
Beberapa jam lalu, Presiden
barack obama mengumumkan rencana stimulus perekonomian senilai total $447 miliar. Alok
asi dana $253 miliar dipersiapkan sebagai kompensasi pemangkasan pajak, sementara $194 miliar sisanya adalah dana belanja baru.
Kecil kemungkinan kongres (Republikan) akan rela begitu saja merestui proposal multi-dollar Obama. Namun beberapa bagian dari rancangan tersebut bisa disepakati sebagai regulasi baru guna menjauhkan ekonomi
amerika serikat (AS) dari jurang resesi. Obama sesungguhnya mafhum benar bahwa rencananya tidak akan berjalan mudah. Namun tentu ada pesan khusus yang Ia sampaikan kepada parlemen. Beberapa komponen proposal ini bisa menjelaskan apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Gedung Putih, seperti dilansir dari portal berita CNN:
Pemangkasan Pajak Penghasilan
Dari setiap penerimaan gaji sebesar $106.800, pekerja biasanya membayar 6,2% untuk jaminan sosial. Memang saat ini rasio pungutan tersebut berkurang menjadi 4,2% saja. Namun peraturan pengurangan pajak akan kadaluarsa akhir tahun 2011. Obama ingin memperpanjang masa keringanan pajak para pekerja dan bahkan memangkasnya sampai separuh pungutan normal, 3,1%. Pemerintah juga masih menggodok kemungkinan insentif pajak bagi perusahaan guna menyerap tenaga kerja baru. Estimasi stimulus yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini sebesar $240 miliar.
Belanja Negara
Bank Infrastruktur: prioritas utama dari program Obama dan Partai Demokrat adalah pembentukan 'bank infrastruktur' nasional. Bank ini nantinya akan menjadi media pemerintah untuk memberi pinjaman dana kepada sektor swasta. Adapun kecukupan modal dan operasional lembaga tersebut akan didapat dari pembayaran bunga dari pihak peminjam. Dalam seleksi pemberian dana, Obama ingin proyek-proyek penting yang memacu denyut ekonomi AS untuk diutamakan.
Peningkatan Transportasi: berdasarkan rekomendasi dari AFL-CIO dan Kamar Dagang AS, Obama mengajukan proposal %50 miliar untuk pembangunan jalan, terminal, rel dan sarana penerbangan.
Modernisasi Sekolah dan Properti Terlantar: presiden menyiapkan $25 miliar untuk memperbarui 35.000 sekolah dan $5 miliar guna memrenovasi perguruan tinggi. Adapun dana $15 miliar ditujukan untuk memperbaiki properti hunian dan bisnis yang terbengkalai.
Memperpanjang Tunjangan Pengangguran: sebanyak 43% pengangguran tidak mengalami perubahan nasib selama lebih dari 6 bulan. Perpanjangan masa tunjangan diprediksi memakan biaya $49 miliar.
Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja secara Kesinambungan: Obama menginginkan tax credit baru hingga $4.000 bagi pelaku bisnis yang berkenan menerima pengangguran untuk dipekerjakan sementara waktu. Dengan demikian, kemampuan individu tetap terasah sampai Ia mendapat pekerjaan baru secara permanen.
Subsidi bagi Pelatihan SDM: program job training di Georgia berhasil meningkatkan skill para pengangguran yang masih menunggu pekerjaan permanen. Warga non-pekerja memang tidak mendapat upah, tetapi mereka tetap mendapat tunjangan pengangguran dan uang transport hingga $240.
Alokasi Dana bagi Staf Pengajar dan Kesehatan: Obama meminta $35 miliar untuk dipompa ke dalam komunitas lokal yang mempekerjakan pengajar dan tenaga kesehatan. Dengan stimulus tersebut, para pengajar dan pekerja medis di berbagai komunitas tidak akan kehilangan pekerjaannya.
Menambah Lowongan Pekerjaan Musim Panas: musim panas tahun depan diharapkan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, khususnya para remaja. Pasalnya sepanjang musim panas tahun ini, daya serap pekerja usia 16-24 tahun sampai pada level terendah. Padahal setiap pertengahan tahun, sektor bisnis dan wisata AS berdenyut lebih cepat dibanding biasanya.
Sektor Perumahan
Pemerintah ingin bekerjasama dengan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sektor hunian AS. Obama ingin membantu pemilik rumah untuk membayar kembali cicilannya dengan suku bunga paling rendah dalam sejarah, yakni sekitar 4%.
Demi mewujudkan berbagai rencana tadi, Obama harus benar-benar mampu mengambil hati komisi hutang. Pemerintah sesungguhnya masih harus memenuhi target pengurangan defisit $1,2 triliun sampai $1,5 triliun dalam satu dekade ke depan. Apabila Obama bersikukuh ingin meloloskan proposal American
jobs Act-nya, maka target reduksi defisit harus direvisi hingga mendekati $2 triliun! Wajar bila para pengamat skeptis dengan respon kongres dalam beberapa waktu ke depan.