referendum atas paket bailout terbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
Padahal beberapa hari sebelumnya, wacana referendum yang diajukan Papandreou sempat memicu kemarahan beberapa pemimpin Eropa, yang berpotensi menggagalkan rencana pemberian bantuan keuangan bagi Yunani guna menghindari default.
Namun rally EUR lagi-lagi gagal berlanjut lantaran Bank Sentral Eropa mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bp menjadi 1,25%. Dengan kondisi seperti ini, rally EUR akan terus terbendung dan bahkan berpotensi besar mengalami tekanan bearish. Sehingga pelemahan EUR kemungkinan akan berlanjut ke area 1.3780 kemudian 1.3740 hingga 1.3700.
Pasca ECB, Emas Flat

Futures acuan emas Comex diperdagangkan nyaris flat di Asia timur siang hari ini. Emas bertahan dekat level tertinggi 6-pekan di tengah kecemasan investor terhadap inflasi.
Pemangkasan suku bunga ECB masih menjadi pertimbangan pelaku pasar hari ini Penguatan dollar juga turut mempengaruhi harga logam mulia. Emas untuk pengiriman bulan Desember bertengger di $1,760.60 per troy ons. Harga terpantau turun dari penutupan New York, $1,765.10 di Comex. Sedangkan kontrak bulan depan naik tajam setelah European Central Bank mengumumkan pemangkasan suku bunga seperempat poin.
U.S. dollar menguat sepanjang sesi Asia sehingga turut membebani harga emas. Mengingat apresiasi dollar cenderung menekan harga komoditi berdenominasi USD. Kontrak bulan Desember rally $35.50 selama sesi perdagangan reguler New York ke level $1,765.10. Harga tersebut adalah penutupan tertinggi sejak 21 September.
Italia Minta Nasihat dari IMF, Bukan Pengawasan

Italia dikabarkan meminta 'saran' dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghindari tekanan dari beban pembiayaan utang. Sikap pemerintah diutarakan hari ini di Cannes seperti disebutkan oleh sumber dalam pemerintahan. Namun pemerintah masih enggan membiarkan intitusi ini menjalani peran pemantauan penuh terhadap program efisiensi yang akan dilaksanakan.
"Nasihat dari IMF akan menambah rekomendasi yang sudah terlontar pada pertemuan zona euro 27 Oktober lalu," ujar seorang pejabat Italia (sumber). Ketika itu, pemerintah Roma menerima klausul dari komisi Eropa terkait reformasi ekonomi yang harus dilakukan.
Hari ini, Italia meminta IMF untuk menjalankan peran sebagai 'penasihat' dan bukan 'pengawas'. Utusan Perdana Menteri Berlusconi menilai bahwa Italia bukan negara euro satu-satunya yang terkena risiko krisis hutang. 'Seluruh zona euro di bawah tekanan, termasuk Spanyol dan Italia," katanya. Berlusconi tidak ingin Italia menjadi kambing hitam baru dan menghendaki negaranya dianggap sama dengan negara krisis lainnya.
Emas Kembali Bidik Level $1.800

Cina Berkomitmen Terhadap Fleksibilitas Yuan: Brainard

Cina akan melakukan komitmennya terhadap fleksibilitas mata uang sebagai bagian dari langkah G20 yang meminta negara-negara yang berorientasi ekspor untuk mendorong konsumsi domestic, dikatakan Lael Brainard, sekretaris menteri keuangan untuk hubungan internasional.
Brainard mengatakan bahwa Cina memiliki peran konstruktif yang cukup kuat dalam pembahasan yang akan berkomitmen untuk negara-negara dengan surplus perdagangan atau dana untuk menaikan konsumsi domestic. Fleksibiltas mata uang akan menjadi bagian dari rencana yang diumumkan pada akhir pertemuan, dikatakan Brainard dalam sebuah briefing di Cannes, Perancis.
Para pemimpin G20 saat ini sedang mengadakan pertemuan di Cannes untuk membahas upaya Eropa dalam menangani krisis hutang Eropa dan melakukan pembaharuan rencana guna mengimbangi ekonomi global.
Presiden Cina Hu Jintao bermaksud untuk meminta reformasi sistem moneter internasional untuk dilakukan dengan benar”, menurut catatan pidato yang dilakukan untuk presiden Perancis Nicolas Sarkozy di pertemuan G20.
Sterling Abaikan Pelemahan Sektor Jasa

PMI sektor jasa Inggris merosot menjadi 51,3 pada bulan Oktober dari 52,9 bulan sebelumnya, angka tersebut lebih buruk dari prediksi para ekonom dengan penurunan ke 52,0.
"Dengan semua ketegangan yang terjadi di Yunani, para investor menjadi kurang peduli dengan data-data yang dirilis," kata seorang trader yang berbasis di London. "Untuk saat ini, pergerakan Cable lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, meskipun mungkin terlalu sulit untuk melampaui $1.60."
Sementara Morgan Stanley, dalam sebuah catatan, mengatakan jika pihaknya masih mempertahankan posisi short pada Poundsterling dengan meletakkan target pada $1.5560.
Sebagian analis lainnya juga menilai bahwa prospek mata uang Inggris tetap cenderung bearish setelah Institut Nasional Penelitian Sosial & Ekonomi menurunkan prospek pertumbuhan Inggris. Dalam pandangannya, lembaga ini melihat adanya peluang mendekati 50% bagi Inggris mengalami resesi, sehingga memperbesar kemungkinan peluncuran pelonggaran kuantitatif lebih lanjut dari Bank of Englanddalam beberapa bulan mendatang.
Euro Rebound Di Tengah Kekacauan Yunani

Euro berhasil melakukan rebound versus Dollar AS pada hari Kamis setelah Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mengisyaratkan jika dirinya akan mengurungkan niat untuk melakukan referendum atas paket bailout terbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
Wacana referendum yang diajukan Papandreou sebelumnya sempat memicu kemarahan beberapa pemimpin Eropa, yang berpotensi menggagalkan rencana pemberian bantuan keuangan bagi Yunani guna menghindari default.
Sebelumnya, mata uang bersama 17-negara ini sempat tergelincir hingga mendekati level terendah 3-minggu versus Greenback setelah Presiden Baru ECB, Mario Draghi, mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan menjadi 1,25% sembari mengatakan jika Eropa tengah menuju "resesi ringan". Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan setelah pengumuman kebijakan moneter ECB, Draghi juga mensinyalkan jika para pembuat kebijakan tidak memiliki rencana khusus untuk membantu menyelamatkan keuangan negara-negara zona Euro yang tengah dilanda krisishutang.
"Pasar jelas dihinggapi ketidakpastian yang sangat tinggi, dimana orang merasa was-was untuk menahan posisi lebih dari 5 menit karena mereka tidak dapat memperkirakan berita apa yang akan keluar selanjutnya," kata Alan Ruskin, kepala global strategi forex G-10 pada Deutsche Bank AG di New York.
Langganan:
Postingan (Atom)