Senin, 22 Agustus 2011

Emas Rally Ke Rekor Tertinggi Terkait Kekhawatiran Global


Emas Rally Ke Rekor Tertinggi Terkait Kekhawatiran Global Emas  meroket ke rekor harga tertinggi untuk 3 hari berturut di hari Senin, bertengger dekat level psikologis penting 00 per troy ons akibat kekhawatiran outlook ekonomi global.
 Sementara ini para investor sedang menunggu sinyal stimulus baru dari Federal Reserve sebagai hasil pertemuan bankers di Jackson Hole, Wyoming pekan ini. The Fed telah memberikan pinjaman kepada perbankan dibawah beberapa program peminjaman khusus senilai total .2 trilyun sejak 5 Desember, 2008, atau sekitar 3 kali lipat dari anggaran defisit AS pada tahun itu. Ketiga peminjam terbesar adalah Morgan Stanley mencapai 7.3 milyar pinjaman, sementara Citigroup mencapai .5 milyar dan BoFA mencapai .4 milyar.
Katalis lain yang menjadi penopang Emas adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi Eropa dikombinasi dengan problem krisis utang. Jerman baru-baru ini mengatakan pelambatan ekonomi masih berlanjut hingga akhir 2011, dengan faktor utama meliputi pelemahan ekonomi AS dan fluktuasi liat market. Selain itu tingkat konsumsi Jerman yang jatuh di Q2 masih berpotensi berlanjut akibat ketidakpastian yang disebabkan krisis utang zona Eropa.  

Analisa Pekan ini : USD/JPY Tunggu Intervensi, Minyak Siap Rebound


USD/JPY
Pekan lalu, USD/JPY mencetak rekor terendah pada level 75.95 sebelum akhirnya kembali menguat karena intervensi Bank of Japan. Sulit untuk mengukur harga terendah, namun Kami melihat peluang kenaikan cepat ke 80.00 kapan saja jika intervensi kembali terjadi. Kami memilih posisi beli USD/JPY disertai pengelolaan resiko untuk membidik harga lebih tinggi.
EUR/USD
Euro sekarang bersiap diperdagangkan pada area bullish antara 1.4270-1.4520. Meski Kami tidak melihat eskalasi lebih tinggi, faktor fundamental yang dihadirkan oleh petinggi Eropa bisa menggiring EUR/USD ke sekitar 1.4600. Di lain pihak, Kami mempersiapkan proyeksi bearish hanya jika harga turun dan bertahan dekat 1.4270 lagi!
GBP/USD
Poundsterling menunjukkan sinyal reversal turun yang kuat setelah menyentuh 1.6618 hari Jumat lalu (19/08). Kami memperkirakan konsolidasi sideway terjadi pekan ini dengan bias sentimen bearish. Range perdagangan terbatas antara support 1.6300 dan kisaran tinggi 1.6600. Abaikan proyeksi jual Anda bila GBP/USD merangsek ke atas 1.6618 lagi!
MINYAK MENTAH
Harga minyak mentah WTI turun tajam hari Jumat (19/08) akibat kecemasan soal permintaan di tengah perlambatan ekonomi. Pekan lalu, minyak diperdagangkan antara 79.36-88.97 kemudian bertengger di kisaran rendah pada akhir pekan. Untuk pekan ini, Kami melihat kemungkinan rebound teknikal namun investor pembeli harus mampu mengontrol resiko di kisaran rendah. Level support terlihat kuat di sekitar 80.00, sementara range pergerakan bisa kembali ke area 87.50.
EMAS
Emas menembus harga tertinggi dalam sejarah pada level 1877.90 akibat ketidakpastian dan perlambatan ekonomi. Hingga sekarang, emas sudah membentuk support baru di 1810.00, yang kemungkinan bisa diuji dalam waktu dekat. Untuk pekan ini, Kami memperkirakan emas diperdagangkan sideways. Pergerakan naik dapat menguji area tinggi 1880.00 sebelum terkoreksi kembali. Jika harga naik secara cepat, maka dibutuhkan pengamatan teknikal untuk menyimpulkan kelanjutannya. Kecuali, indeks saham global kembali anjlok dan memicu ketakutan sehingga emas kembali diminati.

Emas Cetak Rekor Baru, Bursa Eropa Anjlok


Emas Cetak Rekor Baru, Bursa Eropa AnjlokSaham Eropa tampaknya akan terus melemah mEmasuki pekan ke empat di hari Senin, dipicu oleh pelemahan saham Asia, sementara emas kembali mencetak level tinggi baru terkait kekhawatiran investor mengenai outlook ekonomi AS yang suram dan masalah hutang zona Eropa.
Sebagian besar indeks saham Eropa diprediksi akan dibuka melemah sampai 1.1%, mengikuti pelemahan Wall Street akibat kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan kembali masuk ke dalam resesi. Spot emas menyentuh rekor tinggi baru di atas $1,885.00 per ons terkait outlook global yang lemah sehingga mendorong investor untuk mengalihkan dana ke dalam safe haven, sementara harga minyak merosot akibat berakhirnya perang sipil di Libya. Nikkei anjlok 0.8%, akibat ekspektasi bahwa Tokyo akan melakukan intervensi ke dalam pasar mata uang untuk melemahkan yen. 

Jumat, 19 Agustus 2011

November, MU Masuk Bursa Singapura


Niat Manchester United (MU) untuk meraup dana segar kian dekat kenyataan. Setelah sempat dispekulasikan untuk masuk ke bursa Hong Kong, klub sepakbola ini akhirnya memutuskan untuk IPO di Singapura.
Jika tidak ada aral melintang, saham MU bisa diperdagangkan pada November tahun ini. Wall Street dan IFR melaporkan bahwa MU sudah mendaftarkan segala dokumen kepada otoritas bursa Singapura untuk melengkapi niat tersebut. Sejak diambil oleh keluarga pengusaha asal Amerika Serikat (AS), Glazer, rasio hutang juara liga Inggris ini terus membengkak. Untuk membayar beban tersebut, Glazer kabarnya siap melepas 25-30% saham di Singapura. 
 
Sebelum pengambilalihan ownership pada 2005 silam, MU sesungguhnya sudah terdaftar di bursa saham Inggris. Takeover  MU oleh Glazer pada kala itu menghabiskan dana 790 poundsterling. Nilai total saham yang dilepas mencapai 600 juta poundsterling. Di Asia. MU mempunyai basis penggemar sampai 300 juta orang. Adapun koordinator IPO yang ditunjuk oleh Glazer adalah Credit Suisse.

Berkah! Emas Ukir Rekor Sejarah $1844


Ambruknya pasar saham dunai membawa berkah bagi komoditas emas. Logam mulia ini kembali melonjak tajam hingga lebih dari 2%, menembus rekor tertinggi sejarah di atas US$ 1.844 per ons.

Kekhawatiran seputar kesehatan perbankan Eropa membuat investor membuang aset-aset yang berisiko tinggi seperti ekuiti saham dan beralih memburu investasi yang aman, seperti emas dan juga surat berharga pemerintah AS.
kekhawatiran masalah Eropa dan angka ekonomi AS yang negatif juga telah membuat bursa Wall Street dilanda aksi jual besar-besaran, dengan indeks Dow Jones merosot lebih dari 400 poin.
Sampai dengan hari ini, harga emas sudah melonjak hingga 10% dalam 2 pekan, sekaligus menjadi performa 2 pekan terbaik sejak medio Februari 2009.

AS dan Eropa Dapat Terancam Resesi Kembali


Morgan Stanley turunkan estimasi pertumbuhan ekonomi global seraya utarakan AS dan Eropa dapat terancam alami resesi kembali. Morgan Stanley pangkas prediksi GDP global menjadi 3,9% dan 3,8% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2012.
"Prediksi kami tunjukkan AS dan Eropa dapat alami resesi kembali dalam 6 hingga 12 bulan ke depan," tutur Joachim Fels, pimpinan ekonom Morgan Stanley. Meski demikian, sektor korporasi masih tampak sehat dan rendahnya inflasi dapat kurangi tekanan bagi konsumen, sedangkan bank sentral dapat longgarkan kebijakan moneter lebih lanjut.

"Kesalahan kebijakan terakhir, terutama lambatnya respon Eropa atasi krisis utang dan drama kenaikan batas utang AS, cukup bebani pasar keuangan serta mengikis kepercayaan bisnis dan konsumen," menurut laporan riset Morgan Stanley. Tenaga pemulihan juga akan tergrogoti oleh gencarnya prospek pengetatan fiskal di AS dan Eropa seiring politikus coba tenangkan pasar dengan memangkas anggaran belanja negara.

Emas Pecahkan Rekor Tertingginya Lagi


Emas Futures naik untuk hari keempat untuk menetap di kisaran $ 1822 karena merosotnya pasar ekuitas global dan juga dipicu lemahnya laporan data ekonomi AS, membuat para investor berburu emas sebagai aset penyimpan kekayaan. Spot emas naik 1,9% dan berada pada $ 1822.30 per ons. Ini sebagai rekor emas yang baru yang sebelumnya dicetak pada senin 8 Agustus silam.
Pasar ekuitas Eropa merosot pada Kamis, dengan memukul sektor keuangan karena para investor khawatir bahwa data terakhir ekonomi AS yang lemah bisa menjadi pertanda resesi baru di negara maju tersebut. Pasar saham AS dibuka melemah tajam setelah laporan terpisah menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengklaim manfaat pengangguran naik minggu lalu dan inflasi konsumen kembali naik bulan lalu.
Emas memperpanjang rally setelah laporan terpisah menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di wilayah Mid-Atlantic anjlok pada bulan Agustus, sedangkan penjualan rumah AS yang ada turun tak terduga pada bulan Juli.
"Masalah-masalah ini di Eropa dan Amerika Serikat tidak akan pergi dalam waktu dekat," kata Bill O'Neill, seorang Penasehat Logika. "Ini membuat emas dan Treasurys menjadi kendaraan investasi yang favorit."

Kamis, 18 Agustus 2011

Emas Masuki Range Trading baru


Emas semakin meroket memasuki range trading yang baru, diperkirakan kisaran trading Emas akan berada di level $1750 hingga $1850 per troy ons seiring pembeli safe haven semakin khawatir terhadap prospek dollar dan Euro setelah mata uang lainnya.
Terpantau sejauh ini Emas telah menanjak sebesar 1.45% diperdagangkan di level $1816.80 per troy ons setelah meraih titik tertingginya di $1821.11 per troy ons.
Kenaikan Emas semakin terpicu setelah Morgan Stanely memprediksi pertumbuhan ekonomi AS hanya mampu meraih laju 3.9% di 2011 turun drastis dari estimasi sebelumnya 4.2%. Ekspektasi untuk 2012 juga dipangks dari 4.5% menjadi 3.8%, disamping itu para investor semakin ketakutan setelah Bank tersebut memperkirakan AS dan Eropa semakin dekat dengan jurang resesi.
Pelambatan tidak hanya di AS maupun Eropa, setelah Deutsche Bank memangkas pertumbuhan ekonomi China untuk 2011 menjadi 8.9% dari estimasi sebelumnya 9.1% dan memprediksi pertumbuhan 2012 hanya bertahan di laju 8.3% vs 8.6%. Negara barat sementara cukup bergantung pada pertumbuhan ekonomi China untuk mendorong ekspor ke negara tersebut sehingga pelambatan China juga berimbas pada pelambatan negara barat seperti AS maupun Eropa yang sudah terlilit problem hutang.
Katalis positif lain bagi Emas adalah laporan inflasi AS selama bulan Juli yang melampaui ekspektasi, inflasi naik 3.6% year-on-year sementara inflasi inti menjadi 1.8%, kenaikan inflasi yang lebih tajam ini menambah tekanan beli Emas seiring para investor menggunakan Emas sebagai alat lindung nilai inflasi meskipun inflasi inti masih dibawah target Federal Reserve sebesar 2%, tapi berarti juga The Fed masih mendapatkan lampu hijau untuk tetap mempertahankan suku bunga AS di level rendah. Selama suku bunga bertahan di level rendah, Emas pun makin bersinar. 

Fed Cemaskan Perbankan Eropa

Federal Reserve kini cermati situasi unit bank Eropa yang ada di AS; ini tentunya isyarat munculnya kecemasan krisis utang zona-euro dapat merembet ke sistem perbankan AS, menurut laporan Wall Street Journal. Industri pasar uang AS yang berkapitalisasi $2,5 triliun, supplier kebutuhan pendanaan jangka pendek bagi bank, telah jauhi zona-euro dalam beberapa bulan terakhir akibat keprihatinan mulai tidak terkendalinya krisis utang. Masalah pendanaan perbankan Eropa sepertinya cukup jelas paska sulitnya fasilitas interbank lending Eropa. Salah satu bank Eropa bahkan terpaksa meminjam $500 juta dari ECB dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Terlihat perubahan dramatis, cabang bank asing di AS kini berikan pinjaman dollar kepada afiliasi-nya di luar negeri untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, menurut data Fed. Fed of New York telah meminta informasi lebih mengenai kemampuan pendanaan perbankan yang beroperasi di AS. Fed cemas dengan kondisi perbankan Eropa, menurut petinggi Fed of New York yang menjadi nara sumber WSJ.

Sementara itu, sektor perbankan Eropa kembali terpuruk dengan Deutsche Bank dan Barclays anjlok masing-masing sebanyak 4,8% dan 8,6%.

Permintaan Emas Di India & China Masih Tinggi


Penguatan Emas sejak awal tahun dilanjutkan kembali di triwulan kedua 2011 dimana permintaan Emas global mencapai total 919.8 ton, atau senilai $44.5 milyar sebagian besar dikuasai oleh India dan China. Kedua pasar tersebut menyumbang sekitar 52% permintaan emas batangan dan emas koin dan 55% permintaan perhiasan global, berdasarkan laporan World Gold Council hari ini.
 
Permintaan Emas dari Q2 2011 hingga akhir tahun diprediksi masih tinggi, disebabkan oleh faktor berikut ini:
 
  1. Meskipun harga emas sudah terlampau tinggi, permintaan China dan India tumbuh masing-masing 38% dan 25% selama Q2 2011 dibandingkan periode yang sama di 2010. Pertumbuhan permintaan ini diperkirakan masih berlanjut akibat kenaikan kemakmuran ekonomi, serta level inflasi yang cukup tinggi serta faktor musiman pembelian emas di musim kawin.
  2. Imbas dari krisis utang sovereign Eropa, downgrade rating kredit AS, tekanan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang rapuh di negara Barat berpotensi memacu kenaikan permintaan investasi.
  3. Bank sentral kemungkinan masih menjadi pembeli Emas utama dan menyimpan untuk jangka panjang, sepanjang Q2 2011 Bank Sentral telah mendiversifikasi reserve nya ke Emas sebanyak 69.4 ton.
 
Dari sisi supply, Persedian Emas di Q2 2011 sebesar 1,058.7 ton telah menurun sekitar 4% dibanding periode yang sama di tahun 2010, sebagai imbas dari pembelian bank sentral.

GOLD: Berpeluang Bullish, Segera Uji Area 1,812.72

Pergerakan emas pada grafik 1 jam-an terlihat membentuk formasi symmetrical triangle dimana ada peluang emas akan meneruskan pergerakan bullishnya. Pecahnya resistan 1794.60 berpotensi akan membawa emas menguat kembali dan bergerak menuju resistan 1812.72. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai jika emas tertahan dibawah resistan 1794.60 dimana ada peluang emas akan terkoreksi kembali ke support 1778.88.


Cermati, GBP Rawan Koreksi Jelang ‘Retail Sales’


 Hingga sesi instirahat siang di hari Kamis, Sterling (GBP) masih bertengger kokoh di atas level $1.65 terkait investor masih banyak yang menutup posisi short mereka (short-covering) setelah harga dinilai sudah rendah akibat mengecewakannya angka tenaga kerja Inggris dan rilisan minutes dari BoE.
Pasar menilai meskipun minutes BoE memang dovish, namun pasar sudah memperkirakan sebelumnya bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) tidak akan menaikkan suku bunga untuk waktu yang lama.
 
Dan minutes kemarin hanya mengumumkan apa yang telah diketahui oleh pasar sebelumnya, dan tidak ada petunjuk yang baru.
 
Namun dengan kuatnya GBP yang saat ini di area $1.6520-an, para investor tetap meragukan kelanjutan apresiasi Pound, mengingat masih suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Inggris dan meningkatnya spekulasi tentang pelonggaran kuantitatif lebih lanjut.
 
Dan fokus pasar hari ini tertuju kepada data ekonomi penjualan ritel Inggris (retail sales) yang diekspektasi angkanya menurun bila dibanding periode sebelumnya. Koreksi bisa terjadi bila angka tersebut muncul menurun sesuai ekspektasi pasar.

Sterling Analysis : Jenuh Beli (Stochastics), Targetkan Support di 1.6474

Pergerakan pound masih dalam pergerakan bullish setelah kemarin menyentuh area 127.2% Fibonacci. Hari ini pound terlihat terkoreksi kebawah. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana pound cenderung akan melemah sampai support 1.6474 hingga garis tren. Waspadai jika pound menembus resistan 1.6573 dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan 1.6699


Euro Analysis : Terlihat Uji 1.4400, Potensial Menuju 1.4318

Euro saat ini terlihat sedang menguji support 1.4400. Secara teknikal indikator stochastic dan CCI berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1.4400 dan garis tren berpotensi akan membawa euro melemah dan jatuh lebih dalam lagi menuju support 1.4318. Sebaliknya jika harga tertahan di atas support 1.4400 maka ada potensi euro menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4494.


Sterling Keruk Untung Dari Short-Covering


 Meskipun terkoreksi tipis, Sterling secara umum masih bercokol di kisaran kuatnya di hari Kamis setelah rebound hingga ke level tertinggi 3½-bulan ke level $1.6590.
Masih kokohnya GBP ini lantaran para investor mengambil langkah menutup posisi short mereka atau disebut denganshort-covering setelah harga merosot hingga ke kisaran akibat mengecewakannya angka tenaga kerja Inggris dan rilisan minutes dari BoE.
 
Rally GBP juga mendapat dukungan dari berita pembelian lembaga kliring Inggris terkait adanya kesepakatan merger dan akuisisi.
 
Dan hari ini perhatian pasar kembali akan digelisahkan oleh data ekonomi penjualan ritel Inggris yang diekspektasi angkanya menurun bila dibanding periode sebelumnya.
 
Dengan kuatnya Sterling yang saat ini bergerak di area $1.6520, para investor tetap meragukan kelanjutan apresiasi Pound, mengingat masih suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Inggris dan meningkatnya spekulasi tentang pelonggaran kuantitatif lebih lanjut.

Peluang ! Emas Konsolidasi Setelah 3-Hari Rally


Harga emas dunia bergerak konsolidasi di sesi perdagangan Asia hari Kamis karena pasar mengambil nafas sejenak setelah reli selama tiga hari.
Namun sinyal atas meningkatnya inflasi dunai dan minimnya solusi yang jelas untuk krisis hutang zona euro, menyebabkan pergerakan komoditas ini menjadi kuat. Spot emas di perdagangan pagi bergerak flat di kisaran $ 1789, menurun sekitar 2% dari rekor pekan lalu pada $ 1814.55.
 
Logam mulia ini awalnya melesat dan nyaris mencapai $1800 per ons setelah data produsen inti AS naik tajam dalam enam bulan terakhir hingga bulan Juli.
 
Profit taking kemudian terjadi setelah mayoritas pasar mengabaikan berita bahwa Presiden Venezuela Hugo Chavez berencana menasionalisasi sektor emas negara, termasuk ekstraksi dan pengolahan, dan menggunakan produksi untuk meningkatkan cadangan devisa negara.

Jangka Pendek, Emas Bidik $1.800


 Secara teknikal emas siap menguji level resistance di $1,800/ons, menurut Barclays Capital. Harga logam mulia terdorong oleh kecemasan atas kondisi fiskal Eropa dan pertumbuhan global yang melamban.
Emas dipilih sebagai investasi yang lebih aman di tengah gejolak perekonomian. Emas sempat menyentuh rekor tinggi di $1,814.89/ons awal bulan ini. "Jika emas menembus level ($1,800/ons), target selanjutnya di $1,930/ons." Perak, yang menurut beberapa analis merupakan logam mulia berperforma terbaik tahun ini, menguat bersamaan dengan emas. "Untuk jangka pendek, perak akan menyentuh level tinggi di $40.40/ons, dengan target selanjutnya di $42.25/ons," katanya. Spot emas di $1,787.80/ons, turun $1.20 dan perak di $40.13/ons, turun 10 sen dari level penutupan lalu.

Fisher: FOMC Mengesampingkan Dunia Usaha

 Federal Reserve tidak seharusnya berjanji untuk menahan tingkat suku bunga pada level sangat rendah selama 2 tahun karena dunia usaha saat ini mempunyai sedikit insentif untuk kembali bergerak dan memulai berbelanja serta mempekerjakan tenaga kerja baru, ucap salah satu pejabat Fed yang menentang pada hari Rabu. Richard Fisher, presiden Fed bagian Dallas, mengatakan bahwa kebijakan akomodatif Fed saat ini hanya berdampak kecil karena dunia usaha terlalu takut akan kebijakan pemerintah di masa yang akan datang, terutama pasca debat batas hutang. Dengan menahan biaya modal hingga pemilu mendatang, tidak ada insentif untuk investasi dan berekspansi saat ini, ucapnya Fisher juga menolak konsep bahwa bank sentral akan membiarkan bursa saham untuk naik secara signifikan tanpa pengetatan kebijakan namun akan melonggarkan kebijakan apabila terjadi koreksi pada bursa saham.

Rabu, 17 Agustus 2011

Plosser Ingin Fed Naikan Bunga Sebelum Pertengahan 2013


 Presiden Fed of Philadelphia, Charles Plosser, katakan Fed mungkin perlu naikkan suku bunga sebelum pertengahan 2013 dan tegaskan pembuat kebijakan harus menunggu untuk melihat performa ekonomi sebelum berjanji menahan kebijakan suku bunga rendah selama dua tahun. Dollar kurangi pelemahan atas komentar Plosser, dengan EUR/USD kini diperdagangkan 1.4460, tergelincir dari level tinggi harian 1.4516
"Fed jalankan kebijakan yang tidak tepat pada waktu yang salah," tuturPlosser kepada Bloomberg. Ini merupakan komentar pertama Plosser setelah pertemuan Fed terakhir putuskan untuk berikan stimulus. Plosser utarakan belum jelas apakah ekonomi perlustimulus tambahan, terutama dengan naiknya inflasi dan turunnya tingkat pengangguran dari rekor.
Charles Plosser, Richard Fisher, dan Narayana Kocherlakota menentang komitmen Fed untuk pertahankan kebijakan suku bunga rendah setidaknya hingga pertengahan 2013, seraya utarakan mereka lebih suka pertahankan janji “kebijakan suku bungarendah untuk sementara waktu.

Suramnya Ekonomi Dapat Paksa ECB Tahan Suku Bunga

Perlambatan ekonomi Eropa kini timbulkan ancaman resesi dan dapat mencegah European Central Bank untuk naikkan suku bunga lagi tahun ini. 17 negara yang gunakan mata uang euro akan kesulitan jaga momentum pemulihan setelah GDP zona-euro hanya tumbuh 0,2% di kwartal kedua, terendah dalam 2 tahun terakhir. Ekonomi Prancis bahkan stagnan sedangkan Jerman, ekonomi terbesar Eropa, hanya catatkan pertumbuhan 0,1%. 

"Perlambatan akan berlangsung untuk sementara dan kecemasan resesi dapat kembali dalam beberapa bulan ke depan," tutur Valli, ekonom UniCredit. "Ini akan paksa ECB untuk tidak naikkan suku bunga tahun ini." Prospek Eropa cukup suram di tengah gencarnya kebijakan pengetatan fiskal mulai dari Irlandia hingga Italia di tengah perlambatan permintaan global. ECB, yang telah naikkan bunga 2x menjadi 1,5% tahun ini, minggu lalu terpaksa membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol untuk hentikan penyebaran krisis utang.

Aktivitas manufaktur Eropa bahkan berkurang ke level terendah dalam dua tahun terakhir. “Data PMI minggu depan dapat berikan petunjuk apakah perlambatan akan berubah menjadi kontraksi,” ungkap ekonom Markit, Chris Williamson. "Ini tentunya dapat ubah outlook suku bunga ECB.”

"Fokus sekarang adalah outlook ekonomi pada kuartal ketiga, dan pertanyaan adalah apakah pertumbuhan stabil di level saat ini atau turun lebih dalam," papar Jens Sondergaard, ekonom Nomura International, yang prediksi ECB mungkin akan ambil sikap wait-and-see hingga penutupan tahun 2011.