Senin, 14 November 2011

Jelang Lelang Obligasi Italia, Euro Kokoh


Jelang Lelang Obligasi Italia, Euro KokohKetidak pastian atas kondisi politik Italia yang pudar mendorong EUR/USD. Euro diprediksi dapat menguat ke level 1.3850, menurut analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumino Kamei. Mantan komisioner Eropa Mario Monti, ditunjuk sebagai perdana menteri yang baru oleh presiden Italia, Giorgio Napolitano pada hari Minggu (13/11). Ia berjanji untuk segera melakukan yang terbaik.
Masalah hutang zona Eropa masih tidak dapat diprediksi," katanya. Pasar fokus pada lelang obligasi Italia hari ini (14/11). Jika lelang berjalan dengan baik, sentimen resiko meningkat, katanya. EUR/USD di 1.3761 dari 1.3755 hari Jumat malam.

GBPUSD: Potensial Uji Resistance di 1.6099

GBPUSD pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi akan menguji area resistan kuat di kisaran 1.6099 dimana jika harga berhasil menembusnya maka resistan 1.6163 berpotensi akan menjadi target pergerakan ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika support 1.6037 ditembus berpotensi akan membawa pound terkoreksi kembali terhadap dollar dengan bergerak menuju support 1.5959.


GBPUSD: Potensial Uji Resistance di 1.6099

EURUSD: Potensi Overbought, Support di 1.3757-1.3606

 Pergerakan EURUSD kembali masuk ke dalam area sideways setelah menguat cukup tajam pada pergerakan jumat kemarin. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika harga menembus support 1.3757 berpotensi akan membawa euro melemah kembali terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.3606. Waspadai jika resistan 1.3850 ditembus berpotensi akan membuat harga euro meroket dengan bergerak menuju resistan 1.4001.


EURUSD: Potensi Overbought, Support di 1.3757-1.3606

Euro Intai 1.3860


Euro Intai 1.3860 Euro membuka sesi Asia dengan sinyal positif hari Senin (14/11) pada level 1.3807. EUR/USD menguat dibanding level sebelumnya, 1.3752. Kenaikan dipicu oleh rencana reformasi Perdana Menteri Yunani dan Italia yang tengah bersiap menerapkan langkah-langkah pemulihan yang solid.

Secara teknikal, grafik per 4 jam menunjukkan penguatan indikator sementara harga bergerak di atas SMA-20. Hal ini memperlihatkan penguatan lanjutan menuju area 1.3860 hari Senin. Bersamaan dengan saat euro mencapai level 1.3740 sebagai area support-nya. Demikian komentar Valeria Bednarik, Kepala Analis dari FXstreet.com.

Saat ini, euro berada di area 1.3780, sekitar 30 pips di atas harga penutupan sebelumnya. Untuk pergerakan turun, level support berada di 1.3740, 1.3700 dan 1.3660, sementara untuk pergerakan naik, level resistance berada di 1.3810, 1.3835 dan 1.3860.

Mario Monti Disambut Pasar Asia


Mario Monti Disambut Pasar Asia Bursa Asia bergerak naik hari Senin (14/11). Indeks regional langsung bergeser positif setelah muncul kabar pemilihan kepala pemerintahan baru negara Italia.  Kemjuan tersebut meredakan ketakutan jika nantinya Italia akan menjadi negara baru yang mengalami krisis hutang.
Indeks Nikkei naik 1.4%, KOSPI menguat 1.8% dan indeks Australia, S&P/ASX 200, meraup 1.2%.  Fabio Fois, Strategist dari Barclay’s Capital, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik perkembangan politik di Italia. Perbaikan itu sejalan dengan harapan Barclays akan pemerintahan yang teknokratis dan mendukung persetujuan parlemen untuk perubahan struktural.

Emas Bergerak Naik


Emas Bergerak Naik Emas bergerak naik bersamaan dengan aset lain dan diprediksi akan segera menguji level $1,800/ons, menurut trader yang bermarkas di Hong Kong. Spot emas naik 1.7% pada hari Jumat terkait kekhawatiran investor yang memudar setelah terjadi perubahan kepemimpinan di Italia.
Perubahan dilakukan sebagai upaya untuk menghindari krisis hutang. "Semua bergantung pada Eropa," tambahnya. Kemunduran di zona Eropa dapat mendorong harga emas. Aksi jual yang dilakukan menjelang akhir tahun dengan tujuan mengunci keuntungan dapat membebani harga. Spot emas di $1,793.20/ons, naik $4.70 dari level sebelumnya.

Kanselir Merkel: Eropa Harus Bersatu!


Kanselir Merkel: Eropa Harus Bersatu!Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk memperkuat kesatuan di Uni Eropa. Komunitas dalam kawasan diminta bersatu untuk memberi pesan kepada para pemegang obligasi, bahwa pemimpin Eropa sangat serius dalam menangani penyelesaian krisis hutang pemerintah.
Seruan tersebut diutarakan Merkel saat berbicara pada kongres tahunan partai Christian Democratic Union di Leipzig, bagian timur Jerman. Merkel bertekad mempertahankan soliditas 17 negara anggota euro. “Tetapi diperlukan perubahan mendasar atau fundamental dalam seluruh kebijakan kami," dikatakannya.
“Saya percaya bahwa kesan ini penting untuk pembeli obligasi pemerintah, bahwa Kami ingin Eropa bergerak selangkah demi selangkah," seru Merkel.  Ia menghendaki supaya Uni Eropa dan zona euro tumbuh bersama-sama. “Apabila tidak dilakukan, maka orang tidak akan percaya bahwa Kami mampu mengendalikan situasi," urai Merkel dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV, ZDF, kemarin (13/11).

Minggu, 13 November 2011

Wall Street Kembali Positif Untuk Tahun 2011


Wall Street Kembali Positif  Untuk Tahun 2011  Bursa saham AS ditutup naik tajam pada hari Jumat, memperpanjang gain sesi lalu, ditengah tanda stabilisasi di zona Eropa dan data konsumen yang positif. Ketiga indeks utama saat ini berada dalam area positif untuk tahun 2011. “Fokus tetap pada Eropa- karena pasa tidak tahu harus berbuat apa dan hal itu akan berlanjut. Eropa mungkin ada beberapa langkah di belakang kami di AS,” ucap Peter Coleman, direktur riset pada JMP Securities. “Keadaan ekonomi AS membaik, namun dengan tingkat pertumbuhan saat ini, kita tidak akan terkena dampak luar negeri.”
Senat Italia menyetujui anggaran baru yang membuka jalan bagi persetujuan Parlemen pada akhir pekan dan pembentukan pemerintaan darurat. Langkah ini juga membuka jalan bagi pengunduran diri Perrdana Menteri Silvio Berlusconi dan pengangkatan Mario Monti untuk menggantikannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani yang baru Lucas Papademos akan memberi nama kabinet krisis yang baru. Namun, Papademos akan menghadapi hambatan, dengan banyaknya pihak yang keberatan dengan kebijakan pengetatan.

Harapan Italia, Eropa Cerahkan Emas


Harapan Italia, Eropa Cerahkan EmasEmasnaik sebanyak 1% pada hari Jumat, mengikuti rally pada Wall Street, seiring senat Italia menyetujui kebijakan pengetatan yang dipinta oleh UniEropa, memicu harapan bahwa perpecahan zona Eropa dapat dihindari. Emas menambah gain bersama dengan bursa saham AS, seiring S&P 500 melejit sekitar 2% seiring investor lebih tertarik pada aset beresiko di tengah optimisme pasar Eropa.
Emas sedang menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak bulan Agustus, setelah Italia membuka jalan untuk mendapat persetujuan penuh paket anggaran dan membentuk pemerintahan darurat menggantikan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. "Optimisme Eropa sedang berkembang karena outlook ekonomi yang membaik. Aksi beli dari Asia dan Eropa terus berlanjut seiring meredanya kecemasan di zona Eropa mengenai ketatnya kredit perbankan," ucap George Gero, wakil presiden RBC Capital Markets.

Roubini: Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro


Roubini:  Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro Italy mungkin harus meninggalkan euro dan beralih pada mata uangnya sendiri untuk mengatasi krissi hutang, dan denggan itu memecah zona Eropa, menurut Nouriel Roubini dalam kolom opini pada Financial Times hari Jumat. Alasan Roubini adalah yield obligasi Italia yang dekat 7% akan membuat akses pasar terbatas. Resstrukturisasi hutang dapat membantu memcahkan masalah, namun tidak dapat mengatasi masalah lain yang terjadi di Italia, seperti tidak adanya kompetitif, defisit anggaran yang besar dan rendahnya GDP, tulisnya.
Kecuali adanya bantuan terakhir untuk negara yang terserang hutang di zona Eropa yang dapat membeli obligasi pemerintah, yield akan terus berada dalam level berbahaya, menurut Roubini. Bagaimanapun, ECB telah menegaskan bahwa tidak akan menjadi opsi terakhir bagi perekonomian zona Eropa. Roubini juga mengingatkan akan pentingnya pihak yang menjadi opsi terakhir zona Eropa.

Sabtu, 12 November 2011

Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega


Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega
 Euro bergerak menjauh dari level terendah 1-bulan dan kembali melanjutkan apresiasinya terhadap Dollar AS pada hari Jumat setelah senat Italiamerestui langkah-langkah penghematan baru yang termasuk ke dalam RUU anggarannegara 2012, sehingga akan memperlancar parlemen dalam memberikan persetujuan akhir. Meski begitu, situasi genting di zona Euro masih menyisakan resiko bagi mata uang tunggal ini untuk kembali terperosok.
Tekanan jual yang terus mendera Euro sejak awal pekan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda seiring kembali stabilnya situasi politik di Italia dan Yunani. Mantan anggota komisi Eropa, Mario Monti, telah mendapat dukungan penuh untuk menggantikan PM Italia Silvio Berlusconi. Sedangkan dari Yunani dikabarkan jika PM terpilih Lucas Papademos telah membentuk kabinet baru dan akan segera menggelar rapat untuk membahas rencana langkah-langkah penghematan.
"Pasar forex nampaknya masih menantikan kepastian pengangkatan Monti dan Italia harus memperlihatkan komitmennya dalam menerapkan kebijakan fiskal yang diperlukan. Dan jika itu yang terjadi, maka Euro akan memperoleh dukungan tambahan," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi forex pada JPMorgan Private Bank. "Meski begitu krisis masih jauh dari selesai dan volatilitas di pasar forex mungkin masih akan terjadi selama beberapa minggu ke depan."
Sementara dari sudut pandang teknikal, penembusan di bawah level terendah hari Kamis berpotensi membalikkan keadaan dan menenggelamkan Euro hingga ke level terendah Oktober di area $1.3145. Namun sebelum itu terjadi, Euro harus terlebih dahulu melewati support di sekitar $1.3405, yang merupakan 76,4% retracementdari rally $1.3145-$1.4248.

Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling


Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling Dominasi Poundsterling terhadap Dollar AS semakin kuat pada perdagangan hari Jumat, dipicu meningkatnya sentimen resiko seiring munculnya harapan bahwa Italia akan mampu mengimplemetasikan langkah-langkah penghematan yang ketat. Sentimen konsumen AS yang naik ke level tertinggi dalam 5-bulan juga mendorong minat investor terhadap aset-aset beresiko.
Di samping itu, terkenanya stop-loss order di tengah volume perdagangan yang tipis turut membantu Sterling mengurangi pelemahan versus Euro.
"Apresiasi Sterling bukan dipicu fundamental domestik Inggris," kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Dalam kondisi normal tekanan jual masih akan mendera Sterling mengingat adanya prospek pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, namun perkembangan di zona Euro nampaknya telah memberikan dukungan."
Meskipun berita-berita positif terbaru dari kawasan Eropa telah membantu memperbaiki sentimen resiko, sejumlah analis melihat jika investor masih ragu untuk mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang data penting Inggris pada Rabu mendatang. Setelah Bank of England mempertahankan suku bunga dan target pembelian aset tidak berubah, fokus pasar mulai beralih ke laporan inflasi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang penambahan QE selanjutnya.

Jumat, 11 November 2011

GBPUSD Pertahankan Range Trading 1.5875 - 1.6165?


 Bias intraday masih bearish di jangka pendek dan secara keseluruhan harga hanya bergerak sideways di kisaran 1.6165 - 1.5875 seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik H1 dan masih dibutuhkan penembusan konsisten diluar range area tersebut untuk mendapatkan trend yang lebih jelas.
Resisten terdekat ada di area 1.5995, tembus diatas area tersebut dapat memicu tekanan bullish menguji area 1.6030 bahkan area strong resisten 1.6125.
Di sisi bawahnya, anjlok secara konsisten dan closing daily dibawah area 1.5875 dapat menambah tekanan bearish lebih lanjut mengincar target area 1.5445.
GBPUSD Pertahankan Range Trading 1.5875 - 1.6165?

Jim Rogers: Emas Bullish


Jim Rogers: Emas Bullish Emas masih akan bullish untuk beberapa tahun hingga akhirnya ciptakan bubble, menurut investor terkenal Jim Rogers. "Emas akan mudah raih $2000 sebelum akhirnya capai $2400. Bullish masih akan terjaga untuk beberapa tahun mendatang," tutur Rogers, CEO Rogers Holdings kepada CNBC. "Rally akan berakhir jika harga emas menjadi bubble. Ini adalah cara kerja pasar; harga akan terus naik hingga akhirnya menjadi bubble.”
Meski demikian, Rogers yakin emas butuh tahunan untuk ciptakan gelembung. "Bubble mungkin tercipta 5, 6, atau 18 tahun," katanya. "Saya harap saya cukup pintar untuk menjual emas ketika bubble terjadi, tapi harganya mungkin akan berlipat ganda." Rogers utarakan dia lebih memilih perak daripada emas karena lebih murah. "Saya miliki emas dan perak dan saya tidak menjual keduanya. Namun, jikalau harus memilih maka saya akan membeli perak," ungkap Rogers seraya katakan ia ambil posisi short terhadap saham karena tidak terlalu optimis dengan fundamental ekonomi.

Outlook Emas Masih Positif Sampai Akhir Tahun 2011


Outlook Emas Masih Positif Sampai Akhir Tahun 2011Emas merangkak naik selama beberapa pekan terakhir sebagian besar ditopang oleh ketidakpastian kenaikan biaya pinjaman Italia hingga tembus diatas level psikologis 7%. Level 7% masih menjadi level yang krusial karena Italia mungkin terpaksa akan meminta bantuan dari ECB dan IMF jika berlanjgsung terlalu lama.
Imbasnya pada harga Emas, adalah mendapat keuntungan dari situasi kecemasan zona Eropa, terbukti harga Emas telah menguat 15% sejak meraih bottom di $1530 per troy ons pada 26 September bersamaan dengan merangkaknya yield obligasi Italia pada tenor 10 tahun.
Mengantisipasi kenaikan obligasi lebih jauh para investor telah membeli Emas terlebih dahulu, dan melakukan aksi profit taking secepatnya ketika telah terjadi lonjakan yield obligasi hingga ke rekor tertinggi 7.4%.
Aksi profit taking yang ditandai dengan pelemahan Emas telah memberikan peluang bagus bagi para investor untuk membeli emas di level yang cukup atraktif kemarin dekat area $1740.
Melihat kedepan, Emas masih mengincar area $1800, disebabkan oleh alasan kekhawatiran ekonomi, debat nuklir Iran yang dapat menambah resiko geopolitik serta krisis ekonomi yang masih menjadi katalis positif bagi Emas secara keseluruhan.

Euro Tertopang Oleh Harapan Politik Italia & Yunani


Euro Tertopang Oleh Harapan Politik Italia & YunaniEuro bergerak menguat terhadap dollar di hari Jumat paska perkembangan politik di Italia dan Yunani yang disambut positif oleh para pelaku pasar.
Namun para analis mengatakan topangan terhadap Euro hanya bersifat sementara karena situasi utang di zona Eropa sebenarnya belum terselesaikan, apalagi kondisi ekonomi di kawasan tersebut sebenarnya masih mandek.
Di Yunani, mantan Vice Presiden ECB Lucas Papademos akan menjadi Perdana Menteri Yunani yang baru, dimana hal ini memberikan harapan bahwa negara tersebut akan siap menerima paket penyelamatan tahap berikutnya dari Uni Eropa dan IMF.
Dikombinasi dengan gambaran politik di Italia dimana PM Silvio Berlusconi akan lengser selama akhir pekan cukup membantu perbaikan sentimen para investor secara keseluruhan.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD menguat 0.39% ke level 1.3657, dengan titik tertingginya hari ini di level 1.3667, sementara titik terendah hariannya ada di level 1.3579.

Senat Italia Setujui RUU Anggaran 2012


Senat Italia Setujui RUU Anggaran 2012Senat Italia pada hari Jumat telah menyetujui RUU anggaran untuk tahun fiskal 2012, yang mencakup langkah-langkah penghematan baru, sehingga akan memperlancar jalan bagi parlemen untuk meloloskan undang-undang itu pada hari Sabtu, menurut laporan berita media lokal. Sementara para pelaku pasar yakin jika RUU tersebut akan memperoleh persetujuan akhir pada hari Sabtu besok, sehingga akan mempercepat proses peletakan jabatan PM Silvio Berlusconi.
Kemajuan yang diperlihatkan Italia sejauh ini telah direspon positif oleh pasar keuangan, yang terlihat pulih dari tekanan sebelumnya. Pasar optimis bahwa pemerintahan baru teknokratis yang akan dipimpin oleh seorang ekonom dan mantan anggota komisi Uni Eropa, Mario Monti, akan memperlancar proses reformasi dan implementasi langkah-langkah penghematan dalam rangka mengangkat pasar tenaga kerja dan sektor lain perekonomian.

Debat RUU Anggaran Italia 2012 Dimulai !


Debat RUU Anggaran Italia 2012 Dimulai !Senat Italia pada hari Jumat memulai perdebatan RUU anggaran negara tahun 2012 yang diharapkan dapat disepakati pada hari yang sama, sehingga dapat segera diberikan kepada parlemen untuk mendapat persetujuan akhir, dan akan mempercepat proses pengunduran diri PM Silvio Berlusconi.
Presiden Giorgio Napolitano sendiri pada hari Rabu lalu telah menunjuk Mario Monti untuk menggantikan posisi Berlusconi dalam pemerintahan Italia yang baru.
Politisi Italia berada di bawah tekanan kuat untuk secepatnya meloloskan RUU, yang mencakup rencana pemangkasan defisit untuk tahun fiskal 2012 serta meningkatkan langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan jangka panjang.
Dengan dukungan yang lebih luas, pemerintahan darurat baru diharapkan dapat melaksanakan reformasi yang telah disepakati dan meluncurkan kebijakan baru sebagai upaya memulihkan stabilitas dan meredam kenaikan yield obligasi yang mengkhawatirkan. Yang pada akhirnya akan dapat membantu Italia dalam mengelola beban hutang yang telah mencapai €1,9 trilyun. 

'Italia dalam Dilema'


'Italia dalam Dilema'Situasi pasar keuangan makin buruk setelah Italia terancam gagal bayar instrumen hutangnya. Sentimen bahkan jauh lebih buruk dibandingkan ketika Yunani mengalami deadlock politik dalam wacana bailout Uni Eropa. Apa yang membedakan Italia dan Yunani? Bukankah kedua negara memiliki status sama, penghutang besar?
Bunga obligasi Italia bertenor 10 tahun melambung ke atas 7% pekan ini. Imbal hasil sebesar itu menunjukkan bahwa tingkat risiko gagal bayar kian tinggi. Semakin besar yield obligasi sebuah negara, maka makin besar pula level risiko kerugian yang harus diterima investornya. Pergerakan harga emas dan saham memang lazimnya berlawanan arah, namun korelasi tersebut tidak berlaku pekan ini. Nyaris seluruh bursa utama Asia dan Eropa terpuruk di zona merah pekan ini. Adapun emas tersasar sampai ke harga $1735 pada hari Kamis. Minat berisiko diharapkan sedikit membaik jelang weekend, mengingat semalam (10/11) Wall Street mendapat suntikan positif dari laporan earnings. Dow Jones industrial average menguat 112,85 poin atau nyaris 1% ke level 11.893. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik 10,60 poin (0,86%) ke level 1.239,70 dan Nasdaq meraup 3,50 poin (0,13%) ke level 2.625,15.
Menurut informasi yang disebarluaskan, total hutang pemerintah Italia mencapai 1,92 triliun euro atau setara 23% dari seluruh nilai hutang pemerintah negara dalam zona euro. Bandingkan dengan Yunani yang hanya mengoleksi beban hutang 340 miliar euro. Sementara rasio hutang terhadap GDP (debt-to-GDP) Italia adalah 119,1%, lebih baik dibanding Yunani dan Islandia yang mencatat rasio 142,8% dan 126,1%. Namun kembali lagi ke angka riil, jumlah nominal Italia tentu jauh lebih besar ketimbang dua negara itu. Mengingat posisinya sebagai negara perekonomian terbesar ke-tiga di Eropa.
Jika mengacu pada indikator ekonomi, tingkat pertumbuhan Italia memang memprihatinkan. Level inflasi terpantau naik 3,6% hingga awal kuartal IV ini. Rerata pengangguran bahkan masuk dalam kategori tinggi, 8,3%, dan PMI jatuh ke 43,1%. Pertumbuhan GDP kuartal II silam hanya mampu mencapai 0,8 poin persentase (year-on-year). Fakta-fakta tersebut cukup untuk menunjukkan betapa buruk kinerja pemerintah Silvio Berlusconi.
Italia terlalu besar untuk dibantu (bailout), namun terlalu besar pula untuk dibiarkan bangkrut. Jika Yunani saja sudah membuat guncangan besar di pasar finansial global, apa jadinya bila negeri pizza dibiarkan terjerat dalam krisisnya. Rasio hutang negara itu sudah terlampau besar dan sulit untuk dibayar. Bahkan jika nantinya ada kesepakatan pemangkasan kerugian yang disepakati investor, misalnya sebanyak 50%, jumlah nyaris 1 triliun bukanlah nominal kecil. Pemegang obligasi korporasi, yang kebanyakan perbankan dan asuransi, bisa gulung tikar serentak. Entah efek negatif apa lagi yang bisa diberikan oleh kehancuran ekonomi Italia. Satu hal yang pasti, otoritas Eropa kini mempunyai pekerjaan rumah yang lebih rumit.

Ekonomi Spanyol Stagnan pada Q3


Ekonomi Spanyol Stagnan pada Q3Perekonomian Spanyol terpantau stagnan pada kuartal tiga. Praktis, ekonomi negara itu terbukti melambat dalam beberapa triwulan.
Spanyol makin kesulitan membentengi diri dari krisis kawasan. Secara year on year, perekonomian tumbuh 0,8% di kuartal III. Bank sentral mengklaim penyebab utama stagnasi terletak pada pemangkasan yang dicanangkan pemerintah pusat, regional maupun daerah. Beberapa sektor juga kolaps akibat krisis global.
Meski harus menjalani program efisiensi, Komisi Eropa tidak berharap Spanyol harus mengalami defisit melampaui target 6% dari GDP. Pada 2010 lalu, defisit tercatat sebesar 9,2% dari GDP. Sementara perekonomian Spanyol diprediksi hanya tumbuh 0,7% pada 2012, demikian ramalan Komisi Eropa.