Merosotnya sejumlah aset beresiko
termasuk menurunnya permintaan emas terjadi pasca data Nonfarm Payroll
AS (NFP) bulan April yang lemah sehingga investor merasa khawatir bahwa
daya beli masyarakat juga akan menurun lantaran perekonomian melemah.
Angka NFP AS yang muncul jauh lebih rendah dari perkiraan, telah
mendorong permintaan pasar terhadap mata uang yang berstatus safe haven
seperti dollar AS, sehingga otomatis turut memperlemah emas yang
didenominasi dalam bentuk dollar AS. Hari Jumat lalu (4/5) harga emas
dunia ditutup pada $1642.45.
Namun penurunan Emas terbatasi oleh
spekulasi yang beredar dikalangan investor dimana melemahnya
perekonomian jsutru akan memicu pelonggaran kebijakan tambahan dari
Federal Reserve. Sebelumnya, pasar masih diingatkan oleh sikap gubernur
the Fed - Ben Bernanke yang mengatakan bahwa QE3 tergantung dari data
mendatang.
Bahkan pada pidato selanjutnya ia kembali
menegaskan bahwa Fed bersedia mengambil tindakan lebih. Selain itu
salah satu alasan kenaikan pada harga emas adalah periode konsolidasi
yang sudah terlalu lama sehingga kini terjadi koreksi.