Rabu, 28 Maret 2012

'Meeting Eurozone Akan Produktif


'Meeting Eurozone Akan Produktif'Pemimpin negara dalam euro zone diprediksi akan menghasilkan kesimpulan produktif pada pertemuan pekan ini. Demikian pendapat Presiden Dewan Eropa, Herman van Rompuy, pada pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. 
Agenda utama dari pertemuan Eropa mendatang adalah soal penambahan kapasitas bail out dari 500 miliar euro ke jumlah lebih besar lagi. Dana Moneter Internasional (IMF) telah mendapat tekanan supaya menambah daya tembak menjadi 1 triliun euro untuk memastikan pemulihan krisis. 
Dalam konferensi pers bersama, presiden Korea menyatakan negara-negara Asia siap membantu euro zone melalui IMF. Namun Lee tidak menyebut jumlah dana spesifik dalam partisipasi negaranya. Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso yakin bahwa euro bisa keluar dari krisis keuangan secepatnya.

Ketiga tokoh sentral juga menyerukan Korea Utara agar menghentikan program pengayaan nuklirnya. Korut diajak turut serta menjadi anggota dunia yang bertanggungjawab. Peluncuran roket bulan depan dinilai menyalahi resolusi dewan keamanan PBB. Van Rompuy dan Barroso memaparkan isu kemanusiaan untuk merayu Korea Utara untuk tidak melaksanakan uji coba nuklir secara jangka panjang.

Euro Uji Level Support

EURUSD pada grfaik 4-jam terlihat menguji area support dikisaran 1.33101 dimana pecahnya level tersebut membuka peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju area bullish trendline dikisaran 1.32544. Sementara itu waspadai kondisi stochastic yang saat ini tengah berada dalam area oversold dan berpeluang memicu rebound menuju area resistance dikisaran 1.33840 jika support dikisaran 1.33101 bertahan.


Euro Uji Level Support

Bergerak Konsolidasi, Sterling Berpeluang Rebound

GBPUSD pada grafik 4-jam cenderung terkonsolidasi pada kisaran 1.59443 hingga area 1.59989. Secara teknikal, GBPUSD berpeluang mengalami rebound menuju area 1.59989 hingga area 1.60535 jika support dikisaran 1.59443 mampu bertahan. Proyeksi tersebut juga diperkuat oleh kondisi CCI dan stochastic yang saat ini tengah berada dalam area oversold. Sebaliknya abaikan peluang rebound jika support dikisaran 1.59443 pecah karena hal tersebut berpotensi memicu koreksi lanjutan dengan target pada kisaran 1.58833 yang juga merupakan area bullish acceleration trendline.


Bergerak Konsolidasi, Sterling Berpeluang Rebound

Spanyol, Anak Nakal Eropa Selanjutnya


Krisis utang zona-euro memang telah mereda sejak Yunani sukses menjalankan program restrukturisasi utangnya. Suntikan likuiditas Bank Sentral Eropa (ECB) yang melebihi €1 triliun juga berhasil menenangkan kecemasan akan kebutuhan likuiditas pendanaan Eropa di tengah berlarutnya krisis. Namun, krisis belum lah selesai. Eropa masih memiliki Spanyol yang diprediksi akan menjadi korban berikutnya dari krisis utang. Kekhawatiran investor terlihat dari masih tingginya yield obligasi pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun yang kini berada di level 5%; tidak begitu jauh dari level kritis 7%.
Spanyol, ekonomi terbesar no.4 di zona-euro, memang layak mendapatkan perhatian dari investor. Ukuran ekonomi Spanyol 2x lebih besar dari kombinasi ekonomi Irlandia, Portugal, dan Yunani. Dana bailout Eropa mungkin tidak akan sanggup membantu Madrid jika Spanyol terpaksa meminta bantuan keuangan.  
Ekonomi Spanyol masih belum pulih sejak bubble sektor property pecah pada tahun 2008. Berlarutnya krisis utang zona-euro dan maraknya kebijakan penghematan fiskal telah menggerogoti kinerja ekonomi. Daya beli masyarakat juga berkurang akibat tingginya inflasi dan sulitnya mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran Spanyol bahkan melebihi 20%, tertinggi di zona-euro. GDP bahkan alami kontraksi 0,3% di kuartal terakhir 2011. Cukup realistis jika Spanyol akan alami resesi tahun ini mengikuti jejak Italia, Belanda, Belgia, Irlandia, Slovenia, Portugal, dan Yunani.
Spanyol memang layak mendapat predikat anak nakal Eropa selanjutnya. Madrid terlalu ambisius tetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,4% untuk 2012. Target tersebut tidak akan tercapai apalagi dengan pemerintah yang bersiap menjalankan kebijakan penghematan.  Spanyol juga sepertinya tidak begitu peduli dengan pakta fiskal Eropa. Spanyol telah gagal mencapai target defisitnya tahun lalu dan untuk 2012 hanya targetkan defisit anggaran 5,3%; lebih tinggi dari yang diinginkan Eropa 4,4%.
Ketidak-seriusan Madrid telah membuat pasar ragu akan kemampuan Spanyol membenahi masalah utangnya. Perdana Menteri Italia, Mario Monti, telah utarakan kecemasan atas anggaran publik Spanyol karena dapat kembali memperburuk krisis utang zona-euro. Investor juga tidak yakin Spanyol akan berhasil jalankan kebijakan penghematan setelah partai penguasa pemerintahan, People’s Party (PP) gagal menangkan pemilu di Andalusia, wilayah terpadat di Spanyol. Seperti pemerintah pusat, pemerintahan daerah di Spanyol juga memiliki rekam jejak yang buruk. Wilayah Catalonia bahkan hanya berhasil mencapai defisit anggaran sebesar 3,7%; lebih tinggi dari target 2011 sebesar 2,6%.
Akhir minggu ini, perhatian investor akan tertuju ke Spanyol. Kamis, 29 Maret, serikat pekerja akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran sebagai protes atas reformasi Undang-Undang Tenaga Kerja. Jumat, 30 Maret, Perdana Menteri Mariano Rajoy akan mempresentasikan anggaran pemerintah di depan parlemen. Weekend, 30-31 Maret, pertemuan menteri keuangan Eropa akan kembali membahas apakah target defisit Spanyol realistis sehingga masih sesuai dengan pakta fiskal Eropa.
Keraguan investor terhadap kemampuan Spanyol memang telah membebani performa euro. Aksi demonstrasi dapat mendorong sebagian anggota parlemen untuk suarakan ketidak-setujuan atas kebijakan penghematan fiskal. Masih belum jelas apakah Madrid bisa suguhkan defisit anggaran yang kredibel dengan buruknya rekam jejak pemerintah. Pertemuan menteri keuangan Eropa juga mungkin akan kembali mengkritik kebijakan penghematan pemerintah Spanyol yang tidak begitu ambius. Ini tentunya akan membuat penguatan euro menjadi rapuh dan bisa memicu aksi sell on rally.
Meski demikian, akan sulit untuk mengharapkan pelemahan euro yang signifikan walaupun kondisi Spanyol diliputi ketidak-pastian. Euro mungkin akan bergerak sideways seiring munculnya harapan akan penambahan dana bailout Eropa. Kanselir Merkel telah utarakan instrumen bailout sementara (ESFS) dan tetap (ESM) dapat beroperasi bersamaan.  Pertemuan menteri keuangan Eropa di akhir pekan nanti mungkin akan berikan persetujuan atas penambahan dana bailout. 

Analisa Teknikal:
Dari grafik weekly, naiknya indikator stokastik akan menopang penguatan euro di dalam channel bullish mini-nya. Namun, kenaikan mungkin terhadang oleh Moving Average 100. Aksi profit-taking dapat melanda euro ketika menguji area 1.3486 hingga 1.3520 (area harga tertinggi 24 Januari hingga MA 100).
Mixed technical indicators mungkin isyaratkan mata uang tunggal Eropa ini akan bergerak sideways. Namun, pergerakan euro yang stabil diperdagangkan di dalam channel bullishnya memberikan ruang penguatan yang lebih besar.
Rekomendasi: buy on dips dengan level entry 1.3200 (MA 100 di grafik harian ) dengan stop loss 1.3130 (dekat harga rendah 22 Maret 2012). 1.3486 (harga tertinggi 24 Januari) akan menjadi target rally.

Emas Terseret Kinerja Bursa Saham


Emas Terseret Kinerja Bursa SahamHargaemas hari ini memperpanjang koreksi di sepanjang sesi Asia. Kinerja logam mulia ini searah dengan performa buruk pasar saham dan komoditi.
Emas untuk pengiriman bulan April turun $5.60 atau 0,3% ke $1,679.20 per ons di Comex sepanjang sesi Asia. Harga emas sempat menguat di awal pekan setelah Kepala Federal reserve, Ben S. Bernanke memberi sinyal bahwa suku bunga tetap di level sangat rendah untuk beberapa tahun mendatang. "Suku bunga rendah dan tekanan inflasi masih jadi sentimen pendukung," ulas Barclays Capital.
Di India, protes menentang kenaikan pajak impor emas dan perhiasan non-merek sudah memasuki pekan ke dua. Media lokal melaporkan bahwa pembuat perhiasan dan traders mengadakan demonstrasi penolakan pungutan itu. Sebagai konsumen emas terbesar dunia, wajar jika aksi demonstrasi mempengaruhi arus impor sepanjang musim permintaan.
Sebagian besar logam juga terpantau turun, dipimpin oleh harga palladium. Palladium pengiriman Juni anjlok $7.25 atau 1.1% ke $655.80 per ons. Sedangkan kontrak platinum April turun $16.10, atau 1% ke $1,641.00. Silver pengiriman blan Mei kehilangan 19 sen (0,1%) ke $32.56 per ons.

Bergerak Sempit, Trend Bearish Emas Kuat


Bergerak Sempit, Trend Bearish Emas KuatRabu (28/03) emas bergerak di kisaran sempit. Harga emas bergerak di bawah MA 200-day di kisaran $1,680.75/ons. Sinyal trend bearish terlihat cukup kuat. 
Namun harga emas akan sedikit terdorong oleh peringatan OECD bahwa krisis zona Eropa belum berakhir meski kondisi keuangan global sedikit membaik tahun ini, menurut catatan dealer GoldCore. Investor masih mencemaskan mengenai pergerakan logam mulia ke depan mengingat sentimen pasar yang cenderung lemah, menurunnya minat dari China dan kondisi di India. Kenaikan pajak impor di India diperkirakan turut membebani emas.
Harga emas di $1,680.75/ons, turun $1.10 dari level penutupan. Level tinggi di $1.681.95/ons dengan level rendah di $1.677.90/ons.

Technical Analysis, March 28th, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3245-1.3425
Down
1.3485
1.3305

1.3365
1.3245
1.3425
1.3425
1.3245
USD/JPY
82.50-84.00
Up
84.00
82.50
83.00

84.00
82.50
83.50
82.00
GBP/USD
1.5855-1.6035
Down
1.6095
1.5915

1.5975
1.5855
1.6035
1.6035
1.5855
USD/CHF
0.8965-0.9145
Up
0.9145
0.8965
0.9025

0.9145
0.8965
0.9085
0.8905
AUD/USD
1.0365-1.0545
Down
1.0605
1.0425

1.0485
1.0365
1.0545
1.0545
1.0365
NIKKEI
10060-10240
Up
10300
10120
10180

10060
10240
10240
10060
HANGSENG
21050-21230
Up
21290
21110
21170

21050
21230
21230
21050
KOSPI
271.80-273.60
Up
274.20
272.40
273.00

271.80
273.60
273.60
271.80
GOLD
1675.00-1697.50
Down
1705.00
1682.50

1690.00
1675.00
1697.50
1697.50
1675.00

Jangka Pendek, Dollar Tidak Atraktif


Jangka Pendek, Dollar Tidak AtraktifIndeksdollar telah menguat sebanyak 4% dalam satu tahun belakangan. Namun kebijakan moneter longgar ala the Fed membuat prospek nilai tukar melemah.
Dollar diperkirakan tetap lemah untuk jangka pendek, sejalan dengan kinerja bunga obligasi yang rendah. Percepatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) untuk sementara waktu akan mengikis penguatan USD. Analis Barclays Capital mengatakan selama bank sentral tetap menjaga suku bunga rendah, maka penguatan dollar masih tertunda. "Tidak ada sinyal FOMC mengubah kebijakan secara cepat," ulas Barclays dalam laporan risetnya. "Mengambil pelajaran dari jaman 1930-an, pengetatan prematur menyebabkan resesi di tahun 1937-1938," demikian Barclays.
Namun Barclays berpendapat bahwa obligasi Amerika belum kehilangan status safe-havennya. Bunga obligasi 10-tahun naik 25 basis poin pada pekan yang dimulai 12 Maret lalu, tetapi masih berada di level terendah dalam 1 dasawarsa terakhir. Menurut Bill Gross, yang mengelola dana obligasi terbesar di PIMCO, dalam twitter-nya menyebut bahwa tren kenaikan obligasi mungkin telah usai. Namun Gross melihat kemunculan bear-market masih sangat jauh.
Sementara Michael Langford, Trader Streamtrading.com, mengatakan dollar cenderung melemah untuk jangka pendek ketimbang menguat. "Amerika berkepentingan memiliki kurs rendah untuk menggenjot perekonomian," ujarnya. Sebagai catatan, perekonomian Amerika sudah tumbuh hampir 3% di kuartal IV tahun lalu berkat perbaikan kinerja ekspor.
Satu-satunya sentimen yang masih menjaga kinerja dollar adalah kepanikan investor, yang sedang melihat perlambatan ekonomi di negara berkembang serta krisis Eropa. "Hanya kepanikan yang membuat Anda membeli dollar," ujar Warren Hogan, Kepala Ekonom ANZ. Namun Hogan juga tidak melihat adanya penurunan kurs dollar secara drastis. "Namun belum ada alasan bagi USD untuk menguat," tutupnya.

Channel Bullish Emas Masih Jaga Kondisi Uptrend


Seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik H1, harga telah menembus keatas channel bearish utama di kisaran 1667 dan masih berupaya untuk closing diatas level fiboancci 38.2% di level 1690. Fakta ini mengindikasikan bias intraday berubah menjadi bullish setidaknya menguji level fibonacci retracement 50% di area 1710 di jangka pendek.
Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area trendline support di area 1676, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1670. Secara keseluruhan outlook teknikal masih condong bullish selama hargas mampu bertahan diatas area awan ichimoku di kisaran 1670.
Channel Bullish Emas Masih Jaga Kondisi Uptrend

Target Emas $1725 Karena Bernanke


 Apa yang terjadi di pasar keuangan tadi malam sungguh mengejutkan pasar. Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Ben Bernanke mengeluarkan pernyataan bahwa pemulihan ekonomi yang terjadi di AS saat ini masih jauh dari stabil dan untuk menjaga kestabilan pemulihan ekonomi, AS masih membutuhkan tingkat suku bunga rendah dan program stimulus pembelian aset yang besar (atau yang sering disebut pelonggaran kuantitatif).  Bernanke menilai bahwa turunnya tingkat pengangguran masih belum stabil, agar penurunannya berlanjut memerlukan pertumbuhan produksi dan permintaan konsumen dan bisnis yang lebih cepat. Untuk itu diperlukan kebijakan akomodatif lanjutan.
Pernyataan ini langsung ditanggapi pasar bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif ketiga (QE 3) masih berpeluang untuk diterapkan tahun ini. Padahal pada rapat kebijakan FOMC terakhir dan testimoni Ben Bernanke di depan komite perbankan parlemen tidak ada indikasi tersebut. Pada waktu itu sebagian besar pelaku pasar menilai kebijakan akomodatif tertutup rapat hingga akhir tahun ini.
Ben Bernanke, sejak krisis 2008 terjadi, telah memilih solusi untuk memulihkan perekonomian AS dengan menyediakan likuiditas berbiaya murah yang besar ke masyarakat. Dengan likuiditas murah tersebut diharapkan dapat menjadi modal yang bisa diputar di bisnis dan meningkatkan belanja konsumsi masyarakat AS. Kenaikan inflasi menjadi isu nomor dua bagi Fed saat ini. Pemulihan lapangan pekerjaan menjadi isu nomor satu. Oleh sebab itu, para pelaku pasar mengindikasikan bahwa pemulihan penurunan tingkat pengangguran saat ini menutup kemungkinan Fed memberlakukan QE 3 tahun ini.
Federal Reserve menjadikan yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 dan 30 tahun menjadi benchmark tingkat suku bunga. Yield kedua obligasi tersebut belakangan ini terus meningkat sekitar 22,37% dan 13,12% sejak Bernanke melakukan testimoni di depan parlemen pada 29 Februari lalu dimana waktu itu dari testimoni Bernanke, para pelaku pasar menilai bahwa Fed tidak akan mengeluarkan QE3. Yield yang terus meningkat akan mengganggu program Fed. Ini kemungkinan yang menyebabkan Bernanke harus mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan QE 3 berpotensi dirilis agar yield kedua jenis obligasi ini turun.
Reaksinya sangat jelas terlihat di pasar. Dollar AS langsung melemah terhadap mata uang utama dunia. Sentimen minat terhadap resiko atau sering disebut risk appetite, langsung meningkat. Harga komoditi, indeks saham global langsung naik semalam dan bahkan bisa berlanjut pada sesi perdagangan hari ini.
Kebijakan pelonggaran kuantitatif notabene adalah kebijakan pembelian aset dengan mencetak uang baru. Ini akan memperbesar jumlah uang yang beredar di masyarakat dan tersedia dengan biaya murah. Tentunya sebagian uang ini akan dispekulasikan di pasar keuangan sehingga akan mendorong naik harga komoditas dan indeks saham. Likuiditas berlimpah juga akan meningkatkan prospek kenaikan inflasi.
Harga emas meroket cukup tinggi sesaat sesudah pengumuman dan hampir menyentuh level psikologis $1700 per troy ons. Sentimen positif dari pernyataan Bernanke akan mendukung kenaikan harga emas untuk beberapa hari ke depan dengan potensi target menuju area $1715 lalu ke $1725. Sementara support yang perlu diperhatikan adalah level $1670. Karena bila bergerak kembali di bawah level 1670, emas akan kembali melakukan konsolidasi antara $1634-1670. Resisten terdekat di $1700 per troy ons.

Konsumen Skeptis Dengan Prospek Ekonomi AS Jangka Pendek


Konsumen Skeptis Dengan Prospek Ekonomi AS Jangka Pendek Indeks kepercayaan konsumen AS mengalami kemerosotan pada bulan ini menyusul turunnya ekspaktasi pertumbuhan pasar tenaga kerja, berdasarkan laporan Conference Board hari Selasa. Kepercayaan konsumen AS merosot menjadi 70,2 pada bulan Maret, yang sedikit lebih rendah dari ekspektasi 70,3 dari para ekonom. Sementara angka bulan sebelumnya direvisi naik menjadi 71,6 dari publikasi awal 70,8.
"Penurunan moderat tersebut nampaknya lebih disebabkan oleh prospek jangka pendek yang kurang menggembirakan," kata Lynn Franco, direktur pusat penelitian konsumen Conference Board. "Namun secara keseluruhan data masih mencerminkan jika konsumen merasa perekonomian tidak kehilangan momentum."
Pada umumnya, ketika perekonomian tumbuh dengan kecepatan yang baik maka angka indeks kepercayaan konsumen minimal akan berada pada kisaran level 90.