Rabu, 13 April 2011

Hangseng Today


Secara teknikal umum indeks Hang Seng akan bergerak sideways dan untuk awal perdagangan indeks akan berkisar antara 23900 s/d 24040. Namun untuk jangka pendek bias bearish masih terlihat terutama jika harga pecah ke bawah 23900 sebelum akhirnya menuju 23700 dan area 23500 untuk jangka yang lebih panjang.
 
Hanya break ke atas area 24200 yang dapat mengembalikan momentum bullish menuju area 24465.


 
Resistance Level : 24200, 24300, 24465
Support Level      : 23900, 23700, 23500
Trading Range     : 23700 – 24200

USD dalam langkah Pemulihan


Dollar AS berusaha menutup kejatuhan setelah memulai awal hari ini dengan lenmah, dimana kembali turun terhadap dollar Australia dan melemah terhadap Euro. Akan tetapi, gempa yang baru saja melanda Jepang kembali menghentikan pergerakannya.
Penguatan dollar AS yang pulih berkat gempa pagi ini, membawa Euro kembali ke 1.4460 yang sebelumnya di 1.4493, dan membawa Aussie kembali dibawah 1.4450 yang berusaha meraih 1.0500.
Euro juga kembali dihadapkan ke level support disekitar 1.4460. 

Euro Analysis


EURO (EUR/USD): (SELL) (Target: 1.4450) (Running price 20.58 WIB 1.4497)


Resiko krisis utang Eropa masih menghantui seiring dengan lelang obligasi Yunani yang mengindikasikan pembayaran utang obligasi negara tersebut dikenai bunga 4.8% untuk tenor 6 bulan sangat timpang dengan Jerman yang hanya membayar bunga dibawah 4% untuk tenor 30 tahun.
Bila masih terjadi kenaikan berlebihan rekomen menambah posisi jual.
 
Entry (1) 1.4590, (2) 1.4630, Cut loss point: 1.4730


Sterling Analysis


Poundsterling (GBP/USD): (BUY) (Target: 1.6340) (Running price 19.52 WIB 1.6304)


Minor pullback yang terjadi untuk mengurangi keadaan jenuh beli (overbought) pasca kenaikan beberapa hari yang lalu dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi beli.
Valuasi Sterling dengan komputasi retail price index, GDP deflator, average earnings dan per capita GDP masih lebih murah dibanding Euro.
 
Angka inflasi CPI yang rendah di Inggris menyebabkan BoE rate tetap di 0.50% sangat mengakomodir pertumbuhan ekonomi dibanding situasi zona Eropa yang tertekan krisis utang sovereign.
 
Entry (1) 1.6260, (2) 1.6245, Cut loss point: 1.6155


 

Nikkei : Aksi hindari resiko


Nikkei bergerak di wilayah negatif dan turun 0.1% di 9545. Pelemahan yen mendorong sentimen di tengah masih adanya kekhawatran mengenai krisis nuklir dan sentimen hindar resiko, menurut Tatsunori Kawai, analis kabu.com.
Angka penjualan ritel bulan Maret AS malam ini akan menjadi data yang ditunggu investor. 17/33 Topix subindeks turun, dengan saham berbasis pertambangan dan minyak merosot tajam dikarenakan anjloknya harga minyak Nymex tadi malam. Kansai Electric Power anjlok 4.5% di Y1,771, sementara Tokyo Electric Power naik 10% menjadi  Y495. Canon naik 1.4% menjadi Y3,610 setelah Deutsche menaikkan peringkat menjadi Buy dari Hold.

Bursa asia naik


Bursa Asia sedikit menguat di hari Rabu, beberapa investor melepas posisi yen dikarenakan hindar resiko.
Minyak merosot di hari kedua setelah Goldman Sachs mendesak investor untuk mengambil keuntungan. Nikkei naik 0.4% sementara Kospi naik 0.2%, dipimpin oleh eksportir meski saham berbasis sumber daya alam melemah di Asia dilihat dari pelemahan harga komoditi tadi malam. Yen melemah 0.4% terhadap dollar terkait pernyataan beberapa analis gain pekan ini dikarenakan banyaknya posisi dan memberi kesempatan untuk terus berada di posisi short. Minyak Brent untuk Mei turun 0.1% di $120.77 per barrel, turun $3 tadi malam.

Sterling Terpojok di Zona Merah Pasca Data Inflasi


Sterling (GBP) bergerak tertekan di teritori negatif di hari Rabu ($1.6250-an) setelah kemarin merosot pasca rilisan angka inflasi konsumen (CPI) Inggris yang anjlok sehingga mengikis spekulasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
CPI tahunan Inggris bulan Maret turun menjadi 4%, lebih rendah dari perkiraan 4,4%. Data tersebut merupakan kenaikan tingkat tahunan yang terendah sejak Januari dan merupakan penurunan kali pertama CPI sejak bulan Juli tahun lalu.
 
Namun demikian angka inflasi tersebut masih di atas target BoE, dan akan mengikis tekanan terhadap bank sentral untuk menaikkan suku bunga mengingat masih rapuhnya perekonomian Inggris, terutama setelah lemahnya survei penjualan ritel (BRC retail sales) yang angkanya keluar -3.5% dibanding sebelumnya -0.4%.

Dollar Tertekan Kebijakan Fed


Dollar terpuruk akibat ekspektasi longgarnya kebijakan moneter Fed dan pertempuran politik defisit anggaran. Petinggi bank sentral lainnya di seluruh dunia telah suarakan keprihatinan terhadap inflasi dan telah perketat kebijakan moneter demi jinakkan inflasi. Namun, pejabat senior Federal Reserve masih remehkan tekanan harga. Wakil Ketua Fed, Janet Yellen, katakan kebijakan moneter AS masih sesuai; sedangkan Presiden Fed of New York, William Dudley, peringatkan bank sentral tidak bereaksi berlebihan terhadap kenaikan inflasi karena lonjakan komoditas mungkin bersifat sementara.


Analis juga cukup khawatir dengan pelemahan dollar di tengah lonjakan harga, gejolak Afrika Utara dan Timur Tengah, serta bencana nuklir Jepang. Status safe-haven dollar kini mulai dipertanyakan. Investor bahkan bergegas mengamankan asetnya dengan memburu franc Swiss.


Dengan investor yang tidak begitu peduli dengan krisis utang zona-euro, euro tembus $1.45 di awal sesi New York, tertinggi sejak Januari 2010. Indeks Dollar, yang melacak pergerakan dollar AS terhadap 6 mata uang mitra dagan utamanya, jatuh ke level terendah sejak November 2009 di 74.704.

Bursa Hong Kong Merosot, Redanya Beban Minyak

 Bursa Hong Kong dibuka melemah tipis, dengan saham-saham utama yang turun bersama turunnya harga minyak mentah dan harga komoditi lainnya membawa saham-saham sumber daya melemah. Indeks Hang Seng kehilangan 0.1% di awal pergerakan, sementara indeks Hang Seng China Enterprise turun 0.2% di level 13,404.8. Diantara saham-saham yang melemah, Aluminum Corp of China Ltd atau Chalco turun 1.1%, Jiangxi Copper Co. turun 1.5% dan Angang Steel Co. melemah 0.7%. Diantara saham-saham sektor energi, Cnooc Ltd turun 1.1% dan PetroChina melemah 1.4%. Saham-saham maskapai menyambut baik penurunan harga minyak, dengan China Eastern Airlines Corp. yang naik 3.2%, Air China Ltd bertambah 2.3% dan Cathay Pacific Airways Ltd menuju penguatan 1.8%. Indeks Shanghai turun 0.5% untuk berada di level 3,006.07. 

Tokyo Elec Melejit 14%, Nikkei Mendadak Rebound


Indeks bursa Nikkei Jepang dibuka melemah namun dengan cepat melejit ke teritori positif hingga kisaran 9600 terutama terangkat oleh lonjakan saham Tokyo Electric Power Co (Tepco).
Tepco yang merupakan perusahaan operator pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi, melejit 14.4% hingga ke level 515 yen dalam perdagangan sesi pagi di hari Rabu. 
 
Selain itu rebound Nikkei juga didukung oleh data harga grosiran Jepang (Whole Price Index) yang meningkat untuk enam bu lan beruntun hingga Maret akibat melonjaknya harga komoditas.

Aksi Jual Pada Minyak Seret Wall Street


Saham AS kian anjlok seiring investor yang melakukan aksi jual terhadap minyak mentah dan komoditas beresiko lainnya, sebagai dampak dari kecemasan global akibat memburuknya situasi krisis nuklir di Jepang dan awal yang buruk bagi musim earnings perusahaan di AS.
Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 128 poin  atau sebesar 1% di pertengahan sesi, sementara S&P500 turun sekitar 13 poin atau sebesar 1%. Bursa saham global mayoritas turun, setelah memburuknya sentimen ekonomi di Jerman untuk kedua bulannya dan kecemasan yang menyebar di kawasan Asia setelah Jepang menyatakan tingkat krisis nuklirnya menyamai bencana Chernobyl di tahun 1986 silam.

Sektor Energi Bebani Wall Street


Wall Street terkoreksi lebih dalam pada sesi perdagangan Selasa akibat kejatuhan harga minyak turut menyeret saham energi melemah, yang memperburuk sentimen negatif menyusul lemahnya laporan angka penjualan Alcoa dan meningkatnya kecemasan atas perkembangan krisis nuklir Jepang.
Dow Jones Industrial Average merosot hingga sekitar 105 poin atau hampir 1%, menjadi 12275 di awal sesi perdagangan, sementara indeks Standard & Poor's 500 kehilangan 11 poin atau 0,8% dan Nasdaq Composite turun 27 poin atau 1%.
 
Saham-saham Energi terkoreksi tajam seiring harga minyak mentah yang turun hingga 3,3% menjadi sekitar $ 106.25 per barrel, setelah sempat diperdagangkan lebih dari $ 110 per barrel pada akhir pekan lalu. Saham Exxon Mobil tergelincir 2,2%, sementara Chevron anjlok 3,2%. Saham konsumen relatif masih kuat, dengan Wal-Mart Stores dan Home Depot masing-masing meraih 0,8% dan 0,4%.

Gold : Recovery


Emas beranjak naik hari Rabu setelah membukukan kejatuhan terbesarnya dalam sebulan di sesi sebelumnya, tetapi penurunan kepemilikan emas dan perak di ETF menggambarkan investor yang resah mengikuti perkiraan pelemahan ke 2 dari Goldman Sachs.
Spot emas bertambah 44 sen ke level $1,454.39 per ons setelah jatuh ke rendahnya di level $1,443.49 per ons hari Selasa. Emas mencapai rekornya disekitar $1,476 per ons hari Senin terkait prospek turunnya kembali dollar AS. 

Gold : profit taking


Emas melorot tajam hingga ke teritori negatif seiring dengan aksi taking profit para investor setelah reli ke rekor tertingginya.
 
Terpantau kontrak emas berjangka untuk pengantaran bulan Juni diperdagangkan di level $1453.02 atau turun -0.69% sejauh ini. Harga komoditi lainnya di bursa pun turun melemah, minyak mentah anjlok -3.07% ke level $106.51 per barrel.
 
Tekanan di harga minyak serta pelemahan komoditi lainnya seperti tembaga dan palladium menyusutkan minat para investor ke emas. Investasi bersifat spekulatif di komoditas telah mencapai level tertinggi beberapa minggu terakhir ini seiring dengan rangkaian krisis geopolitik di Timur Tengah serta situasi darurat nuklir Jepang.
 
Emas mendapat keuntungan tambahan seiring para investor mencari keamanan terkait resiko geopolitik, apalagi reaksi mata uang Dollar AS yang mengalami keterpurukan sehingga membatasi pelemahan Emas terlampau tajam.
 
Berdasarkan analisa teknikal, anjlok dibawah 1458 telah mengkonfirmasi momentum bearish di jangka pendek untuk menguji area 1442.95. Penurunan ini masih bersifat counter trend karena trend besarnya emas masih dalam progress uptrend selama masih mampu bertahan diatas level psikologis 1309.10. Resisten terdekat ada di 1458.85, tembus diatas area tersebut dapat mengancam outlook koreksi bearish untuk mengincar 1467.07.

Emas terjun payung


Emas turun $15 di awal sesi New York, ikuti jejak pelemahan harga minyak setelah Goldam Sachs tidak rekomendasikan investornya untuk miliki posisi long minyak. Kejatuhan minyak berhasil picu aksi ambil untung logam mulia yang sering digunakan sebagai hedging terhadap inflasi di tengah lonjakan harga minyak dunia belakangan ini.

“Harga minyak saat ini tidak berkelanjutan dan kita akan melihat koreksi penurunan yang signifikan, "mundurnya substansial" tulis Goldman dalam laporan risetnya. “Persediaan dan kapasitas produksi cadangan sekarang jauh lebih tinggi dari 2008, ketika harga minyak mencetak rekor $147 per barel. "Kami tetap sadar akan gejolak politik lebih lanjut di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi kami percaya risiko ini dapat diimbangi oleh kemungkinan pasar minyak akan alami koreksi seperti yang dialami pada musim semi tahun 2010." Goldman tidak lagi merekomendasikan posisi long minyak dalam waktu dekat.

Selasa, 12 April 2011

Sterling Today : Bullish

Saat ini GBPUSD berada di support 1.62831. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dengan potensi pound akan menguat kembali ke 1.64001. Waspadai jika support 1.62831 ditembus.

Euro Today : bearish

Siang ini terlihat pergerakan EURUSD terkoreksi cukup tajam sejak kemarin. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Euro berpotensi akan mencoba tes support 1.43626, jika euro tidak berhasil menembus maka berpeluang kembali menguat ke 1.44808. Waspadai jika support 1.43626 ditembus.

Analisa Euro

Secara teknikal tren minor mulai berubah ke negatif dengan indikasi CCI Bearish divergence pada grafik H4 serta Stochastic Daily di teritori overbought.
Setelah gagal tembus diatas resisten kunci 1.4485, pair ini siap koreksi ke support terdekat di 1.4400 – 1.4350 untuk membentuk gelombang koreksi keempat dari prinsip Elliot wave.
 
Koreksi Minyak akibat rencana perdamaian Libya serta data negatif dari China merupakan katalis negatif.
 
 

Emas koreksi setelah memperbarui rekor

Harga spot emas sempat mencetak rekor baru sebelum akhirnya keok ke level rendah, namun analis dan para pelaku pasar masih yakin bahwa pergerakan diatas $1500 per troy ons masih terbuka peluang.
 
Menghadapi faktor-faktor yang mendukung kenaikan emas lebih lanjut, bersamaan dengan harga minyak serta kekhawatiran inflasi, emas masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor di bulan ini dibanding saat-saat sebelumnya.
 
Faktor tersebut diantara lain, pelemahan dollar serta minimnya konsensus diantara pejabat bank sentral AS mengenai pengetatan kebijakan moneter. Sehingga berhasil memicu proyeksi kenaikan emas ke level $1500 dari sebelumnya pada level $1450 per troy ons.
 
Menjelang, pembukaan bursa Wall Street, terpantau emas diperdagangkan di level $1,467.58, -0.50%. Berdasarkan studi teknikal, Emas telah diperdagangkan di teritori jenuh beli / overbought setelah membus level psikologis $1450 pekan lalu, trend jangka panjang masih mengarah ke atas sejalan dengan MACD yang menunjukkan indikasi bullish.
 
Level Fibonacci projection 61.8% di level $1516 dapat menjadi target teknikal bullish pada fase ini, namun masih dibutuhkan penembusan diatas level $1480.20 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut. Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di $1452.60 anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut untuk menguji setidaknya level $1440 sebelum mengincar area $1420.

Gold & profit taking

Harga emas turun seiring beberapa investor bukukan keuntungan dan pemimpin Libya Muammar Qaddafi setuju untuk gencatan senjata. "Aksi profit-taking warnai pergerakan emas dan koreksi turun terjadi dipicu oleh berita Qaddafi menerima proposal perdamaian,” papar James Moore, analis TheBullionDesk.com. “Meski demikian, masih ada kekhawatiran terhadap krisis utang zona-euro, rendahnya suku bunga, dan inflasi yang menopang outlook bullish emas.” Jerman telah utarakan kecemasan Yunani mungkin perlu bantuan keuangan lebih lanjut di saat Portugal ajukan bailout. Data minggu ini juga mungkin tegaskan ancaman inflasi di AS.

Setelah hampir dua bulan bertempur, pemberontak Libya dan pasukan setia Qaddafi masih tunjukkan kekuatan yang seimbang. Uni Afrika katakan Qaddafi menerima rencana perdamaian yang termasuk gencatan senjata dengan pemberontak, walau tidak tercantum apakah Qaddafi setuju untuk mundur. Pemberontak Libya utarakan proposal yang disepakatai Uni Afrika dan Qaddafi tidak akan diterima jika penguasa dan anak-anaknya tetap pertahankan kekuasaan.