Sabtu, 02 April 2011

Emas Terjungkal Pasca Data Pekerjaan AS

Emas turun untuk ditutup di bawah $1,429 pada hari Jumat setelah bagusnya data pekerjaan AS mengangkat dollar, namun kecemasan hutang zona Eropa dan keresahan politik di Timur Tengah mengangkat emas dari level rendah.


Data nonfarm payrolls dan aktivitas pabrik yang positif mengkonfirmasi bahwa perekonomian AS sedang menguat, namun ekonom mengatakan data masih belum cukup kuat untuk mendorong agar Fed mengetatkan kebijakan moneternya, yang mana telah mendorong emas ke rekor tinggi. "Seiring membaiknya kondisi ekonomi, terbukti dengan data hari ini, emas tertekan turun sebagai alat lindung ketidakpastian fiskal atau finansial," ucap Mark Luschini, kepala strategis investasi pada Janney Montgomery Scott.

Emas Redup, Investor Lirik Saham

Emas diperdagangkan melemah hingga 1,4% di Comex, New York Mercantile Exchange, setelah rilis data sektor pekerjaan AS bulan Maret yang positif. Emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni diperdagangkan turun sekitar $19 pada kisaran $1422 per ons. "Posisi Emas menjadi terdesak untuk saat ini," kata seorang manajer investasi yang berbasis di AS. "Investor mungkin akan mengalihkan dananya ke dalam aset-aset yang lebih beresiko seperti saham. Dan yang lebih penting, jika pasar pekerjaan terus mempertahankan momentum, Fed bisa mendapatkan keberanian untuk menghentikan program pelonggaran moneter dan akhirnya akan menaikkan suku bunganya."

Jumat, 01 April 2011

Gold today

Harga emas terus merambat naik namun masih berada di kisaran support di 1431.68. Jika support ini tembus, ada peluang harga emas akan terkoreksi hingga ke area support berikutnya di 1421.99, apalagi kondisi stochastic masih terlihat mempertahankan sinyal bearish. Namun, CCI yang terlihat cenderung datar membuat bias menjadi netral. Oleh karena itu, peluang untuk pergerakan naik menguji area tertinggi sepanjang masa di 1447.35 juga sama besarnya dengan peluang koreksi.

Payrolls AS & Fokus Pasar

Data Non-Farm Payrolls A.S atau tenaga kerja di luar sektor pertanian akan menjadi perhatian utama pasar hari ini di akhir pekan.
Prediksi menurut survei Reuters saat ini adalah +190 ribu pekerja dibanding bulan lalu di angka +192 ribu pekerja. Dan tingkat pengangguran AS diprediksi tetap 8,9%.
 
Dari pengalaman sebelumnya pergerakan pasar akan cenderung fluktuaktif tanpa tren yang jelas sesaat setelah diumumkannya data-data ini. Namun data yang muncul diatas ekspektasi mencerminkan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS dan dapat memicu sentimen risk appetite terutama minat terhadap bursa saham.
 
Markets Movers Hari Ini 
  • Jumat 01 April, 2011
-       Jepang              : Tankan Manufacturing Index, Tankan Non-Manufacturing Index
-       China                : Manufacturing PMI, HSBC Final Manufacturing PMI
-       Inggris              : Halifax HPI m/m, Manufacturing PMI
-       Swiss                : Retail Sales y/y, SVME PMI
-       Eropa                : Final Manufacturing PMI, Unemployment Rate
-       AS                     : Non-Farm Payroll, Unemployment Rate,
                                    ISM Manufacturing PMI, Construction Spending m/m

Sterling Today : Support 1.6017

Setelah berhasil mencapai area 1.6150, sterling terkoreksi hingga ke area 1.6017 dan saat ini tengah meguji resistance di 1.6042. Jika harga berhasil naik ke atas resistance tersebut, maka diperkirakan harga selanjutnya akan bergerak ke area 1.6083. Akan tetapi, waspadai jika ada penurunan ke bawah 1.6017, apalagi bila diikuti oleh tembusnya support di 1.5985, karena itu berarti akan mengkonfirmasi terbentuknya pola head and shoulders dan pergerakan selanjutnya diperkirakan ke area 1.5935 atau bahkan 1.5885.

Uero Today

Pola bullish flag yang terlihat di grafik 4 jam telah terkonfirmasi setelah penembusan ke atas area 1.4130, dan harga telah berhasil naik menguji area 1.4247. Pullback sedang terjadi saat ini untuk menguji area support di 1.4130, di mana jika support tersebut tembus, maka koreksi kemungkinan akan terus berlanjut hingga ke area 1.4057 atau area major trendline. Sebaliknya, penembusan atas resistance yang berada di area 1.4247 berpotensi akan melanjutkan pergerakan sesuai dengan target bullish flag paling tidak ke kisaran 1.4364.

Hangseng Today

Secara teknikal trend-line warna hijau pada grafik Hang Seng (HSI) berikut menandakan bias masih bullish menuju 23680 sebagai target selanjutnya sebelum berlanjut naik menuju area 23880. Tak mampu melanjutkan bullishnya ke atas 23680 akan memicu koreksi bearish bagi Hang Seng. Level support terdekat ada pada area 23410, break ke bawah area ini akan memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 23320.  
 
 
 
Resistance Level : 23680, 23880, 24000
Support Level      : 23410, 23320, 23170
Trading Range     : 23320 – 23880

HSI Diuntungkan oleh Harga Minyak

Bursa Hong Kong melesat kuat dalam 3 sesi awal di hari Jumat, (01/04). Saham-saham sektor energi memimpin penguatan seiring dengan kenaikan harga minyak mentah ke level di atas $107 per. Isu Timur Tengah dan Afrika Utara masih mendukung harga oil. Indeks Hang Seng naik 0.3% ke level 23,585.75, sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises bertambah 0.3% ke level 13,359.49. Saham CNOOC Ltd meraup gain 1% dan PetroChina naik 1.4%. Kejatuhan sebesar 1% menimpa saham HSBC Holdings PLC. HSBC mengikuti arahan dari Wall Street sehingga kerugiannya membatasi penguatan di pasar.

HSI Terkoreksi di Antara PMI China dan Payrolls

Setelah sempat mencapai level tertingginya, indeks Hang Seng (HSI) terkoreksi cukup tajam di hari Jumat terutama terkait data sektor manufaktur Cina (NBS dan HSBC PMI) yang muncul dibawah ekspektasi pasar.
Sementara investor juga waspada terhadap data ekonomi penting Amerika Non Farm Payrolls (NFP) nanti malam.
 
Secara teknikal trend-line warna hijau pada grafik Hang Seng (HSI) berikut menandakan bias masih bullish menuju 23680 sebagai target selanjutnya sebelum berlanjut naik menuju area 23880.
 
Tak mampu melanjutkan bullishnya ke atas 23680 akan memicu koreksi bearish bagi Hang Seng. Level support terdekat ada pada area 23410, break ke bawah area ini akan memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 23320.

Hang Seng Incar Level 24000

Bias penguatan Hang Seng untuk jangka pendek masih terlihat akibat adanya ekspektasi melonggarnya pengetatan moneter. "Inflasi dan data aktifitas makro mensinyalkan bahwa pengetatan moneter Cina mulai berkurang.


Pada gilirannya hal ini membuat para ekonom mengharapkan melonggarnya kebijakan," menurut Goldman Sachs. Pekan ini, HSI  naik 1.6%, saham- H gain 2.6%. Credit Suisse mengatakan Cina merupakan negara pertama yang melakukan pengetatan, "masih ada kesempatan bagi Cina menjadi negara pertama yang melengkapi pengetatannya." 

HSI kemarin ditutup naik 0.3% di 23,527, di atas MA 50-day di 23,272, dengan volume perdagangan yang meningkat menjadi HK$92.76 milyar; Hang Seng kemungkinan akan mencoba level psikologis di 24,000 dalam waktu dekat.

Sentimen AS & Inggris Bebani Emas

Target emas masih di kisaran $1,500/ons dalam beberapa bulan ke depan meskipun emas hanya naik 1%  di Q 1 tahun 2011. Ini merupakan kenaikan terendah sejak krisis keuangan dimulai tahun 2008, menurut Phillip Futures.
"Prospek kenaikan suku bunga zona Eropa dan berkurangnya ekspektasi pelonggaran kuantitatif oleh AS membebani harga emas," menurut broker. Namun demikian emas masih dijadikan sebagai alat lindung di tengah ketidak pastian pasar. "Pengetatan moneter, ketidak pastian di Timur Tengah dan masalah hutang di zona Eropa tampaknya tidak akan menjadikan emas sebagai komoditi dengan performa terbaik," menurut broker.
Spot emas di $1,430.60/ons, turun $1.20 sejak penutupan pasar New York hari Kamis.

Emas Goyah Jelang Payrolls

Harga emas turun di hari Jumat (01/04) menjelang data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Laporan ini lazimnya sangat mempengaruhi kurs USD dan nilai emas. Sementara itu, kepemilikan aset berbasis emas di ETF turun pada level kuartalan terendah dalam sejarah.

Spot emas turun $4.33 ke level $1.432.15 per ons, setelah naik nyaris 1% hari Kamis akibat kekhawatiran inflasi  memicu rally minyak dan harga komoditi lain. Emas berada di bawah puncak tertinggi $1,447 pada minggu lalu.
Kontrak emas AS untuk bulan April turun $6.2 ke level $1,432.7 per ons.

Kamis, 31 Maret 2011

Perhatian : Data penting Akhir bulan

Data Non-Farm Payrolls A.S atau tenaga kerja di luar sektor pertanian akan menjadi perhatian utama pasar pada akhir pekan ini.
Prediksi menurut survei Reuters adalah +188 ribu pekerja dibanding bulan lalu di angka +192 ribu pekerja. Dan tingkat pengangguran AS diprediksi tetap 8,9%.
 
Dari pengalaman sebelumnya pergerakan pasar akan fluktuaktif tanpa tren yang jelas sesaat setelah diumumkannya data-data ini. Namun data yang muncul diatas ekspektasi mencerminkan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS dan dapat memicu sentimen risk appetite terutama minat terhadap bursa saham. (Dar)
 
Data Ekonomi Utama Hingga Akhir Pekan
 
  • Kamis 31 Maret, 2011
-       Inggris              : GfK Consumer Confidence
-       Eropa                : German Unemployment Change, CPI Flash Estimate y/y
-       Inggris              : BOE Credit Conditions Survey
-       AS                     : Jobless Claims, Chicago PMI, Factory Orders m/m
-        
  • Jumat 01 April, 2011
-       Jepang              : Tankan Manufacturing Index, Tankan Non-Manufacturing Index
-       China                : Manufacturing PMI, HSBC Final Manufacturing PMI
-       Inggris              : Halifax HPI m/m, Manufacturing PMI
-       Swiss                : Retail Sales y/y, SVME PMI
-       Eropa                : Final Manufacturing PMI, Unemployment Rate
-       AS                     : Non-Farm Payroll, Unemployment Rate,
                                    ISM Manufacturing PMI, Construction Spending m/m

Sterling Today : Koreksi bearish

Sterling sedikit terkoreksi dan tengah berada di kisaran resistance 1.6092. Sinyal bearish sudah muncul dari stochastic dan CCI 1 jam sehingga jika harga tetap bertahan di bawah 1.6092, maka peluang untuk koreksi ke area 1.6062 atau bahkan 1.6013 cukup besar. Sebaliknya, pergerakan ke atas 1.6112 justru akan memperbesar potensi bullish ke 1.6140.

Uero Today : Resistance di 1.4155

EURUSD sedang menguji resistance di 1.4155 dan juga area atas dari channel bearish minor. Bisa dikatakan bahwa level ini adalah resistance kunci di mana pecahnya area tersebut akan mengkonfirmasi pola bullish flag di mana ekspektasi pergerakan selanjutnya adalah menguji resistance berikutnya di 1.4248. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa stochastic dan CCI 4 jam sudah overbought, sehingga masih terbuka peluang koreksi ke area support di 1.4051 jika resistance tersebut bertahan.

Hangseng Today : koreksi bearish

Seperti terlihat pada grafik Hang Seng (HSI) berikut, secara teknikal indeks berada pada fase koreksi bearish setelah gagal menembus ke atas reisisten area 23500. Bila indeks tidak mampu menembus keatas 23500, koreksi akan kembali terjadi menuju 23400 sebagai support terdekat sebelum melanjutkan menguji area 23200 bahkan hingga 23000. Sementara break ke atas 23500 akan melanjutkan outlook bullish menuju 23680 untuk jangka pendek.


 
Resistance Level : 23500, 23680, 23880
Support Level      : 23400, 23200, 23000
Trading Range     : 23200 – 23880

Waspadai Pasar, Nikkei Turun Tipis

Nikkei turun tipis di sesi pagi, di 9710. Fokus pasar saar ini pada apakah Fed AS akan mengakhiri program pelonggaran moneter yang kedua. Indeks diprediksi akan berada di kisaran 9600-9800 hari ini, menurut Kazuhiro Takahashi, manajer investasi Daiwa Securities Capital Markets. Nissan Motor naik 1.0% di Y738 setelah surat kabar Nikkei melaporkan bahwa produsen mobil sedang mempertimbangkan untuk bererja sama dengan produsen mobil asal Perancis, Renault SA namun sampai saat ini Nissan masih membantah rencana tersebut. Kuraray melonjak 4.4% menjadi Y1,066 akibat laporan dari surat kabar Nikkei bahwa Kuraray diperkirakan akan membukukan laporan pendapatan yang meningkat. Bridgestone turun 1.4% menjadi Y1,747. Tepco melambung 8.6% menjadi Y506.

China Nudges World Closer To New Gold Standard

On the night our documentary, I.O.U.S.A., made its nationwide premiere in August 2008, the film was followed up by a live panel discussion, broadcast via satellite. Our friend David Walker, the former U.S. comptroller general and “star” of the film, took part along with several other luminaries.

At one point, the question was asked: Might America’s trading partners one day sell off their U.S. Treasury holdings? Impossible, said Warren Buffett. In fact, he insisted, they couldn’t, because they’d need to convert it into some other currency, which would be little better than the dollar. No one else chimed in to challenge the assertion.

“Buffett’s answer assumes that there is no alternative,” author, friend and local Baltimore resident Bill Baker writes in his 2009 book, Endless Money: The Moral Hazards of Socialism, “because for generations, all the world’s currencies have been backed only by the promise that governments would accept them in payment of taxes. But that ignores a currency that has been used effectively by man for thousands of years: gold. China and other countries might exchange their U.S. dollars for it now.”

Indeed, China is quietly building its gold reserves. They totaled 600 metric tons in 2004. Then in April 2009 came an announcement they’d grown to 1,054 metric tons. And the buzz from Beijing is that the central bankers want to grow that stash another tenfold.

Meanwhile, China has trimmed its US Treasury holdings for three months in a row. The January total was $1.15 trillion – down 1.75% from October.  These are the first steps toward what Baker sees as the “remonetization” of gold, coming soon to a country near you.

History is a pendulum.  “Once gold and silver had been written into the Constitution,” Baker says, “no one might have thought that it would be replaced by paper within 60 years.” But the pendulum swung, the Union issuing its infamous greenbacks during the Civil War.

Then the pendulum swung back, the greenbacks’ critics were “able to successfully push for an agenda of gold resumption. But before the London Economic Conference of 1933, the world would be shocked by Roosevelt’s rejection of the gold standard.” The pendulum swung again.
Now, “a series of crises such as was the case in Rome might ultimately bring the pendulum back toward gold,” Baker writes.

In other words, we’re approaching the end of the great dollar standard we wrote about in The Demise of the Dollar. The only world anyone younger than 40 has ever known, in which all the world’s currencies float freely against each other, is nearly over.

Hang Seng Masih Kuat

HSI menguat setelah sebelumnya investor melakukan profit-taking, namun nampaknya indeks akan menyamai performa di hari Rabu dan trend indeks menguat sepanjang sesi ini. Pergerakan indeks di kisaran 23,300-23,700.

Saham ICBC kemungkinan menguat pasca melaporkan hasil pendapatannya namun Bank of Communications kemungkinan anjlok akibat pemangkasan dividen. Foxconn International melemah setelah membukukan kerugian senilai $218.3 juta. Hang Seng naik 1.7% menjadi 23,451.43 hari Rabu dengan volume pasar yang meningkat menjadi HK$89.08 milyar, level tertinggi dalam lebih dari dua pekan.

Pulihnya Selera Resiko Topang Emas

Emas beranjak naik dalam sesi perdagangan yang bergejolak di hari Rabu, mengakhiri penurunan selama 4 sesi berturut-turut, seiring pulihnya kembali selera resiko investor memicu aksi beli emas dan aset lainnya.
Emas terdukung oleh pelemahan dollar terhadap euro setelah pejabat ECB mengatakan kenaikan tingkat suku bunga Eropa akan dilakukan secara bertahap, dan bursa saham global yang menguat lebih dari 1% setelah data tenaga kerja AS melambungkan bursa AS dan Eropa. "Nampaknya selera resiko telah pulih dan mengalir kembali menuju emas dan bursa saham, serta memicu kenaikan," ucap Zachary Oxman, direktur manajer TrendMax Futures. Aksi beli pada awal bulan April dan permulaan kuartal kedua juga turut mendukung emas, ucap Oxman. Emas bersama minyak sempat turun tajam setelah dirilisnya data yang menunjukkan tingginya suplai minyak mentah. Bagaimanapun, keduanya jauh pulih dari level rendah sesi.