CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
|
EUR/USD
|
1.2160-1.2340
|
Down
|
1.2400
|
1.2200
|
|
1.2280
|
1.2160
|
1.2340
|
|
1.2340
|
1.2160
|
|||||||
|
USD/JPY
|
77.60-79.10
|
Up
|
79.10
|
77.60
|
78.10
|
|
79.10
|
77.60
|
|
78.63
|
77.10
|
|||||||
|
GBP/USD
|
1.5605-1.5785
|
Down
|
1.5845
|
1.5665
|
|
1.5725
|
1.5605
|
1.5785
|
|
1.5785
|
1.5605
|
|||||||
|
USD/CHF
|
0.9710-0.9890
|
Up
|
0.9890
|
0.9710
|
0.9770
|
|
0.9890
|
0.9710
|
|
0.9830
|
0.9650
|
|||||||
|
AUD/USD
|
1.0410-1.0590
|
Down
|
1.0650
|
1.0470
|
|
1.0530
|
1.0410
|
1.0590
|
|
1.0590
|
1.0410
|
|||||||
|
NIKKEI
|
8530-8710
|
Down
|
8770
|
8590
|
|
8630
|
8530
|
8710
|
|
8710
|
8530
|
|||||||
|
HANGSENG
|
19480-19660
|
Down
|
19720
|
19540
|
|
19600
|
19480
|
19660
|
|
19660
|
19480
|
Selasa, 31 Juli 2012
Technical Analysis, July 31th, 2012
Senin, 30 Juli 2012
Technical Analysis, July 30th, 2012
|
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
|
EUR/USD
|
1.2200-1.2370
|
Up
|
1.2380
|
1.2200
|
1.2260
|
|
1.2370
|
1.2200
|
|
1.2320
|
1.2140
|
|||||||
|
USD/JPY
|
77.60-79.30
|
Up
|
79.40
|
77.60
|
78.20
|
|
79.30
|
77.60
|
|
78.80
|
77.00
|
|||||||
|
GBP/USD
|
1.5640-1.5820
|
Up
|
1.5820
|
1.5640
|
1.5700
|
|
1.5820
|
1.5640
|
|
1.5760
|
1.5580
|
|||||||
|
USD/CHF
|
0.9670-0.9840
|
Down
|
0.9900
|
0.9720
|
|
0.9780
|
0.9670
|
0.9840
|
|
0.9840
|
0.9660
|
|||||||
|
AUD/USD
|
1.0390-1.0560
|
Up
|
1.0570
|
1.0390
|
1.0450
|
|
1.0560
|
1.0390
|
|
1.0510
|
1.0330
|
|||||||
|
NIKKEI
|
8710-8890
|
Up
|
8900
|
8710
|
8770
|
|
8890
|
8710
|
|
8830
|
8650
|
|||||||
|
HANGSENG
|
19210-19390
|
Up
|
19400
|
19210
|
19270
|
|
19390
|
19210
|
|
19330
|
19150
|
|||||||
|
KOSPI
|
243.20-245.00
|
Up
|
245.10
|
243.20
|
243.80
|
|
245.00
|
243.20
|
|
244.40
|
242.60
|
|||||||
|
GOLD
|
1607.00-1629.50
|
Up
|
1629.50
|
1607.00
|
1614.50
|
|
1629.50
|
1607.00
|
|
1622.00
|
1599.50
|
Waspadai Perangkap Stimulus!!!
Harapan stimulus sepertinya terus akan
bermunculan, sebagaimana harapan para investor yang menunggu kesempatan
untuk melakukan aksi beli besar-besaran terhadap aset-aset resiko dengan
harapan akan mendulang keuntungan besar, di luar aksi untuk menutup
kerugian yang dialami. Harapan-harapan stimulus terus berdatangan dan
bermunculan bak jamur di musim hujan; European Central Bank atau bank
sentral Eropa terus mendatangkan harapan-harapan baru akan program atau
langkah konkrit guna memuluskan langkah pemulihan untuk krisis hutang
yang terus bergantung dan bertahan dengan mengumumkan program pembelian
aset obligasi pemerintahan dan negara-negara yang terlilit hutang,
seperti EFSF (European Financial Stability Facility), ESM (European
Stability Mechanism) dan yang terkini adalah SMP (Securities Markets
Program), yaitu ajang pembelian obligasi pemerintah yang akan dilakukan
ECB. Selain itu, harapan berupa QE3 juga masih dinantikan oleh banyak
kalangan, dengan asumsi pelambatan ekonomi di AS akan memberikan peluang
yang cukup besar terjadi pekan ini.
Namun, tanpa bermaksud menyepelekan
situasi pasar seperti yang sudah-sudah, tentunya akan menimbulkan
pertanyaan, apakah ECB mampu melakukan pembelian obligasi pemerintah di
negara-negara Eropa, terkait IMF yang sempat menyatakan akan memangkas
bantuan terhadap Yunani. Selain itu, harapan stimulus dari AS yang terus
dilatarbelakangi oleh melambatnya perekonomian yang akan dilakukan
Federal Reserve Bank AS sepertinya walau dinanti pasar akan tetap
diantisipasi bahwa kemungkinan tidak terjadinya stimulus pun sudah
diperhitungkan.
Bila menilik kepada perekonomian di Eropa
sendiri, tentunya sudah mafhum bahwa perekonomian yang ambruk akibat
krisis hutang di wilayah tersebut masih akan terus memberikan sinyal
negatif dalam jangka panjang. Pergerakan Euro yang hanya bergerak dengan
alasan faktor fundamental yang bertahan pun sepertinya masih menjadi
pertanda bahwa perekonomian di Eropa masih akan terus memberikan sinyal
terhadap mata uang tunggal Eropa untuk 17 negara penggunanya.
Harapan-harapan stimulus menjelang pekan
ini, sepertinya masih akan menjadi alasan penantian para investor untuk
tetap setia dalam mode wait-and-see. Harapan dari stimulus QE3 dari AS
pada hari Selasa dan Rabu pekan ini mungkin masih akan batu loncatan
awal bagi pasar untuk menemukan tonggak penguatan sebagai pedoman untuk
aksi beli aset. Lalu, per hari Kamis pekan ini, ECB yang akan menentukan
besaran tingkat suku bunga berlanjut menjadi batu loncatan harapan
kedua dimana Euro mungkin diharapkan akan bergerak keatas level 1.2500,
walau sebagian pasar masih pesimis, dimana peluang ECB masih belum akan
melakukan perubahan tingkat suku bunga mungkin saja terjadi. Setelahnya,
per hari Jumat ini, data payroll dari AS akan menjadi batu loncatan
ketiga.
3 faktor kuat tersebut pekan ini akan
menjadi tumpuan arah pergerakan bagi mata uang tunggal Euro dan pasar
keuangan secara umum. Namun patut diwaspadai, dimana harapan stimulus
mungkin saja tidak terjadi. Mengapa? Berikut penjelasannya:
Spanyol Masih Menjadi Dilema
Spanyol saat ini sedang dalam pembicaraan
untuk mendapatkan bantuan dari Jerman senilai lebih dari 300 miliar
Euro. Dikabarkan bahwa menteri keuangan Jerman, Wolfgang Schauble, akan
bertemu dengan menteri keuangan dari Spanyol, Luis de Guindos, untuk
membahas mengenai krisis yang dialami Spanyol hari Selasa, per tanggal
31 Juli 2012, besok dimana negara Eropa terbesar ke 4 Eropa tersebut
akan didesak untuk segera meminta pinjaman kepada Uni Eropa dan IMF. Hal
ini terkait tingkat bunga pinjaman untuk obligasi dengan jangka waktu
10 tahun sebesar 7.59%, tertingginya sejak Euro menjadi mata uang
tunggal. Selain Spanyol, Yunani pun masih dalam ancaman keluar dari
Eropa, yang mana hal ini tentunya masih akan membuat was-was para
investor di pasar, apakah dengan stimulus yang akan dilakukan ECB akan
mampu mengatasi krisis hutang di Eropa, paling tidak untuk Spanyol dan
Yunani terlebih dahulu. Kalau pun dana bantuan tersedia, apakah akan
cukup? Apakah Jerman yang terus berusaha menolak pelonggaran persyaratan
dana bantuan akan merubah pendirian? Hal inilah yang sebenarnya yang
masih menjadi kekhawatiran akan keberhasilan atas upaya yang akan
ditempuh Troika, yaitu ECB, IMF dan Uni Eropa.
Muluknya Pernyataan Verbal
Tentu tak lepas dari pengamatan bahwa
Federal Reserve Bank AS akan siap segera meluncurkan quantitative easing
ke 3 atau disingkat menjadi QE3, namun hingga saat ini belum ada
realisasi walau ekspektasi terus digelontorkan ke pasar oleh beberapa
kalangan yang berkepentingan. Harapan tinggallah harapan. Memang benar
penyataan verbal dari Bernanke terus memberikan angin segar (walau
sesaat), tetapi setelahnya kembali suram. QE3 yang banyak diimpi-impikan
kalangan pasar sepertinya masih belum akan dilakukan. Langkah yang sama
juga dilakukan para petinggi di Eropa. Tentunya harapan tersebut harus
dijawab dengan tegas oleh Ben S. Bernanke secara tertulis bahwa QE akan
dilakukan dengan beberapa kriteria. Apabila kriteria tersebut tidak
diungkap kepada publik, maka sekali lagi, harapan QE3 hanyalah harapan
semu semata.
Masih berharap akan adanya stimulus?
Paling tidak akan ada banyak kalangan sepertinya yang akan kecewa, atau
paling tidak angin harapan adanya stimulus baik dari Eropa dan AS akan
sedikit meredam pasar yang terus dirundung duka menjadi penyejuk sesaat.
Maka dari itu, harapan, ekspektasi atau pun juga disebut sebagai
spekulasi sebaiknya di amati dan dicermati dengan baik keberadaannya.
Waspadalah, waspadalah!
Kontrak Emas Terbawa Harapan Stimulus
Kontrak emas bergerak naik di perdagangan
elektronik hari Senin saat para petinggi Eropa memberikan sinyal
langkah konkrit untuk mempertahankan kesatuan wilayah dan perekonomian
Eropa, membantu membawa harapan akan adanya stimulus.
Kontrak emas untuk pengiriman bulan
Agustus naik $2.90 atau sekitar 0.2% untuk diperdagangkan di angka
$1,618 di COMEX selama sesi perdagangan Asia.
Meningkatnya optimisme bahwa para
petinggi Eropa akan mengambil langkah guna mempertahankan Eropa
mendukung pergerakan harga emas pekan lalu.Indikasi-indikasi tambahan muncul pekan
ini saat pimpinan dari Uni Eropa, Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa
para negara-negara anggota Eropa dan ECB akan secepatnya mengambil
tindakan guna menyelamatkan Euro.
Fundamental resources 30 july
Euro edges higher vs dollar on ECB speculation
The euro rose to a three-week high against the U.S. dollar in volatile trade on Friday on speculation the European Central Bank may take further action to contain a spreading debt crisis, but a lack of details capped gains.
The euro rose to a session high after Bloomberg reported that ECB President Mario Draghi would meet with the head of Germany's Bundesbank, Jens Weidmann, to discuss several measures, including bond purchases, to stem the euro zone debt crisis. Weidmann is a member of the ECB Governing Council.
But caution quickly returned as investors said it remained unclear what actions the ECB might take given Germany's resistance to ECB bond buying. Some analysts also said the currency's three-day rally this week is overdone.
Asked about the report of Draghi's meeting with Weidmann, a spokeswoman for the European Central Bank said it was usual practice for Draghi to meet with Governing Council members. The spokeswoman declined further comment.
A string of positive comments from ECB officials has lifted the euro above a two-year low of $1.2040 set earlier this week.
US STOCKS-Rally drives S&P 500 to highest close since May 3
U.S. stocks surged on Friday, driving the S&P 500 to its highest close since May 3 as hopes increased that the Federal Reserve and the European Central Bank may provide further stimulus. Taken together, the S&P 500's two-day move was its biggest since December, driven by optimism that central banks will ride to the rescue with more aid for the world economy. The S&P 500 rose 3.6 percent in those two days, and the moves come before key meetings of both the Fed and the ECB next week. The Dow ended above 13,000 for the first time since May 7.
European Central Bank President Mario Draghi will meet with Bundesbank President Jens Weidmann to discuss several measures, including bond purchases, to help the euro zone, according to a Bloomberg report.
Helping the argument for more stimulus, data showed U.S. gross domestic product growth slowed to a 1.5 percent annual rate in the second quarter as consumers spent at their most sluggish pace in a year. Sentiment also got a boost on Friday after the French daily Le Monde reported that euro-zone governments and the ECB are preparing to take action to bring down borrowing costs for Spain and Italy.
The Dow Jones industrial average <.DJI> climbed 187.73 points, or 1.46 percent, to 13,075.66 at the close. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> advanced 25.95 points, or 1.91 percent, to finish at 1,385.97. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> gained 64.84 points, or 2.24 percent, to end at 2,958.09.
Gold holds gains after GDP, posts weekly rise
Gold rose but was off earlier highs o n Friday as investors took profits after data showed that economic growth and consumer sentiment have weakened but not enough to prompt the U.S. Federal Reserve to take further stimulative action.
Bullion was up 0.5 percent for the day and logged its biggest weekly gain in eight weeks, boosted by a pledge from the head of European Central Bank to preserve the euro and hopes that the Fed will explore new tools to promote growth in the U.S. economy. After rising nearly 1 percent earlier in the session, gold trimmed its gains after data showed U.S. GDP slowed in the second quarter from the first quarter, and U.S. consumer sentiment in July fell to its lowest level of the year.
Gold has gained 3 percent during its four-day rally. Better performance of the equities market this week, highlighted by Friday's 2 percent surge on Wall Street, also lifted bullion. U.S. COMEX gold futures for August delivery <GCQ2> settled up $2.90 at $1,618 an ounce.
Oil Rises for Fourth Day on Stimulus Speculation
Oil rose for a fourth day on speculation that the European Central Bank and the U.S. Federal Reserve will ease monetary policy to boost economic growth and curb the debt crisis. Prices gained 0.8 percent after ECB President Mario Draghi was said to be planning to hold talks with Bundesbank President Jens Weidmann on stimulus measures including bond purchases. ECB and Fed policy makers are scheduled to gather separately next week to discuss the economy. Oil for September delivery climbed 74 cents to settle at $90.13 a barrel on the New York Mercantile Exchange. Prices have risen 16 percent since June 28 and fell 1.4 percent this week.
Nikkei set to rally on hopes of Fed, ECB stimulus
Japan's Nikkei share average is expected to open sharply higher on Monday, boosted by increasing expectations that the U.S. Federal Reserve and the European Central Bank may offer further stimulus. The Nikkei <.N225> was likely to trade between 8,600 and 8,700, strategists said, after rallying 1.5 percent to 8,566.64 on Friday to break above its five-day moving average at 8,474.41. Nikkei futures in Chicago <0#NIY:> closed at 8,685 on Friday, up 1.5 percent from the Osaka <JNIc1> close of 8,560. The European Central Bank is due to hold a policy meeting on Thursday, a day after the Fed completes a two-day rate-setting meeting.
A slew of Japanese companies, including Sony Corp <6758.T>, Honda Motor Co Ltd <7267.T>, Toyota Motor Corp <7203.T> and Komatsu Ltd <6301.T>, are due to report their quarterly earnings this week.
U.S. stocks surged on Friday, driving the S&P 500 <.INX> to its highest close since May 3 on hope of more stimulus as U.S. economic growth slowed in the second quarter. On Friday, the broader Topix <.TOPX> index rose 1.6 percent to 726.44. Despite the rally, the Topix was still down 1 percent last week, falling for the third week in a row.
Seoul shares seen up on hopes for global c.banks stimulus
Seoul shares are expected to rise on Monday on speculation that the U.S. Federal Reserve and the European Central Bank may offer further stimulus when their policymakers meet this week. The Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> rallied 2.62 percent to close at 1,829.16 points on Friday, breaking above its 20-day moving average.
The Fed is scheduled to hold a two-day rate setting meeting from Wednesday, followed by Thursday's ECB policy meeting where expectations are running high after central bank chief Mario Draghi pledged last week to do everything necessary to protect the euro zone.
Hong Kong shares seen higher, earnings in focus
Hong Kong shares are set to climb on Monday, tracking strong Wall Street gains on expectations that the Federal Reserve and the European Central Bank will deliver new measures to underpin their fragile economies.
Earnings will be in focus with HSBC Holdings Plc and Hang Seng Bank posting results later in the day. Several others, including Hutchison Whampoa and Huaneng Power International , will follow suit later this week.
Last Friday, the Hang Seng Index <.HSI> jumped 2 percent at 19,275, its best day in a month and its highest level in a week. The China Enterprises Index <.HSCE> of the top Chinese listings in Hong Kong also rose 2 percent. They slid 1.9 and 1.8 percent last week respectively. Elsewhere in Asia, Japan's Nikkei <.N225> was up 0.9 percent, while South Korea's KOSPI <.KS11> was up 1.1 percent at 0039 GMT.
Source : Reuters
Selasa, 24 Juli 2012
Penurunan Emas Terbatas Jelang ‘IMF-Yunani’
Harga Emas dunia kembali bergerak melemah
diperdagangan hari Selasa (24/07) setelah kemarin merosot tajam akibat
investor khawatir dengan masalah keuangan di Spanyol dan Yunani.
Selain itu penguatan dollar AS (USD) yang menyentuh level tertinggi dalam dua tahun terhadap euro turut menekan logam mulia. Harga Emas kini tercatat pada kisaran US$1,575.20 per troy ons dari harga penutupan pada US$1,576.65. Pasar emas
khususnya di Asia kini nampak terus bergerak sideways lantaran
terbebani pembicaraan deflasi karena USD yang menguat serta akibat
epidemi yang berkembang di Eropa.
Pada sesi sebelumnya, emas tertekan oleh
anjloknya bursa saham AS dan minyak mentah setelah Spanyol menyebutkan
jatuh kian dalam menuju resesi di kuartal kedua, sehingga mendorong
Spanyol mendekati tahap permintaan bailout secara penuh.
Namun penurunan Emas nampak terbatas
seiring Euro mengalami rebound lantaran pasar menyambut positif pihak
International Monetary Fund (IMF)
yang akan memulai diskusi dengan pemerintah Yunani hari ini. Pertemuan
tersebut akan membahas bagaimana mengembalikan program ekonomi Yunani
pada jalurnya kembali.
Dan kalangan pelaku pasar mulai memperkirakan dengan lemahnya kondisi perekonomian global akan memicu the Fed untuk meluncurkan quantitative easing tambahan, sehingga pergerakan penurunan emas kembali akan terbatas dan justru secara bertahap akan membangun pondasi pemulihan.
Sterling Kritis di Lembah Degradasi
Mata uang Inggris – Pound
nampak terjebak di zona degradasi (Selasa, 24/07) setelah sesi kemarin
terpuruk hingga pecah ke bawah level $1.55 akibat kian memanasnya krisis
Eropa terkait masalah keuangan yang melanda negara Spanyol..
Sterling ikut terseret lemah oleh mata
uang tunggal Euro setelah sentimen investor terpukul oleh pemberitaan
bahwa dua negara bagian di Spanyol yaitu Valencia dan Murcia tengah
mengajukan permintaan bantuan dari pemerintah pusat untuk membayar
hutangnya. Sehingga data tersebut bila ditambah bukti-bukti pelemahan
ekonomi Inggris sendiri, akhirnya turut membebani Sterling.
Sentimen negatif kian bertambah setelah
perekonomian Spanyol merosot lebih dalam menuju resesi di kuartal kedua,
seiring kecemasan investor terhadap krisis pendanaan di negaranya
mendorong Spanyol meminta bailout secara penuh. Output ekonomi menyusut
0.4% di kuartal II setelah anjlok sebanyak 0.3% di kuartal pertama,
menurut Bank of Spain dalam laporan bulanannya.
Sementara angka penjualan ritel Inggris
pekan lalu turut mengindikasikan perekonomian masih sulit untuk keluar
dari resesi, seiring dengan minutes pertemuan Bank of England
mendorong prospek stimulus moneter lebih lanjut. GBP kini tercatat
melemah di kisaran $1.5520-an setelah terjungkal hingga $1.5482 di awal
pekan kemarin dan ditutup pada kisaran $1.5509.
Lagi, Rally Euro Terjegal Aksi Moody’s
Mata uang tunggal Uero
hari ini (24/07) bergerak tidak jauh dari kisaran rendah dalam 2 tahun
terakhir terhadap dollar (USD) dan masih berada di area terendah sekitar
12 tahun terhadap Yen akibat yield obligasi pemerintah Spanyol kini
bercokol di kisaran 7.5 %.
Pesimisme pasar kian meningkat setelah
lembaga pemeringkat Moody’s Investor Services memangkas peringkat
outlook menjadi negatif untuk negara Jerman yang selama ini memiliki
level Aaa, kemudian Belanda dan Luxembourg ditengah krisis utang yang
terus menerus melanda kawasan Eropa Aksi lepas posisi masih mewarnai investor
hari ini menyusul masih merebaknya sentimen negatif setelah di rilisnya
proyeksi pemerintah Spanyol bahwa negerinya akan mengalami resesi di
tahun 2013 mendatang menyusul pemberitaan dua pemerintah daerahnya
menyatakan meminta bailout.
Dua pemerintah otonomi negara Spanyol
pada distrik Valencia dan Murcia menyatakan tengah meminta bantuan
pemerintah pusat sebesar €18 milyar untuk membayar hutangnya dan
membantu keuangan daerah. Sontak kabar tersebut kian menambah
kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar ke-4 zona Euro mungkin akan
memerlukan bailout internasional dalam skala besar. Euro kini bergerak sideways di kisaran
$1.2125 setelah sesi kemarin terjungkal hingga $1.2067 dan berakhir
ditutup di level $1.2117.
Langganan:
Komentar (Atom)