CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.3030-1.3240 | Down | 1.3240 | 1.3100 | 1.3170 | 1.3030 | 1.3240 | |
1.3310 | 1.3030 | |||||||
USD/JPY | 80.30-82.10 | Up | 81.50 | 80.30 | 80.90 | 82.10 | 80.30 | |
82.10 | 79.70 | |||||||
GBP/USD | 1.6010-1.6220 | Down | 1.6220 | 1.6080 | 1.6150 | 1.6010 | 1.6220 | |
1.6290 | 1.6010 | |||||||
USD/CHF | 0.9030-0.9240 | Up | 0.9170 | 0.9030 | 0.9100 | 0.9240 | 0.9030 | |
0.9240 | 0.8960 | |||||||
AUD/USD | 1.0200-1.0410 | Down | 1.0410 | 1.0270 | 1.0340 | 1.0200 | 1.0410 | |
1.0480 | 1.0200 | |||||||
NIKKEI | 9320-9560 | Up | 9480 | 9320 | 9400 | 9560 | 9320 | |
9560 | 9240 | |||||||
HANGSENG | 20240-20600 | Down | 20600 | 20360 | 20480 | 20240 | 20600 | |
20720 | 20240 | |||||||
KOSPI | 261.10-264.40 | Down | 264.40 | 262.20 | 263.30 | 261.10 | 264.40 | |
265.50 | 261.10 | |||||||
GOLD | 1623.60-1648.40 | Down | 1648.40 | 1631.90 | 1640.10 | 1623.60 | 1648.40 | |
1656.60 | 1623.60 |
Selasa, 24 April 2012
Technical Analysis, April 24th, 2012
Sebagian Besar Asia Lemah, Sydney Menguat
Sebagian besar bursa saham Asia tenggelam di awal hari Selasa ini, setelah lemahnya rilis data ekonomi dan politik yang masih labil di Eropa menimbulkan keraguan akan solusi atas krisis hutang Eropa.Indeks Nikkei Jepang turun 0.7% dan KOSPI yang turun 0.6%, walaupun bursa saham Australia, S&P/ASX 200 berhasil bergerak naik 0.1%.
Ketidakpastian politik di zona Eropa membawa bursa saham AS dan Eropa bergerak melemah kemarin setelah gagalnya pembahasan anggaran yang berujung para kejatuhan pemerintahan Belanda, memberikan dampak kekhawatiran mengenai masalah hutang Eropa.
Emas Terseret Bursa Saham & Minyak
Emas turun pada sesi perdagangan sepi pada hari Senin mengikuti bursa saham dan komoditas lainnya serta memudarnya harapan atas stimulus tambahan di AS dapat terus menekan harga emas. Emas yang mengikuti pergerakan aset beresiko, tertekan akibat penurunan 1% pada indeks S&P 500 akibat kecemasan hutang Eropa. Penurunan tajam pada minyak mentah dan tembaga juga memicu aksi jual pada perak.
Volume perdagangan emas di AS jauh di bawah rata-rata setelah mencetak level rendah tahun 2012 pada sesi sebelumnya, seiring sejumlah investor mengurangi posisi bullish pada emas di tengah membaiknya outlook ekonomi. Sentimen pada pasar emas masih belum jelas menjelang hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve hari Rabu. Emas turun lebih dari $150 per ons sejak akhir Februari setelah sejumlah data ekonomi AS yang positif mengikis harapan atas QE3. "Absennya bukti nyata adanya QE3 akan mengakibatkan likuidasi aset lebih lanjut dan kita akan melihat emas turun lebih banyak," ucap Frank McGhee, kepala perdagangan emas pada Integrated Brokerage Services LLC.
Senin, 23 April 2012
Emas Tertekan Oleh Berkurangnya Likuiditas

Harga Emas anjlok dibawah $1630 per troy ons sejak sesi Eropa hari Senin paska data manufaktur Jerman menyusut ke laju terlemahnya dalam 3 tahun terakhir di bulan April dan melukai Euro, meski melemah namun pergerakan relative tertahan menjelang rapat Federal Reserve yang ditunggu pekan ini.
Secara keseluruhan di bulan April ini Emas meneruskan pelemahan hingga 2 persen searah dengan mata uang Euro.
Situasi di Eropa membuka peluang kondisi penurunan likuiditas, dikarenakan kebanyakan orang cenderung memilih cash di fase resesi, sesuai dengan ungkapan ‘cash is the king’ yang khususnya terpicu ketika terjadi resesi.
Berbeda dengan situasi tahun lalu, ketika Emas menjadi alternative heding terhadap berbagai macam krisis, namun tidak halnya dengan problem likuiditas, ketika kebanyakan investor melikuidasi aset untuk mendapatkan dana cash, mereka turut menjual Emas di kondisi seperti ini.
Selanjutnya para pelaku pasar Emas akan menunggu hasil rapat Federal Reserve di hari Kamis dini hari, jika The Fed kembali menyediakan stimulus dan likuiditas murah yang dikenal dengan QE ronde ketiga, maka kondisi normal Emas sebagai alat hedging krisis bisa pulih lagi, namun sebaliknya juga berlaku jika problem likuiditas masih terbuka lebar jika ternyata The Fed memilih untuk tidak melanjutkan QE ronde berikutnya dan malah membicarakan sterilisasi atau penarikan likuiditas, maka bukan tidak mungkin Emas pun berlanjut melemah.
Wall St Anjlok Lebih Dari 1%
Wall Street melanjutkan sentimen negatif yang telah muncul sejak sesiEropa hari Senin, dengan seluruh sektor S&P diperdagangkan pada zona merah, seiring meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi di kawasan Eropa. Kondisi tersebut kian membuat para investor cemas terhadap kemampuan pemerintahan zona Euro dalam mengatasi krisis hutang.
Dow Jones Industrial Average anjlok sekitar 140 poin sejauh ini, dengan 30 komponenblue-chip terperosok ke teritori negatif. Penurunan terbesar diperlihatkan saham Wal-Mart dan Bank of America.
Serupa dengan Dow, S&P 500 dan Nasdaq Composite juga melemah tajam dengan masing-masing kehilangan 1,15% dan 1,5%. Sektor-sektor yang sensitif terhadap perekonomian, seperti sektor material dan industri, harus mencatat kinerja terburuk di antara sektor lainnya.
"Dengan kondisi perdagangan seperti ini, dimana berita utama yang mendominasi, Anda tidak akan mendapatkan apa pun yang akan dapat mengubah sentimen pasar," kata Kenny Polcari, direktur manajer ICAP Equities. "Penurunan S&P 500 hingga menembus level kunci 1.375 kemungkinan masih akan berlanjut hingga di bawah 1.350."
Utang Euro Zone Membengkak Ke Level Tertinggi
Utang 17 negara anggota Eropa menanjak ke 87.2% dari GDP di 2011, naik dari 85.3% sebelumnya. Kenaikan ini sekaligus membukukan level hutang tertinggi sejak diperkenalkannya mata uang tunggal Euro.
Sementara defisit anggaran secara keseluruhan merosot ke 4.1% dari GDP dari sebelumnya 6.2% berkat implementasi langkah austerity / penghematan yang diterapkan di seluruh kawasan.
Yunani masih menempati peringkat pertama dengan hutang mencapai 165.3 persen dari GDP, sedangkan Estonia memiliki hutang paling rendah sebesar 6 persen dari GDP.
Perdana Menteri Belanda Rutte Mengundurkan Diri
PM Belanda, Mark Rutte akan mengajukan pengunduran dirinya ke Ratu Beatrix hari ini, dan memicu pemilu lebih awal setelah kegagalan negosiasi anggaran di akhir pekan.
Langkah ini terjadi setelah Partai Freedom sayap kanan menarik dukungannya pada partai koalisi minor pemerintah, dan menolak pemangkasan anggaran tambahan.
Kekacauan di Belanda ini selanjutnya berpotensi mempengaruhi rating kredit AAA. Yield obligasi Belanda juga melonjak, dan mengalami pelebaran spread yield dengan Jerman Bunds.
Terpantau sejauh ini yield obligasi Belanda pada tenor 10-tahun menanjak 0.06 persen poin ke level 2.39%.
Data PMI Perburuk Sentimen Bursa Eropa
Sebagian besar saham di bursa-bursa utama Eropa harus merosot tajam pada awal pekan ini menyusul memburuknya prospek ekonomi kawasan Euro di bulan April. Angka PMI dari Jerman, Perancis dan zona Euro yang dirilis pada hari Senin secara tak terduga mengisyaratkan tingkat kontraksi yang lebih cepat dari ekspektasi, sehingga menghadirkan resiko bahwa sejumlah area di kawasan tersebut mungkin tidak akan mampu mengatasi dampak dari langkah -langkah penghematan ketat yang diberlakukan pemerintah.
Indeks DAX Jerman dan CAC40 Perancis terperosok ke zona merah dengan masing-masing kehilangan 2,5% dan 1,8%, diikuti oleh FTSE Inggris yang merosot sekitar 1,5% dalm 3 jam pertama perdagangan.
"Kepercayaan bisnis yang kian merosot telah mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja lebih banyak, dengan laju tercepat sejak awal 2010, sebagai upaya mengurangi kapasitas dan memenuhi beban kerja yang lebih rendah," kata Chris Williamson, kepala ekonom Markit.
Suramnya prospek ekonomi tersebut juga datang seiring para para investor tengah mencoba mengantisipasi hasil pemilu presiden Perancis putaran pertama yang menunjukkan kemenangan kuat kandidat partai Sosialis, Francois Hollande. Di samping itu, membengkaknya anggaran Belanda juga mulai mengancam kredibilitas pemerintah.
Dollar Bebani Emas
Emas melemah di sesi London, tertekan oleh penguatan dollar yang berhasil menggerogoti permintaan terhadap komoditas. Dollar perkasa setelah hasil pemilu presiden putaran pertama di Perancis tunjukan keunggulan Francois Hollande terhadap Nicolas Sarkozy. Investor khawatir jika Hollande berhasil menangkan pemilu putara kedua, yang akan berlangsung 6 Mei, maka dapat merubah kebijakan Eropa dalam mengatasi krisis utang.
"Emas cukup tertekan oleh penguatan dollar," ujar Bernard Sin, pimpinan di MKS Finance. "Permintaan fisik juga tidak begitu terlihat." Trader India, konsumen emas terbesar dunia, tidak lakukan pembelian emas dalam jumlah signifikan walaupun festival Akshaya Tritiya akan berlangsung pada hari Selasa. Analis melihat pelemahan rupee sebagai faktor negatif karena membuat impor emas lebih mahal.
Trader melihat harga emas akan bergerak ranging jelang pertemuan Federal Reserve pada hari Rabu dan Bank of Japan pada hari Jumat. "Emas mungkin tidak banyak bergerak hingga dapatkan petunjuk lebih lanjut akan outlook kebijakan moneter dari Fed dan BoJ," ujar Yuichi Ikemizu, pimpinan trader komoditas di Standard Bank.
Waspadai Support Emas 1630
Harga emas tergelincir dan tengah menguji support di 1630.80. Jika support ini tembus, emas diperkirakan akan terus tertekan hingga kisaran 1624.53 – 1617.53. Stochastic dan CCI 1 jam telah memberikan indikasi jenuh jual, namun potensi pullback saat ini relatif kecil karena tekanan bearish yang besar. Kalaupun pullback terjadi, kemungkinan akan tertahan di sekitar resistance di 1637.07. Waspadai akselerasi ke atas 1644.07 karena hal tersebut akan mengubah bias menjadi bullish dan emas kemungkinan akan rebound ke 1651.08.
Cina Gerogoti Performa Minyak
Minyak tergelincir di sesi London seiring kembali kecemasan atas krisis utang zona-euro dan berkurangnya permintaan minyak Cina. Investor cemas dengan perkembangan politik di zona-euro yang dapat pengaruhi komitmen pemerintah untuk turunkan defisit anggaran. Hollande berhasil mengungguli Sarkozy dalam pemilu putaran pertama dan Hollande diprediksi akan menangkan pemilu putaran kedua yang akan berlangsung 6 Mei mendatang. Belanda juga akan adakan pemilu setelah Perdana Menteri Rutte gagal dapatkan dukungan untuk lanjutkan kebijakan penghematan anggaran.
Turunnya konsumsi minyak Cina juga turut menggerogoti performa minyak. Permintaan minyak Cina turun ke level terendah dalam lima bulan, hanya 9,51 juta barel/hari untuk bulan Maret. Kontraksi manufaktur PMI Cina juga tegaskan kecemasan akan perlambatan ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut. Indeks manufaktur Cina dirilis 49.1 di bulan April, meski lebih baik dari publikasi sebelumnya namun masih berada di bawah level 50 yang isyaratkan berlanjutnya kontraksi sektor manufaktur.
Hasil pertemuan menteri keuangan G-20 turut berikan sentimen negatif. G-20 sepakat untuk terus memantau pergerakan harga minyak dan siap melaksanakan "tindakan tambahan" yang diperlukan, serta menyambut komitmen negara produsen untuk menjamin pasokan yang cukup.
Perak Dapat Uji 30.84
Harga perak jatuh dan tengah menguji support di 31.23. Jika support ini tembus, perak diperkirakan akan terus tertekan hingga kisaran 31.04 – 30.84. Stochastic dan CCI 1 jam telah memberikan indikasi jenuh jual, namun potensi pullback saat ini relatif kecil karena tekanan bearish yang besar. Kalaupun pullback terjadi, kemungkinan akan tertahan di sekitar resistance di 31.42. Waspadai akselerasi ke atas 31.63 karena hal tersebut akan mengubah bias menjadi bullish dan perak kemungkinan akan rebound ke 31.83.
Resiko Politik Eropa Bebani Sterling
Sterling melemah di sesi London, ikuti kejatuhan euro terhadap dollar, seiring merebaknya resiko politik di Eropa. Pasar cemas mengantisipasi perubahan kepemimpinan politik setelah Sarkozy hanya duduki peringkat kedua dalam pemilu presiden edisi pertama. Karena tidak ada kandidat yang dapatkan suara di atas 50% maka Perancis akan kembali lakukan pemilu pada 6 Mei mendatang dimana Sarkozy harus berusaha keras melawan Francois Hollande yang difavoritkan menangkan pemilu.
Investor juga cemaskan kondisi Belanda pasca gagalnya negosiasi pemangkasan defisit. Perdana Menteri Mark Rutte diprediksi akan umumkan pemilu dini demi amankan dukungan untuk lakukan kebijakan penghematan lebih lanjut. S&P dan Fitch sebelumnya telah utarakan kekhawatiran Belanda akan kehilangan peringkat AAA jika gagal jalankan kebijakan penghematan fiskal lebih lanjut.
Tidak ada data ekonomi Inggris yang dirilis hari ini; namun investor akan menantikan data pinjaman sektor publik pada hari Selasa dan GDP pada hari Rabu. GDP Inggris diprediksi akan tumbuh 0,1% di kuartal pertama 2012; lebih baik dari kontraksi 0,3% pada kuartal terakhir 2011. Meski demikian, beberapa analis melihat pasar akan kecewa jika berharap terlalu banyak. "Ada kemungkinan data akan dirilis lebih buruk dari prediksi, terutama jika GDP kembali berkontraksi maka Inggris akan resmi alami resesi. Ini tentunya dapat menggerogoti permintaan sterling menjelang hari Rabu," tulis laporan analis Lloyds.
Wallstreet ruwet
Beda halnya dengan pekan-pekan terdahulu, Wall Street minggu ini akan dibanjiri oleh sentimen. Kombinasi antara kabari krisis Eropa dan laporan korporasi akan menentukan nasib pasar saham di penghujung April. Banyak emiten akan merilis laporan pendapatan kuartal I dalam beberapa hari ke depan. Adapun bintang yang akan menarik perhatian khalayak di hari Selasa (24/04) tak lain adalah Apple Inc (AAPL), perusahaan termahal di dunia.
Pekan lalu, saham-saham yang telah mengalami kenaikan harga tinggi anjlok lebih dari 11%. Dow Jones mencatat koreksi mingguan sampai 1,4% dan S&P 500 kehilangan 0,6%, sekaligus menandai penurunan selama dua pekan beruntun. Sementara Nasdaq merosot 0,4% dalam lima hari terakhir. Oleh karena itu, pelaku pasar ekuitas berharap sang produsen iPhone mampu mencetak laba impresif agar momentum beli kembali muncul. Jika justru nantinya tampak sinyal penurunan kinerja Apple, maka sebagian pasar akan terbebani oleh hal itu.
Event lain yang patut disimak adalah konferensi pers Gubernur the Fed, Ben S. Bernanke hari Rabu sore (25/04). Setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Bernanke tidak diharapkan mengubah komposisi suku bunga saat ini. Namun investor bisa mencari isyarat akan adanya pelonggaran moneter baru dari otoritas. Ekspektasi Quantitative Easing berpeluang besar terwujud jika estimasi Gross Domestic Product (GDP) hari Jumat (27/04) menunjukkan perlambatan. Angka GDP di bawah prediksi pertumbuhan 2,6%, maka tekanan bagi Fed terus meningkat.
Faktor Eropa
Beralih ke benua biru, fokus atensi masih tertuju pada kinerja obligasi dua negara bermasalah, Spanyol dan Italia. Banyak pihak sekarang sedang mempelajari sejauh mana dampak yang bisa ditimbulkan bila kedua pemerintah gagal memenuhi kewajiban bayarnya masing-masing. Dana Moneter Internasional (IMF) akhir pekan lalu mengambil sebuah langkah besar dengan pendirian benteng finansial. Beberapa anggota sepakat menambah tambahan modal senilai $430 miliar guna menambah daya tembak lembaga itu. Jumlah tersebut hampir setara dua kali lipat dari jumlah yang disediakan IMF saat ini untuk membantu negara krisis.
Sebelum pasar dibuka, Wall Street juga bisa mencermati jalannya pemilihan presiden di Prancis. Kebijakan Prancis akan sangat berubah jika warga akhirnya memilih kandidat dari Partai Sosialis, Francoise Holland. Holland adalah sosok yang dikenal menentang keras rencana Jerman untuk memaksa semua negara Uni Eropa memangkas anggarannya. Jika akhirnya Nicolas Sarkozy yang memenangkan pemilihan, maka peta kebijakan negara ini belum bergeser dari pola pemerintahan incumbent. Adapun pemilihan finalnya sendiri baru akan digelar pada 6 Mei mendatang.
Di akhir pekan nanti, pelaku pasar akan memantau apakah bank sentral Jepang kembali mengintervensi pasar uang guna membendung penguatan kurs yen. Analis pasar sudah memprediksi Bank of Japan siap melakukan campur tangan lagi setelah pertemuan Jumat nanti.
Beberapa perusahaan yang akan merilis laporan pendapatan antara lain:
3M (MMM), ARM Holdings (ARMH), AT&T (T), Hershey's (HSY), Boeing (BA), Delta (DAL), Northrop Grumman (NOC), US Airways (LCC), Aetna (AET), Dow Chemical (DOW), Colgate-Palmolive (CL), Dunkin Brands (DUNK), Exxon (XOM), Ford (F), JetBlue (JBLU), Pepsi (PEP) and UPS (UPS). Amazon.com (AMZN500), Starbucks (SBUX), Zynga (ZNGA), Procter & Gamble (PG).
Dari 121 perusahaan komponen S&P500 yang sudah merilis anga penghasilan kuartal I, lebih dari 80% berhasil mematahkan ekspektasi. Kinerja itu terbilang baik, karena jika mengacu pada karakter pendapatan triwulan perdana, biasanya hanya 60% perusahaan yang mampu memuaskan pelaku bursa.
Kondisi Eropa Bebani Bursa Regional
Bursa regional sebagian besar bergerak lemah dengan Nikkei -0.2%, S&P/ASX -0.3%, HSI -0.7%, Kospi -0.1%,Sensex +0.2%, dan Shanghai Composite -0.4%. Di pasar forex dilaporkan bahwa euro melemah terhadap dollar dan yen setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkoz hanya mendapat suara minim dalam pemungutan suara pemilu putaran pertama.
Beberapa analis pasar memprediksi partai sosialis, François Hollande akan memenangkan pemilu. Hal ini kian menekan pergerakan mata uang utama. EUR/USD di 1.3162 dari 1.3215 hari Jumat malam di New York, EUR/JPY di 107.23 dari 107.83, dan USD/JPY di 81.17 dari 81.53. Bank sentral memiliki bermacam cara untuk mengendalikan pergerakan mata uang, jelas gubernur Zhou Xiaochuan yang melakukan wawancara dengan majalah Caijing. Zhou menambahkan bahwa di masa mendatang, PBOC akan mengurangi intervensi ke dalam pasar dan akan lebih bersifat fleksibel.
Data Manufacturing PMI HSBC China naik ke level tinggi dua bulan menjadi 49.1 untuk bulan April vs angka bulan Maret sebesar 48.3. Kenaikan dapat mengurangi kecemasan pasar atas pelambanan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di tengah merosotnya ekspor dan menurunnya pasar properti domestik.
PPI Australia turun 0.3% per kuartal vs kenaikan 0.4%. FDI Indonesia Q1 naik 30.3% per tahun menjadi IDR51.5 triliun, jelas pejabat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia. Harga emas di $1,640.90/ons, turun $1.50 dari level penutupan New York hari Jumat. Minyak Nymex bulan Juni turun 11 sen menjadi $103.77/barrel di Globex.
EUR/USD: Bila Terkoreksi, Bidik Support Di 1.3127 – 1.3164
EUR/USD saat ini masih berada di dalam bias bullish yang kuat. Koreksi yang terjadi kemungkinan akan tertahan oleh area support di kisaran 1.3127 – 1.3164. Stochastic 1 jam telah berada di area jenuh jual namun CCI masih bergerak turun. Jika sinyal bullish muncul sebelum area support yang disebutkan di atas tembus, maka EUR/USD kemungkinan besar akan mengalami rebound dengan sasaran di 1.3223. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.3127 tembus. Jika itu terjadi, EUR/USD diperkirakan akan melanjutkan pelemahan hingga ke 1.3068.
Rebound USD, Batasi Gain Emas
Pergerakan emas yang berhasil menembus level $1,630 per troy ons dan bergerak menuju level $1,665/ons, ini memberi sinyal bagi pergerakan emas selanjutnya apakah akan bergerak ke level $1,600/ons atau $1,700/ons, jelas Triland Metals. Pergerakan emas yang cenderung stabil dan penguatan harga logam dasar, harga minyak dan EUR belum dapat memberi dorongan bagi pergerakan pasar selanjutnya.
Permintaan emas fisik masih lemah dan pembelian di bursa juga maasih sedikit selama beberapa hari terakhir. Harga emas di $1,642.84/ons, naik 44 sen dari level penutupan. Pergerakan USD yang sedikit menguat, membatasi pergerakan emas hari ini (23/04) dikarenakan komoditas berbasis dollar menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain saat greenback menguat.
Langganan:
Komentar (Atom)



