
Faktor yang pengaruhi Bursa AS, Kamis 29 September :
- Market Tone: Aset berisiko mendapat topangan setelah pembuat kebijakan Jerman meloloskan kebijakan penambahan dana penyelamatan zona Eropa. Euro bertahan diatas level 1.3600 setelah sentimen tertopang oleh laporan voting parlemen Jerman, sementara pasar saham Eropa melorot lagi ke teritori negatif seiring fokus kembali pada Athena yang saat ini masih dalam review delegasi Troika untuk menentukan apakah negara tersebut layak diberikan paket penyelamatan tahap berikutnya.
- GDP Growth: Para investor akan mendapatkan laporan final GDP triwulan kedua, diperkirakan mengalami revisi kenaikan dari 1% menjadi 1.2% ditunjang oleh kenaikan pengeluaran konstruksi dan ekspor. Meskipun laporan triwulan kedua sudah cukup tertinggal namun hal ini mampu meredakan kecemasan AS menuju resesi double dip. Di satu sisi, revisi kenaikan pertumbuhan belum bisa menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dalam waktu dekat.
- Economic Data: Dua data ekonomi lain yang ditunggu diantara lain, laporan initial jobless claims dan laporan pending home sales, diperkirakan penjualan rumah masih jatuh 5% di bulan Agustus akibat ekonomi yang lemah serta merosotnya keyakinan konsumen.
- Fed Speakers: Fokus selanjutnya akan bergeser pada pidato 2 presiden Fed yang cukup vocal pada ekonomi dan kebijakan moneter. Dimulai dari pidato Presiden Fed Charles Plosser pada pukul 19.30 WIB, yang merupakan salah satu anggota dewan FOMC yang menentang program Operation Twist dari Bank sentral, dilanjutkan pidato Presiden Fed Boston Eric Rosengren.
- Note Sale: Hasil lelang obligasi yang terakhir senilai $29 milyar untuk tenor 7-tahun, dari serangkaian lelang surat berharga AS diekspektasikan masih menunjukkan permintaan solid sebelum penawaran surat obligasi sebelumnya.