Selasa, 11 Oktober 2011

Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang


Demand Tinggi, Emas Kian CemerlangPermintaan emas di Asia meningkat, menurut analis senior UOB KayHian, Helen Lau. "Permintaan emas oleh konsumen ritel dan untuk investasi masih kuat didorong oleh harga emas yang sempat menurun selama hari libur National Day pekan lalu. Hari Senin (10/10) spot emas naik 2.4% dan emas terus melanjutkan gain terkait tindakan investor yang terus memburu logam mulia sebagai alat lindung nilai selama terjadi gejolak ekonomi di pasar.
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.

Emas: Level $1700 Tinggal Selangkah Lagi


Emas: Level $1700 Tinggal Selangkah Lagi   HargaEmas kembali melanjutkan rally-nya di hari Selasa (11/10) hingga menguat ke level $1684.36 - platform Reuters, berkat minat beli Emas kembali terus meningkat terkait sentimen positif di pasar.
Rebound harga emas terutama berkat sentimen positif yang masih tinggi di pasar dunia setelah para pemimpin negara Perancis dan Jerman berjanji dan sepakat akan mengeluarkan langkah-kebijakan baru di akhir bulan guna memecahkan masalah krisis utang zona euro.
Secara teknikal setelah Emas berhasil mematahkan resisten $1678, target berikutnya di level $1700 hanyalah tinggal selangkah lagi untuk memicu bullish lanjutan ke area $1770.
Sementara koreksi Emas akan menyeret logam mulia ini ke kisaran $1655 dan $1635 hingga $1625 serta akan di tahan dengan support kuat di area $1600.

Euro analysis : Bias Bullish Potensial, Resistance di 1.3697

EUR/USD kembali berada dalam bias bullish. Pullback terjadi menguji support di 1.3617. Stochastic telah memberikan indikasi jenuh jual sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami rebound dengan sasaran resistance di 1.3697. Pullback lanjutan hingga ke 1.3528 mungkin saja terjadi jika harga tembus ke bawah 1.3617. Level 1.3528 perlu mendapat perhatian karena level itu merupakan level 50% Fibonacci retracement. Bias akan tetap bullish selama level support tersebut masih bertahan. Selain itu, area trendline juga merupakan patokan apakah bias akan tetap bullish atau tidak. Waspadai jika trendline tersebut tembus karena akan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.


EUR/USD: Bias Bullish Potensial, Resistance di 1.3697

Sterling : Masih Bullish, Potensi Koreksi di Area1.5606


GBP/USD masih berada dalam tren naik meskipun koreksi terjadi mendekati support di 1.5606. Stochastic dan CCI memperlihatkan kondisi jenuh jual sehingga kemunculan sinyal bullish dari keduanya akan membuka peluang rebound hingga 1.5649, jika support di 1.5606 tetap bertahan. Akselerasi ke atas 1.5649 berpotensi mendorong cable hingga ke 1.5687.
Waspadai tembusnya support di 1.5606 karena akan berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1.5563, sementara tembusnya support ini kemungkinan akan menekan sterling hingga ke 1.5525 dan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.
 GBP/USD: Masih Bullish, Potensi Koreksi di Area1.5606

Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang


Demand Tinggi, Emas Kian CemerlangPermintaan emas di Asia meningkat, menurut analis senior UOB KayHian, Helen Lau. "Permintaan emas oleh konsumen ritel dan untuk investasi masih kuat didorong oleh harga emas yang sempat menurun selama hari libur National Day pekan lalu. Hari Senin (10/10) spot emas naik 2.4% dan emas terus melanjutkan gain terkait tindakan investor yang terus memburu logam mulia sebagai alat lindung nilai selama terjadi gejolak ekonomi di pasar.
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.

Analisa Mingguan (10-14 Okt 2011): Valuta & Komoditi Waspadai QE


Analisa mingguan 10 Oktober 2011
USD/JPY
USD/JPY diperdagangkan dalam rentang sempit antara 76.50 dan 77.50 tanpa tren optimis. Pasangan mata uang ini bergerak sideways karena minim sentimen, yang bisa membawanya keluar dari range konsolidasi ketat. Long traders harus mengontrol risiko pada kisaran 76.00, untuk berjaga jika USD/JPY terkoreksi akibat berita buruk.  
EUR/USD 
Euro telah menapaki pemulihan teknikal pasca jatuh ke level terendah 1.3144. Pekan ini Saya melihat ada peluang bagus untuk mengambil posisi beli di area 1.3250 jika EUR/USD sempat melemah. Mengacu pada dukungan berita fundamental ihwalQuantitative Easing (QE) baru, euro dapat berkonsolidasi dan pulih secara bertahap ke area 1.3700 dalam waktu dekat.
GBP/USD
GBP/USD memperlihatkan rebound kuat pada chart harian dari level bawah 1.5271, sekaligus bereaksi terhadap berita program QE dari Bank of England. Pekan ini Kami memperkirakan poundsterling naik ke kisaran 1.5450 dan memberi peluang posisi beli baru. Resisten atas potensial terletak di 1.5650 (R1) dan 1.5750 (R2). Ambil posisi dari titik paling ekstrim dari level-level tersebut untuk mengambil keuntungan. Namun kendalikan risiko jika harga memecah salah satu level tadi! 
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI mencetak rekor rendah tahunan di 74.93 sebelum rebound pekan lalu. Tren pasar sangat sulit dibaca karena harga bergerak liar. Minyak terjebak di antara dua sentimen berlawanan, yakni pelemahan tingkat permintaan dan pelonggaran kuantitatif pemerintah negara maju. Harga akan konsolidasi sidewayantara 79.00 dan 84.00 pekan ini. Sementara resisten atas kemungkinan berada di kisaran 85.00 sebelum nantinya turun karena alasan teknikal. Saya memilih untuk mengambil posisi jual dari level atas, dengan disertai manajemen risiko terkendali.    
EMAS 
Harga emas konsolidasi di antara 1600.00 dan 1680.00 pekan lalu. Emas bisa bergerak ke dua arah, tergantung pada berita fundamental di awal pekan ini. Namun Kami memilihposisi ‘jual’ berdasarkan chart harian seraya membidik level 1600.00 guna membangun support baru. Minat beli masih merebak meski harga aset lain juga turun. Saya menetapkan support kuat di area 1560.00!  

Wall Street Pekan Ini: Musim Earnings Telah Tiba


Wall Street Pekan Ini: Musim Earnings Telah Tiba Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengawali kuartal IV dengan positif. Pekan lalu Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat gain 2.26%, adapun S&P 500 dan NASDAQ index bahkan menguat lebih dari 3%. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin rapor Wall Street 5 bisa bertahan minggu ini.
Pertama, investor harus terlebih dahulu mencermati fokus perhatian utama untuk 5 hari ke depan. Ya, Eropa memang masih patut diperhatikan. Namun pelaku pasar Wall Street tidak boleh mengabaikan kinerja bisnis dan industri dalam negeri. Salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah earnings (pendapatan) korporasi. Beberapa perusahaan besar siap melepas laporan keuangan kuartal III pekan ini. Selain Alcoa (NYSE:AA) dan JPMorgan Chase (JPM), direksi Pepsico (PEP) dan Google (GOOG) juga akan melakukan hal serupa.
Earnings perusahaan komponen S&P500 diprediksi naik 13% sepanjang kuartal III lalu (sumber:Thomson Reuters). Sementara tingkat revenue diyakini menembus 10% pada triwulan kemarin. Lebih lanjut, investor tidak boleh terpaku pada rilis data pendapatan saja. Patut disimak bagaimana proyeksi bisnis setiap perusahaan hingga penghujung tahun, khususnya di tengah krisis multi-kawasan sekarang ini. JPMorgan Chase akan jadi perusahaan pertama yang melaporkan earnings pada hari Kamis. Pengamat dan analis harus cermat mengamati sejauh mana krisis hutang Eropa berdampak pada nilai aset dan prospek bisnis sektor perbankan.
Setelah dikejutkan oleh kabar downgrade Italia dan Spanyol oleh Fitch Ratings, entah berita apa lagi yang menyeruak dari tanah Eropa pekan ini. Krisis benua biru menjadi duri di lantai bursa lintas benua. Sulit berharap Wall Street tampil fenomenal pekan ini kecuali ada sesuatu yang luar biasa dilakukan otoritas Eropa.
Pada hari Rabu mendatang (12/10), the Fed akan menghelat pertemuan (minutes). Pelaku pasar bisa menyimak sejauh mana kemajuan yang didapat dari program konversi obligasi senilai $400 miliar atau lazim disebut 'operation twist'. Sementara data ekonomi penting baru keluar di akhir pekan saat klaim pengangguran dan neraca perdagangan Agustus diumumkan Kamis (13/10). Adapun laporan retail sales, harga ekspor impor, sentimen konsumen dan investaris bisnis baru dilepas hari Jumat (14/10).

Emas Stabil Setelah Komitmen Eropa Mencuat


Emas Stabil Setelah Komitmen Eropa Mencuat Harga emas bertahan stabil hari Selasa, setelah mengalami reli lebih dari 2% di sesi sebelumnya, mengikuti penguatan bursa saham dan komoditi yang dilingkupi harapan baru untuk resolusi terhadap krisis hutang di zona Eropa.
Spot emas naik menjadi $1,682.59 per troy ounce diawal perdagangan hari ini, tertingginya selama lebih dari 2 minggu.
Kontrak emas AS bergerak naik 0.2% menjadi $1,673.70.
Societe Generale mengatakan emas masih bertahan bullish untuk perkiraan emas walau sempat melemah, tetapi perkiraan harga rata-rata untuk 2012 ternyata turun dari $2,275 menjadi $2,175.
Uni Eropa pada hari Senin menunda pertemuan minggu ini untuk memberikan jeda waktu solusi atas krisis hutang Yunani, setelah Yunan mengatakan bahwa Negara tersebut telah menyelesaikan pembahasan dengan para pemberi pinjaman internasional terkait pembayaran yang diperlukan untuk menghindari kejatuhan ekonomi negara.

Jumat, 07 Oktober 2011

Jerman-Perancis Berupaya Menyatukan Visi


Jerman-Perancis Berupaya Menyatukan Visi Perbedaan pandangan antara Jerman dan Perancis mengenai pendanaan sektor perbankan Eropa dan cara membatasi dampak krisis Yunaniterhadap pasar keuangan akan coba disatukan dalam pertemuan penting pada hari Minggu mendatang di Berlin.
Di bawah tekanan kuat pasar dan AS, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan mencoba untuk menjembatani perbedaan yang tajam tentang bagaimana menggunakan fasilitas keuangan zona Euro dalam melawan krisis hutang yang telah mengancam pemulihan ekonomi global.
Sebuah sumber Jerman mengatakan bahwa Paris berniat menggunakan €440 milyar dana penyelamatan zona Euro untuk merekapitalisasi bank-bank mereka sendiri, yang memiliki eksposur terbesar atas hutang zona Euro. Sedangkan Berlin bersikeras bahwa dana tersebut hanya akan digunakan sebagai upaya terakhir bila negara sudah tidak mampu menyediakan dana.
"Perancis mungkin telah salah dalam memahami EFSF. Menurut kami, bank harus terlebih dulu berupaya mengumpulkan modal dari pasar, baru kemudian meminta bantuan dari pemerintah. Bantuan Eropa dapat diberikan hanya jika pemerintah tidak lagi mampu menyediakan cukup dana," kata sumber itu.
Paris sendiri tidak memberi tanggapan atas komentar tersebut.

Emas Fluktuatif Paska Laporan Tenaga Kerja AS


Emas Fluktuatif Paska Laporan Tenaga Kerja ASEmasberjangka diperdagangkan cukup stabil dalam kondisi choppy trading paska laporan tenaga kerja AS yang dirilis melampaui ekspektasi selama bulan September.
Reli emas sempat terjadi begitu data tenaga kerja AS dirilis positif dilanjutkan dengan koreksi ke area $1647 per troy ons, namun sejauh ini kembali terkerek naik ke level $1650 per troy ons.
Secara teknikal, titik – titik krusial Emas masih terletak di kisaran $1707 untuk menandakan momentum bullish kembali terpicu. Adapun disisi bawahnya, level terendah bulan September di level $1535, akan menjadi titik penentu bagi Emas untuk mengindikasikan tekanan turun lebih lanjut.

GBPUSD Netral Cenderung Menguat


 Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun setelah harga tembus diatas area 1.5500 akibat false break dibawah 1.5345 seharusnya berpotensi memicu tekanan bullish menguji area 1.5715.
Support terdekat tampak di area 1.5500, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut berpotensi menambah tekanan bearish menguji area 1.5345, namun momentum bearish belum cukup kuat jika harga tidak berhasil tembus dan closing daily dibawah area 1.5270.
GBPUSD Netral Cenderung Menguat

EURUSD Incar 1.3690 Dalam 5 Gelombang Koreksi


Harga kini dalam fase koreksi keatas setelah momentum bullish terpicu oleh penembusan diatas area resisten 1.3465, untuk mengincar target area 1.3690.
Di sisi bawahnya, pergerakan berbalik dibawah 1.3370 dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek namun tekanan bearish baru bisa terpicu jika harga berhasil anjlok secara konsisten dibawah area support kunci 1.3290 - 1.3240.
EURUSD Incar 1.3690 Dalam 5 Gelombang Koreksi

Analis: Waktunya Beli Saham AS


Analis: Waktunya Beli Saham ASSaham Amerika Serikat (AS) bergerak liar sekitar 7 pekan terakhir karena berbagai faktor. Investor perlahan menjauhi portofolio saham dan berburu safe haven. Tetapi Wall Street sesungguhnya masih menjadi tempat yang nyaman untuk dinaungi.
"Saham sedang kurang diminati, tetapi akan ada aliran dana masuk lagi sehingga bursa saham kembali atraktif," ujar Bob Baur, Chief Global Economist di Principal Global Investors. Baur beberapa waktu lalu sempat menetapkan peluang resesi sebesar 40% di Amerika Serikat (AS). "Pasar saat ini membutuhkan data ekonomi yang positif," ujar Baur. Sayangnya rilis data ekonomi terbaru belum mewakili kondisi komponen ekonomi dalam negeri yang sebenarnya. Contoh nyata adalah data ISM jasa terakhir, yang masih muncul di atas perkiraan dan tetap di atas level 50. Sedangkan laporan jobless claims naik sebanyak 6.000, atau belum masuk zona pertumbuhan tenaga kerja ideal. Oleh karena itu, AS membutuhkan rilis data yang konsisten positif beberapa bulan ke depan.
Sejauh ini Baur melihat harga saham sudah menyesuaikan dengan efek terburuk dari krisis Yunani. Level sekarang tampak menarik karena sudah terlampau rendah. "Saham teknologi memiliki karakter defensif di tengah guncangan," ujarnya. Sementara itu prospek keuntungan bisa berasal dari saham dengan rasio bunga dividen dan kesehatan likuiditas yang baik.

Waspadai Support Emas 1650

Emas terkoreksi dan menguji area support dikisaran 1650.10 dimana pecahnya level support tersebut berpeluang memicu pergerakan bearish menuju area 1632.15 hingga area bullish trendline. Hal tersebut terkonfirmasi oleh kondisi CCI and Stochastic yang saat ini cenderung bergerak turun. Waspadai rebound yang mungkin terjadi membidik area 1666.15 jika support tersebut bertahan. 


Waspadai Support Emas 1650

Gold

Rentan pada penguatan dollar merespon data non farm payroll, namun basis permintaan fisik dari China & India masih topang apresiasi bila terjadi fluktuasi dibawah 1640, sehingga rekomen akumulasi beli incar target 1673 & 1707

Nikkei : RSI & Stochastic Picu Koreksi


Secara teknikal setelah rally selama 3 hari, indeks Nikkei Jepang kemungkinan sudah mengalami overbought dan berpotensi mengalami setidaknya koreksi minor di jangka pendek.
Dengan indikator Stochastic dan RSI yang down trend, memungkinkan indeks terkoreksi ke area 8600, 8560 hingga 8500. Sementara rebund lanjutan Nikkei akan terbatas pada 8670 dan 8700 atau pada level 8740 
Resistance Level : 8670, 8700, 8740
Support Level      : 8600, 8560, 8500
Trading Range     : 8560 – 8700

RSI & Stochastic Picu Koreksi Nikkei

sterling analysis : Potensial Bearish Saat Dekat 1.5492

Sterling masih berada di bawah tekanan meskipun saat ini pullback tengah terjadi ke resistance di 1.5492. Stochastic dan CCI mendekati area jenuh beli dan jika sinyal bearish muncul sebelum resistance 1.5492 pecah maka sterling kemungkinan akan kembali tertekan hingga 1.5375. Tembus ke bawah level tersebut berpotensi menyeret sterling hingga ke 1.5271. Waspadai akselerasi ke atas 1.5492 karena hal tersebut akan menggagalkan skenario bearish dengan membuka peluang rebound hingga ke 1.5609.


GBP/USD: Potensial Bearish Saat Dekat 1.5492

Euro analysis : Terindikasi Jenuh Beli, Bidik 1.3270

 Pullback yang terjadi pada EUR/USD tidak mampu menembus trendline turun yang terlihat di chart H4. Stochastic dan CCI telah memberikan indikasi jenuh beli sehingga bias menjadi bearish kembali untuk hari ini dengan sasaran ke support 1.3270 jika harga kembali turun ke bawah 1.3411. Tembus ke bawah 1.3270 akan berpotensi menekan Euro hingga ke 1.3144. Skenario bearish ini harus mewaspadai akselerasi ke atas trendline karena hal tersebut akan membawa bias bullish ke resistance di 1.3551.


EUR/USD: Terindikasi Jenuh Beli,  Bidik 1.3270

Mengapa Peran Perbankan (Eropa) Begitu Penting?


'Mengapa Peran Perbankan (Eropa) Begitu Penting?'Bursa global mencatat penguatan berarti akibat sentimen dari Eropa hari Kamis (06/10). Meski resolusi Yunani belum terkonfirmasi, seruan Angela Merkel mengenai prospek sektor perbankan cukup membawa optimisme. Seberapa penting perbaikan kinerja bank Eropa bagi pelaku investasi regional?
Kanselir Jerman meminta seluruh negara Uni Eropa melakukan langkah terkoordinasi guna membantu operasional lembaga perbankan. Dengan menyuntik likuiditas baru ke bank, maka lalu lintas peminjaman bisa berjalan lancar. Bank tidak kesulitan lagi memberi pinjaman ke pihak lain hingga pada akhirnya bank tersebut bisa melaba lagi. Perbaikan kinerja perbankan seperti ini adalah cara paling logis guna mencegah penyebaran krisis. Lebih jauh, Merkel berpendapat bahwa keputusan membantu bank adalah sebuah investasi terbaik yang dapat dilakukan pemerintah.
"Kita tidak boleh ragu membantu supaya kerusakan sistem lebih parah tidak terjadi," ujar Merkel di Berlin kemarin. Rekapitalisasi bank harus dimulai dari manajemen perusahaan itu sendiri. Penataan kembali kecukupan modal dan penerapan efisiensi adalah sesuatu yang patut. Jika perbaikan internal tidak cukup dalam upaya penyehatan modal, maka pemerintah bisa turun tangan memberi suntikan dana baru. Oleh karena itu, Merkel berharap ada inisiatif dari pihak bank untuk memperbaiki kinerjanya.
Seperti diketahui bahwa perbankan Eropa tidak hanya terancam merugi, namun sudah sampai pada ambang kebangkrutan. Kerugian utama berasal dari pelemahan nilai obligasi dari negara-negara dengan masalah hutang, seperti Yunani. Penurunan kualitas obligasi yang dikuasai oleh bank otomatis membuat aset mereka tergerus. Penyebaran krisis hutang sejauh ini membuat arus pinjaman antar bank menjadi stagnan. Seandainya kondisi ini berlanjut, lebih banyak bank diyakini tidak mampu mempertahankan kecukupan modal dan stabilitas neraca keuangan. Untuk menilai sejauh mana sebuah bank bisa bertahan di tengah krisis, European Banking Authority (EBA) menggelar uji stress. Dengan begitu, otoritas bisa menilai bank mana saja yang bisa bertahan walau diterjang kerugian besar dari obligasi Yunani. Sebanyak 8 bank gagal di babak awal stress test 3 bulan silam, sementara 16 bank lainnya diwajibkan untuk menambah rasio kecukupan modal. Sayangnya hasil uji stress tersebut diabaikan oleh khalayak keuangan karena bank-bank peserta relatif tidak terlalu terdampak oleh kerugian obligasi Yunani. Atas dasar itu, EBA sudah siap menghelat uji stress baru dengan materi tes yang lebih valid. 
Program kemandirian perbankan kemarin juga diserukan oleh Presiden European Central Bank, Jean-Claude Trichet. Dalam pidato terakhir di masa jabatannya, Trichet menghimbau bank-bank supaya berusaha lebih keras untuk menambah kecukupan modal masing-masing. Caranya adalah dengan menjaga konsistensi pendapatan, menurunkan insentif bagi direksi dan meraup dana segar dari pasar modal. Jika memang segala upaya internal gagal, maka pemerintah bisa turun tangan membantu bank-bank itu. Trichet bahkan menawarkan likuiditas pada European Financial Stability Facility (EFSF) bagi bank besar yang kesulitan likuiditas. Klausul peminjaman dana pada sektor perbankan regional sendiri sudah tercantum dalam alokasi dana EFSF sejak awal, yang jatahnya mencapai 200 miliar euro. Pemerintah Eropa menyadari benar bahwa perbaikan sistematis tidak hanya terpusat pada kesehatan moneter negara anggota, tetapi turut mencakup perbaikan kinerja institusi bank.
Stabilitas kinerja perbankan bisa menjadi penawar efektif bagi kasus penyebaran krisis hutang. Jika bank-bank bisa bertahan dari dampak hutang Yunani, lalu lintas likuiditas antar negara tidak akan mandek. Mengingat rantai investasi dan kemitraan perbankan lintas benua saling terkait, baik dengan Asia maupun kawasan Amerika. Tidak heran jika segala upaya konkrit pejabat Eropa untuk menyehatkan perbankan dapat menjadi pembangkit gairah pasar.

Soal Bunga ECB, Opini Pasar Terbagi


Soal Bunga ECB, Opini Pasar Terbagi Bank Sentral Eropa (ECB) akan menghelat pertemuan rutin membahas tingkat suku bunga hari ini (06/10). Opini pasar terbelah dalam menyikapi keputusan otoritas moneter Eropa beberapa jam ke depan.
Sebagian investor yakin ECB akan memangkas suku bunga demi mendukung arus pinjaman perbankan. Faktor krisis Yunani dan perlambatan ekonomi turut berperan dalam pengambilan keputusan nanti malam. Namun lebih banyak pelaku pasar bersikap skeptis dan melihat ECB tidak akan menjilat ludahnya sendiri. Beberapa bulan sebelumnya, Jean-Claude Trichet dengan percaya diri menaikkan suku bunga ke level saat ini, 1,5%. Asumsinya, kondisi ekonomi Eropa sudah membaik dan sudah waktunya bagi ECB untuk mematok bunga lebih tinggi.
Jelang meeting, kurs valuta euro terpantau kokoh versus dollar. Nilai tukar tidak banyak bergerak karena peluang pemangkasan suku bunga kini cukup besar. EUR/USD sekarang terpantau di 1.3328 atau masih dalam posisi kuat pasca komitmen Jerman terhadap sektor perbankan. Negara ini menyatakan siap menolong kinerja bank dalam negeri jika diperlukan serta membuka kemungkinan penggunaan bailout regional guna membantu operasional bank-bank Eropa.
Survei Reuters pekan lalu, 56 dari 75 ekonom memperkirakan ECB akan menahan suku bunga. Sementara 13 ekonom bertaruh penurunan bunga sebanyak 25 bps dan 7 di antaranya memprediksi pemangkasan 50 bps. JPMorgan bahkan berani memperkirakan penurunan bunga sampai 50 bps karena ECB dipandang perlu mengendalikan inflasi. Wajar jika dalam beberapa jam mendatang nilai tukar euro sulit bergeming. Seandainya otoritas urung memangkas suku bunga, maka EUR/USD kemungkinan naik melampaui stop loss antara 1.3400 dan 1.3450.