Senin, 07 Mei 2012

Emas Terseret Saham & Komoditas Pasca NFP

Harga emas dunia kembali terkoreksi dari level pembukaannya tadi pagi (Senin, 7/5) dan terjebak di kisaran negatif $1637-an/troy ons akibat terseret oleh anjloknya harga komoditas minyak dunia serta aksi jual yang menerpa bursa Amerika dan Asia.
Merosotnya sejumlah aset beresiko termasuk menurunnya permintaan emas terjadi pasca data Nonfarm Payroll AS (NFP) bulan April yang lemah sehingga investor merasa khawatir bahwa daya beli masyarakat juga akan menurun lantaran perekonomian melemah. Angka NFP AS yang muncul jauh lebih rendah dari perkiraan, telah mendorong permintaan pasar terhadap mata uang yang berstatus safe haven seperti dollar AS, sehingga otomatis turut memperlemah emas yang didenominasi dalam bentuk dollar AS. Hari Jumat lalu (4/5) harga emas dunia ditutup pada $1642.45.
Namun penurunan Emas terbatasi oleh spekulasi yang beredar dikalangan investor dimana melemahnya perekonomian jsutru akan memicu pelonggaran kebijakan tambahan dari Federal Reserve. Sebelumnya, pasar masih diingatkan oleh sikap gubernur the Fed - Ben Bernanke yang mengatakan bahwa QE3 tergantung dari data mendatang.
Bahkan pada pidato selanjutnya ia kembali menegaskan bahwa Fed bersedia mengambil tindakan lebih. Selain itu salah satu alasan kenaikan pada harga emas adalah periode konsolidasi yang sudah terlalu lama sehingga kini terjadi koreksi.

Minggu, 06 Mei 2012

Faktor Abnormal Pengaruhi Data Ketenagakerjaan AS


Data yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat masih menunjukkan jika pasar tenaga kerja tetap berada di jalur pemulihan, namun nampaknya tidak cukup cepat untuk dapat mengesankan pasar.
Untuk 3 tahun berturut-turut pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS hanya memperlihatkan akselerasi pada awal tahun, untuk kemudian kembali melambat ketika mulai memasuki musim yang lebih hangat. Buktinya, Non Farm Payrolls bulan April yang baru saja dirilis hanya menunjukkan pertumbuhan mengecewakan sebesar 115.000 pekerjaan, turun tajam dari rata-rata 250.000 pada periode Desember, Januari dan Februari.
Kendati demikian kita tidak bisa serta merta mengasumsikan jika pertumbuhan pasar tenaga kerja AS telah memburuk. Karena jika kita telaah lebih dalam, apa yang baru saja kita lihat sebagian besar merupakan penyimpangan statistik yang disebabkan oleh pengaruh perubahan cuaca yang tidak normal pada bulan-bulan sebelumnya. Musim dingin yang lebih hangat dari biasanya ternyata turut mempercepat fase penciptaan lapangan pekerjaan di AS yang biasanya baru dimulai ketika memasuki musim semi pada bulan April.
Pertumbuhan lapangan pekerjaan sepanjang periode bulan Desember sampai Februari pun sebenarnya tidaklah sesolid angka-angka yang muncul, seperti halnya yang terjadi pada pertumbuhan bulan Maret dan April yang sebenarnya sedikit lebih baik dari apa yang dilaporkan. Jadi Anda harus turut mempertimbangkan faktor cuaca yang terkadang di luar kebiasaan.
Meskipun masuk akal, alasan seperti itu nampaknya masih dinilai kurang memuaskan. Dengan pelaku pasar dan industri yang terlihat mulai lelah menghadapi kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik, fundamental yang stabil tentu sangat dibutuhkan.
Tidak seluruhnya negatif, data ketenagakerjaan AS yang dirilis hari Jumat juga memunculkan angka positif. Tingkat pengangguran turun ke level terendah 3 tahun menjadi 8,1% pada bulan April, dari 8,2% pada bulan sebelumnya. Namun penurunan tersebut dipicu oleh alasan, yang sekali lagi, tidak tepat. Sejatinya, tingkat pengangguran akan berkurang seiring pertumbuhan pekerjaan yang kuat.
Hampir 350.000 orang yang mayoritas tengah berada pada usia produktif antara 25 tahun sampai 54 tahun keluar dari angkatan kerja. Mereka berhenti mencari pekerjaan, sebagian karena dinilai tidak lagi layak untuk menerima tunjangan pengangguran seiring beberapa negara bagian memperketat regulasi penyaluran bantuan pemerintah. Data pendukung juga memperlihatkan jika jumlah orang yang terdaftar telah menganggur lebih dari 6 bulan berkurang sebanyak 207.000.
Dengan tidak adanya kenaikan pada tingkat pengangguran bukan berarti lapangan pekerjaan yang tersedia telah mencukupi, karena faktanya masih terdapat jutaan orang AS yang belum menemukan pekerjaan. Pada bulan Februari saja, misalnya, sekitar 3,5 juta lowongan pekerjaan terbuka di AS harus diperebutkan oleh 12,8 juta calon pekerja.
Bagaimanapun, angka-angka pekerjaan untuk bulan April memang masih lemah meskipun tidak seburuk apa yang pernah terlihat pada Januari 2009 ketika tingkat pengangguran berada pada level yang sama rendah dengan saat ini, namun dengan 818.000 orang harus kehilangan pekerjaan mereka.

Technical Analysis, May 7th, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3010-1.3180
Down
1.3240
1.3060

1.3120
1.3010
1.3180
1.3180
1.3000
USD/JPY
79.00-80.70
Down
81.30
79.50

80.10
79.00
80.70
80.70
78.90
GBP/USD
1.6040-1.6220
Down
1.6280
1.6100

1.6160
1.6040
1.6220
1.6220
1.6040
USD/CHF
0.9090-0.9260
Up
0.9270
0.9090
0.9150

0.9260
0.9090
0.9210
0.9030
AUD/USD
1.0110-1.0280
Down
1.0340
1.0160

1.0220
1.0110
1.0280
1.0280
1.0100
NIKKEI
8930-9110
Down
9170
8990

9050
8930
9110
9110
8920
HANGSENG
20670-20850
Down
20910
20730

20790
20670
20850
20850
20660
KOSPI
263.00-264.80
Down
265.40
263.60

264.20
263.00
264.80
264.80
262.90
GOLD
1632.40-1639.90
Down
1662.40
1639.90

1647.40
1632.40
1654.90
1654.90
1632.40

Sabtu, 05 Mei 2012

Fitch Peringatkan Resiko Perpecahan Zona Euro

Fitch Peringatkan Resiko Perpecahan Zona Euro
  laporan dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang dipublikasikan pada hari Jumat menunjukkan munculnya resiko perpecahan di kawasan Euro, terutama dalam kasus Yunani pada akhirnya memisahkan diri dari blok tersebut, yang mungkin akan memicu penyebaran masalah ke negara-negara pinggiran seperti ItaliaSpanyol, Irlandia, Portugal dan Siprus.
Berdasarkan laporan Fitch, resiko perpecahan saat ini masih rendah meskipun tetap tidak dapat diabaikan. Jika Yunani terpaksa atau secara sukarela meninggalkan zona Euro, maka itu akan beresiko mendatangkan pemotongan satu tingkat pada rating Italia, Spanyol, Irlandia, Portugal dan Siprus.
Di lain sisi Fitch mungkin belum mempertimbangkan tentang situasi seperti apa yang sekiranya akan memisahkan kawasan tersebut menjadi utara dan selatan, namun lembaga pemeringkat ini masih tetap meragukan keberlanjutan implementasi kebijakan fiskal yang ada.

AS Tidak Akan Terkena Downgrade Sebelum Pemilu


AS Tidak Akan Terkena Downgrade  Sebelum Pemilu
Agensi rating Fitch nampaknya tidak akan memangkas rating kredit ASsebelum pemilu bulan November namun pemerintah harus mengatasi masalah hutangnya, ucap Paul Taylor, presiden dan CEO Fitch Group pada hari Jumat. Di bulan November tahun lalu, Fitch merubah outlook untuk peringkat AAA milik AS menjadi negatif dari stabil, terkait minimnya kesepakatan untuk mengurangi “defisit anggaran yang membengkak.”
"Outlook rating AS negatif saat ini, yang mana menandakan adanya potensi untuk terkena downgrade," ucap Taylor dalam wawancara. "Terlalu awal untuk mengatakan apakah hal itu akan berubah menjadi downgrade sesungguhnya atau tidak,” ucapnya. “Menurut kami, kami masih harus melihat apa yang akan terjadi pasca pemilu dan langkah apakah yang diambil. Menurutku sudah sangat jelas bahwa AS harus melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah membengkaknya hutang sejak krisis keuangan," tambahnya.

Menguatnya Harapan QE3 Dukung Emas


Menguatnya Harapan QE3 Dukung Emas
Emas naik pada hari Jumat seiring investor yang menjual minyak mentah dan bursa saham membeli emas pasca data nonfarm payroll AS yang lemah mendorong daya tarik investasi emas dalam spekulasi bahwa melemahnya perekonomian dapat memicu pelonggaran kebijakan tambahan dari Federal Reserve. Namun emas masih ditutup turun sebesar 0.6% untuk tingkat minguan.
Gubernur Fed Ben Bernanke “telah mengatakan bahwa QE3 tergantung data yang akan datang. Pada pidato selanjutnya ia akan kembali menegaskan bahwa Fed bersedia mengambil tindakan lebih," ucap Axel Merk, CIO pada Merk Funds. "Salah satu alasan kenaikan pada harga emas adalah periode konsolidasi yang terlalu lama," ucapnya. Emas pulih dari penurunan sebelumnya setelah Dep. Tenaga Kerja melaporkan bahwa AS menambahkan 115,000 pekerja pada payrolls bulan lalu, perlambatan selama 3 bulan berturut-turut. Investor juga terus mencerna berita bahwa grup CME memberikan penangguhan selama 90 hari untuk menerapkan aturan baru yang akan menaikkan margin untuk sejumlah bursa anggota sebanyak 1/3.

S&P, Nasdaq Cetak Pekan Terburuk Di Tahun 2012


S&P, Nasdaq Cetak Pekan Terburuk  Di Tahun 2012
Bursa saham AS anjlok cukup dalam pada area negatif hari Jumat, setelah pemerintah melaporkan bahwa tingkat perekrutan melambat di bulan April, memicu kecemasan mengenai pemulihan ekonomi. S&P 500 dan Nasdaq mencetak penurunan mingguan terburuk tahun ini. Non-farm payrolls naik kurang dari perkiraan, dengan menambah hanya 115,000 pekerjaan di bulan April, jauh di bawah ekspektasi sebesar 170,000. Namun, tingkat pengangguran turun menjadi 8,1%, level terendah sejak Januari 2009.
“Sangat jelas bahwa pemulihan ekonomi diragukan, perekonomian membutuhkan pertumbuhan yang orgnaik dan laporan ini tidak menunjukkan hal tersebut,” ucap Todd Schoenberger, kepala manajer pada The BlackBay Group. “Tingkat partisipan turun dan rata-rata jam kerja berkurang, meski kita mendapat pekerjaan, kekuatan belanja masih lemah.” Kendati mengecewakan, trader mengatakan data tenaga kerja tidak cukup lemah untuk memaksa Fed mengambil stimulus tambahan, yang merupakan katalis positif bagi saham. “Bullish pada pasar beresiko berakhir, inti dari laporan ini adalah pasar tenaga kerja melambat, namun tidak cukup untuk membuat Fed meluncurkan QE3," menurut riset  BofA Merrill Lynch.