Selasa, 20 September 2011

IMF Pesimis Dengan Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia


IMF Pesimis Dengan Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia International Monetary Fund pada hari Selasa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia guna menanggapi melambatnya permintaan sektor swasta, masalah hutang dan perbankan, gempa Jepang dan kerusuhan Timur Tengah.
Meskipun begitu, proyeksi baru yang dikeluarkan IMF tidak berbeda jauh dengan ekspektasi Wall Street. Sebagai contoh, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ASuntuk tahun ini menjadi 1,5% dan 1,8% untuk tahun depan. Sementara para ekonom Wall Street memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 1,6% pada tahun 2011 dan 2,2% pada tahun berikutnya.
"Siklus rebound yang kuat dalam produktivitas sektor industri dan perdagangan global pada tahun 2010 nampak tidak mampu bertahan. Sementara dalam krisis yang melanda negara ekonomi maju, terutama Amerika Serikat, peralihan permintaan dari sektor publik ke swasta ternyata memerlukan waktu yang lebih panjang daripada yang telah diantisipasi," kata IMF dalam laporannya.
IMF juga memperkirakan jika tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya upah cenderung akan tetap bertahan untuk beberapa waktu, harga rumah di AS danSpanyol juga tidak kunjung menunjukkan kestabilan.
Resiko semakin meningkat jika dibandingkan dengan 3 bulan lalu, mengingat para pembuat kebijakan dan bank sentral masih kesulitan dalam menghasilkan kebijakan yang kuat guna mengatasi krisis, kerapuhan ekonomi negara-negara berkembang, harga komoditas yang volatile, serta ketegangan geopolitik. 

GOLD: Potensial Alami Koreksi, Bidik Support di 1744.16

 Emas terlihat berada di area support dan sedang menguji area resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang emas akan menguat. Pecahnya resistan 1792.80 berpeluang akan menjadi fondasi pergerakan bullish bagi emas. Sebaliknya jika emas tidak berhasil menembus resistan 1792.80 dan tertahan kuat di bawah area resistan maka emas akan terkoreksi lagi dan bergerak menuju support 1744.16.


GOLD: Potensial Alami Koreksi, Bidik Support di 1764.16

CRUDE OIL: Menguat Tipis, Uji Resistance di 85.98

Pergerakan minyak mentah terlihat berada di area support. Saat ini harga menguat tipis dan sedang menguji resistan 85.98 dimana jika harga berhasil menembus maka resistan 86.64 berpotensi akan menjadi target pergerakan bullish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi bullish. Waspadai jika harga tidak berhasil menembus resistan 85.98 maka harga minyak akan terkoreksi kembali dan bergerak menuju support 84.92.


CRUDE OIL: Menguat Tipis, Uji Resistance di 85.98

Senin, 19 September 2011

Sterling : Di Titik Krusial, Anjlok Lagi Picu Skenario bearish


 Bias intraday masih bearish di jangka pendek uji area 1.5635, tembus dan closing candlestick daily dibawah area tersebut berpotensi picu skenario bearish lebih lanjut mengincar area 1.5500 dan bahkan support kunci 1.5344.
Resisten terdekat tampak di area 1.5765 - 1.5780, tembus diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral di jangka pendek menguji 1.5850 namun selama harga bertahan dibawah area 1.6000, bias intraday secara keseluruhan masih kebawah. 
GBPUSD Di Titik Krusial, Anjlok Lagi Picu Skenario bearish

Dollar Perkasa Terkait Masa Depan Suram Euro


Dollar Perkasa Terkait Masa Depan Suram EuroPengalihan resiko atau risk aversion terpicu setelah ekspektasi default Athena semakin meningkat, menimbulkan kekhawatiran efeknya terhadap perbankan Eropa dan pertumbuhan di kawasan tersebut.
Ditengah ketidakpastian ini, permintaan dollar as tampak tinggi, padahal fundamental ekonomi AS cukup lemah, pertumbuhan lamban dan kebijakan moneter bank sentral AS yang bersifat akomodatif tampaknya tidak dihiraukan oleh para pelaku pasar sementara ini dimana permintaan terhadap likuiditas telah menjadi fokus utama.
Resiko penurunan di Eropa meningkat setelah tidak ada kepastian arah politik yang baru bagi zona Eropa, hal ini memicu ketegangan pasar dan lebih memilih safe haven seperti dollar AS, swiss franc ataupun mata uang Yen Jepang.

Emas Rebound Jelang FOMC Meeting


Emas Rebound Jelang FOMC Meeting emasmenanjak di hari Senin seiring minat safe haven para investor meningkat paska rapat menteri keuangan Eropa di akhir pekan kemarin tidak ada keputusan baru untuk menambah kapasitas dana bailout sebesar 440 milyar Euro seperti yang disarankan menteri keuangan AS Timothy Geithner.
Kecemasan krisis utang zona Eropa juga bertambah setelah dibatalkan kunjungan PM Yunani George Papandreou ke AS serta kekalahan Angela Merkel pada pemilu regional Jerman.
Melihat kedepan para pelaku pasar akan terfokus pada FOMC Meeting di hari Selasa dan Rabu, pengumuman atas stimulus ekonomi lebih lanjut diperkirakan dapat menopang kenaikan harga emas.
Terpantau sejauh ini spot harga emas rebound 0.24% ke level $1815.85 per troy ons.  

CRUDE OIL: Anjlok, Uji Support di 86.84

 Minyak mentah terperosok cukup dalam dan hari ini terlihat sedang menguji support 86.84. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Jika minyak tertahan kuat diatas support 86.84 maka ada peluang minyak akan menguat tipis dan bergerak menuju resistan 87.71. Sebaliknya jika support 86.84 ditembus maka harga akan cenderung bergerak ke bawah menuju support 85.98.


 CRUDE OIL: Anjlok, Uji Support di 86.84

GOLD: Terlihat Bullish, Uji Resistance di 1823.03

 Pergerakan emas terlihat menguat tajam pada awal perdagangan minggu ini. Terlihat emas sedang menguji resistan 1823.03 dimana jika emas berhasil menembus maka resistan 1841.73 berpotensi akan menjadi target pergerakan ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai jika emas tidak berhasil menembus dan tertahan kuat di bawah resistan 1823.03 maka emas cenderung akan terkoreksi dan bergerak menuju support 1807.92. 


GOLD: Terlihat Bullish, Uji Resistance di 1823.03

Aussie : Terlihat Melemah, Area Support di 1.0232-1.0175

Aussie terlihat melemah cukup tajam pada hari senin ini. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1.02322 berpotensi akan membawa aussie melemah lagi terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.01753. Sebaliknya jika resistan 1.02893 ditembus berpotensi akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.03598.


AUDUSD: Terlihat Melemah, Area Support di 1.0232-1.0175

Euro analysis : Jenuh Jual (Stochastics), Bidik 1.3591 - 1.3498.

Pergerakan Euro terlihat melemah cukup tajam sejak pembukaan market pada hari senin ini. Terlihat garis tren support ditembus. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1.36829 dan garis tren akan membangun prospek penguatan euro terhadap dollar dan harga berpotensi akan bergerak menuju resistan 1.37973. Sebaliknya jika harga tertahan dibawah resistan 1.36829 maka euro cenderung akan melemah lagi dan bergerak menuju support 1.35919 hingga 1.34980.


EURUSD: Jenuh Jual (Stochastics), Bidik 1.3591 - 1.3498.

Emas Dibayangi Sentimen Global

Emas Dibayangi Sentimen Global Harga logam mulia untuk dua hari mendatang diperkirakan masih kuat sebelum kembali melemah, menurut laporan MF Global. "Untuk jangka pendek pergerakan masih melihat dari gejolak yang terjadi di zona Eropa, ekpektasi pengetatan moneter dari Fed, dan proposal pemangkasan anggaran Presiden Obama yang kemungkinan besar tidak disetujui," menurut MF Global. Adanya indikasi bahwa Fed akan melakukan langkah QE3 dapat membebani logam mulia, katanya. Spot emas di $1,821.40 per troy ons, naik $11.90 dari level penutupan.

Fed Diharapkan Luncurkan Program Baru Saat Eropa Dirundung Masalah


Fed Diharapkan Luncurkan Program Baru Saat Eropa Dirundung Masalah Pekan ini Feds, diharapkan akan membuat dan meluncurkan program baru untuk mengatasi masalah ekonomi AS, saat krisis hutang di Eropa masih memanas.
Data pasar penjualan perumahan juga akan menjadi fokus ketika data untuk new dan existing home sales yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu.

Indeks Dow Jones dan S&P500 mencetak kinerja terbaik mereka sejak bulan Juli dan terbaik keduanya sejak Juli 2010, seiring para pejabat tinggi Eropa menunjukkan dukungan mereka pada Yunani. Indeks Nasdaq sendiri mengalami lonjakan sebesar 6.3%, kinerja terbaiknya sejak Juli 2009.

Ekspektasi pasar tinggi bahwa Feds akan mengumumkan program baru yang disebut dengan “operation twist”, pada akhir pertemuan hari Selasa.

Analisa pekan ini : Valuta Sideways, Komoditi Tunggu Fundamental


USD/JPY
USD/JPY masih belum mengarah ke arah mana pun setelah bergerak lagi dari 77.85 ke support 76.50. saya masih memilih untuk masuk posisi beli baru di sekitar area support ini, dengan menggunakan stop loss ketat. Abaikan proyeksi beli Anda jika USD/JPY bertahan dekat 76.50 akibat data fundamental.
EUR/USD
Nilai tukar euro berkonsolidasi antara 1.3500 dan 1.3950 sesuai prediksi saya. Pekan ini, saya melihat pergerakan sideways masih menaungi EUR/USD untuk menguji 1.3700 (support 1) dan 1.3550 (support 2). Meski demikian, pecah di atas 1.3950, maka EUR/USD kemungkinan mencoba level lebih tinggi yakni kisaran 1.4100.
GBP/USD
GBP/USD sedang berkonsolidasi mengumpulkan tenaga untuk naik lebih tinggi pekan ini. saya melihat peluang beli beli bagus jika poundsterling menguji kembali area 1.5740, karena berpotensi untuk meraih kisaran 1.6000. GBP/USD diperkirakan berada dalam tren sideways dalam beberapa pekan ke depan. Abaikan proyeksi beli Anda jika koreksi pecah sampai ke bawah 1.5740!
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI pulih sedikit di sesi akhir perdagangan Jumat lalu. Kenaikan terjadi setelah data kepercayaan konsumen Amerika Serikat naik melampaui harapan. Dari sisi teknikal, Saya memperkirakan minyak terus anjlok pekan ini dengan resisten di sekitar 88.30. Pada dasarnya, minyak masih diperdagangkan antara 85.00-90.50 dengan bias rawan aksi jual karena penurunan permintaan global. Abaikan proyeksi jual Anda bila minyak merangsek ke atas 89.50.
EMAS
Harga emas bergerak tajam hari Jumat pasca rilis data kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang kuat. Emas ditutup pada 1810.90 setelah naik dari level rendah pekan lalu, 1762.50. Saya melihat tren akan bergerak sideways antara 1760.00 dan 1845.00 dalam jangka pendek. Namun emas masih rentan koreksi jika pelemahan kembali mewarnai pasar. Saya rekomendasikan untuk bertransaksi dengan sabar dan waspada karena harga bisa membentuk double-bottom di area 1700.00 sebelum November.

Sabtu, 17 September 2011

Geithner Ikut Cemas Atas Krisis Utang Eropa


Geithner Ikut Cemas Atas Krisis Utang Eropamenteri keuangan AS Timothy Geithner himbau menteri keuangan Eropa dan ECB untuk bekerjasama memecahkan krisis utang kawasan tersebut dan menambah dana penyelamatan kawasan.
Geithner merupakan menteri keuangan non Eropa pertama yang mengikuti rapat menteri keuangan zona Eropa, suatu langkah yang menggarisbawahi kecemasan internasional atas krisis utang sovereign Eropa serta ketakutan yang berimbas pada krisis keuangan global.
Geithner juga menghimbau untuk menambah kapasitas dana EFSF yang sementara ini sebesar $607 milyar. 

emas melambung dari titik terendah 3-minggu seiring bargain hunting dan ketidakpastian rapat menteri keuangan Uni Eropa memicu para investor mengalihkan investasi ke aset yang relative aman.
Terpantau sejauh ini kontrak Emas untuk bulan Desember terpantau menguat 0.38% ke level $1821.05, setelah mencapai titik terendah hari ini di $1763.15.
Secara teknikal, teknikal rebound masih incar level psikologis $1801 per troy ons, tembus diatas area tersebut berpotensi melanjutkan skenario bullish mengincar target terjauh di 1875.00. Adapun di sisi bawahnya level strong support masih terletak di area 1750.00, anjlok dibawah area tersebut dapat mengancam skenario bullish dan dapat menjadi sinyal awal bearish reversal menguji level support kunci $1718.75. Namun selama harga masih bertahan diatas area $1625, trend long term masih condong mengarah keatas.

Saham AS Lanjutkan Rebound Paska Data Konsumen


Saham AS Lanjutkan Rebound Paska Data Konsumensahamas dibuka menguat, meneruskan penguatan dari progress terkait resolusi isu utang Eropa, serta kejutan langkah terkoordinasi dari 5 bank sentral untuk menyediakan likuiditas bagi system perbankan Eropa.
Katalis positif lainnya, laporan positif consumer sentiment yang dirilis melampaui ekspektasi. Berdasarkan laporan Universitas Michigan, mood konsumen Amerika akhirnya membaik setelah anjlok dalam 3 bulan berturut, survey UMich menunjukkan indeks naik ke 57.8 dari sebelumnya 55.7, memperkuat indeks optimisme konsumen yang laind ari IBD. Hasil ini memberikan kelegaan bagi para investor bahwa AS belum tamat meskipun terkena downgrade peringkat kredit Triple-A dari S&P.  
Dari sisi korporat, emiten saham Research in Motion, produsen Blackberry anjlok 23% setelah dilaporkan penurunan pendapatan triwulanan sementara revenue perusahaan tersebut jatuh dibawah estimasi.

Menanti Kabar Gembira dari Polandia


Menanti Kabar Gembira dari Polandia Pada hari ini (Jumat 16/09), 17 menteri keuangan anggota Eurozone bertemu di Wroclaw, polandia. Meeting kali ini begitu penting karena akan dihadiri oleh menteri keuangan Amerika Serikat (AS), Timothy Geithner.
Pembahasan utama adalah perkembangan situasi ekonomi terkini di eropa, khususnya di wilayah pengguna euro. "Di tengah krisis beragam antar wilayah, solusi terbaik adalah menciptakan program inovatif," ujar Menkeu Belgia, Didier Reynders. Krisis eurozone turut menarik perhatian kolega terpenting benua biru, yakni Amerika Serikat. Pemerintahan Barack Obama mulai cemas bila isu hutang dapat memicu resesi baru. Treasury Secretary Timothy Geithner diutus untuk memantau jalannya pertemuan antar menteri zona euro.
"Kami wajib bekerjasama dengan negara lain karena semua anggota (euro) mengemban tanggung jawab sama," urai Menkeu Jerman, Wolfgang Schaeuble. Pemimpin Eropa sebelumnya berharap kesepakatan bailout baru sudah bisa dicapai pada Juli lalu, tetapi wacana itu terbentur persetujuan parlemen.
Salah satu agenda yang bisa dicermati oleh pasar adalah gagasan penerbitan euro bonds atau obligasi bersama zona euro. Pembahasan diperkirakan hanya menyentuh bagian kulit dari ide tersebut. Seandainya terjadi perbincangan mendalam, maka perdebatan pasti menjadi alot. Pasalnya Jerman keberatan jika harus menyesuaikan bunga obligasi ke level lebih tinggi karena keterpurukan ekonomi negara lain.
Adapun negara yang tengah menjadi objek cibiran, yunani, harus membuktikan komitmennya untuk mendapat bantuan dana baru. Menkeu Evangelos Venizelos menegaskan bahwa Yunani sudah mengimplementasikan klausul bailout dengan baik. "(Pertemuan) ini adalah peluang bagi Kami untuk membuktikan bahwa pemangkasan berjalan sesuai jalur," ujarnya sesaat setelah mendarat di Wroclaw.
Kini pelaku pasar tinggal menunggu apakah forum hari ini menghasilkan sebuah solusi konkrit bagi Eropa. Demikian pula dengan kehadiran menkeu Geithner, yang diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap derita di Polandia.

Emas Berpotensi Terdongkrak Intervensi Valas


Emas Berpotensi Terdongkrak Intervensi ValasIntervensi bank sentral di pasar valas berpotensi mendongkrak harga emas karena para investor biasanya cenderung memilih kondisi pasar yang bergerak natural ketimbang situasi market yang diatur oleh pemerintah atau bank sentral.
Di hari Kamis kemarin, ECB mengatakan akan meminjamkan dollar AS ke bank kawasan Eropa untuk memastikan likuiditas hingga akhir 2011. ECB akan berkoordinasi dengan Federal Reserve dan bank sentral lainnya untuk mengatur operasi penyediaan likuiditas dollar AS dengan jatuh tempo 3 bulan selama bulan Oktober, November dan Desember.
Kebanyakan analis masih melihat penurunan emas bersifat sementara, ditopang oleh permintaan yang cukup tinggi terutama di Asia. Minat beli tampak ketika harga jatuh dibawah 1781, sehingga Emas sejauh ini masih tertopang diatas level tersebut.

Jumat, 16 September 2011

Alarm Resesi di 3 Benua


Alarm Resesi di 3 BenuaKecemasan resesi baru menghampiri pelaku ekonomi antar kawasan. Negara-negara yang dulu dikenal sebagai aktor penjaga stabilitas, kini beralih fungsi menjadi pembawa bencana global. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa wilayah ekonomi maju sedang terancam bangkrut.
Kebijakan pemerintah pusat, baik di Amerika Serikat (AS), Eropa maupun Jepang, belum efektif dalam upaya stabilisasi ekonomi. Berdasarkan survei Reuters, sebanyak 250 ekonom di Amerika Utara, Eropa dan Jepang sepakat bahwa bank sentral harus menempuh strategi lebih mumpuni guna memperbaiki keadaan. Adapun sebanyak 1 dari 3 responden percaya bahwa resesi segera menghinggapi AS, Eropa, Jepang dan bahkan Inggris. Tanggapan pengamat ekonomi dan analis berikut ini bisa memberi gambaran betapa keseimbangan moneter negara maju sedang dalam bahaya. Monexnews merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Aneta Merkowska, Ekonom Societe Generale
"Sedikit guncangan saja bisa langsung melumpuhkan ekonomi."
Perekonomian AS kian dekat ke titik nadir. Pejabat pemerintah dan tokoh politik beramai-ramai memberi pernyataan bahwa negara perekonomian terbesar dunia masih jauh dari ambang resesi. Tetapi pelaku sektor keuangan kadung apatis dengan apa yang dikatakan banyak pakar ilmu ekonomi politik itu. Yang investor sadari adalah bahwa harga saham dan nilai tukar euro anjlok konsisten. Sementara dollar dan obligasi bergerak tak menentu.
2. Joseph Biden, Wakil Presiden AS
"Jika Kita ingin memperbaiki lapangan kerja dan pertumbuhan (ekonomi), harus dipastikan bahwa pemasukan pajak tidak terbuang percuma."
Pemerintah terus mengambil langkah efisiensi anggaran guna mengimbangi stimulus baru Obama. Salah satu caranya adalah dengan merevisi pengeluaran di sektor layanan publik dan kesehatan. Gedung Putih menyiapkan program audit khusus untuk memantau penghematan dalam tunjangan kesehatan. Pos anggaran ini dipandang kerap terlalu boros dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun ini, auditor berhasil menyelamatkan $670 juta dari pembayaran layanan kesehatan yang curang maupun terlalu berlebihan. Meski demikian, hal itu belum cukup karena sektor lain juga masih terpantau boros. Dalam waktu dekat pemerintah juga akan meninjau neraca tunjangan pengangguran. Pasalnya banyak biaya ditengarai terbuang untuk warga yang tidak layak mendapatkannya.
3. Ed Miliband, Pemimpin Serikat Pekerja Terbesar Inggris
"Masyarakat sudah tahu bahwa Perdana Menteri (Inggris) tidak akan memperbaiki keadaan (tenaga kerja)."
Tingkat pengangguran di Inggris sudah mencapai 2,5 juta! Angka yang fantastis bagi negara dengan kontribusi ekonomi cukup besar di Eropa. Lebih jauh, angka pengangguran perempuan bahkan sudah sampai pada rekor tertinggi sejak 23 tahun lalu. David Cameron mengakui bahwa fakta tersebut sebagai hal yang 'mengecewakan'. Tetapi Ia juga berkomitmen untuk terus menjalankan strategi efisiensi anggaran yang sudah berlangsung. Menurut pemerintah, pilihan pemangkasan multi-sektor adalah opsi terbaik saat ini. Dengan mengurangi dana kesejahteraan dan pensiun pegawai negeri, pemerintah berharap bisa menyelamatkan pengeluaran yang sia-sia. Namun fakta di sisi lain menunjukkan bahwa pemerintah juga gagal membuka lapangan kerja lebih banyak dibanding jumlah PHK. Untuk kurtal II saja, sebanyak 111.000 pekerjaan di sektor publik lenyap akibat efisiensi besar otoritas. Pada saat yang sama, hanya 41.000 lapangan kerja baru yang bisa diperebutkan pada sektor swasta.
4. John Lonski, Ekonom Moody's Capital Markets
"Kedaulatan Eropa tengah menghadapi risiko ekonomi makro terbesar."
Blunder besar dilakukan oleh European Central Bank (ECB) dengan menaikkan suku bunga terlalu dini, sebanyak dua kali dalam satu tahun. Padahal perekonomian kawasan dan krisis hutang belum stabil. Sekarang para ekonom meramalkan bahwa ECB akan 'menjilat ludahnya sendiri' dengan menurunkan suku bunga sebelum akhir 2011. Jika tidak, maka pertumbuhan ekonomi kawasan akan mandek dan benar-benar memicu resesi baru.
Sementara itu Jepang masih berupaya pulih dari keterpurukan. Survei menunjukkan bahwa responden tidak percaya kondisi bisa kembali normal pada tahun ini, sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi penting. Di samping pergeseran tampuk kekuasaan, hambatan bagi perbaikan negara ini adalah penguatan nilai tukar yen. Mata uang Jepang bahkan sudah menyentuh rekor tinggi baru terhadap dollar bulan lalu akibat limpahan minat safe haven. Hal ini tentu tidak baik bagi sektor ekspor dan industri, karena marjin keuntungan para pelakunya jadi tergerus kurs yen yang superior.

Rumor Penjualan Cadangan Emas Libya Berpotensi Tekan Emas


Rumor Penjualan Cadangan Emas Libya Berpotensi Tekan EmasHargaemas melorot di hari Kamis akibat penguatan saham global paska jaminan dari Jerman serta Prancis untuk tetap mendukung Yunani didalam blok Uni Eropa mendongkrak minat atas aset berisiko apalagi harga logam mulia semakin berisiko setelah harga mencapai level rekor.
Kecemasan potensi default utang zona Eropa terutama di Yunani, telah menopang Emas sebelumnya di atas $1800 per troy ons, namun hari ini level support tersebut mulai ditembus terpantau sejauh ini harga Emas diperdagangkan melemah -1.52% ke level $1792.00.
Melihat kedepan para pelaku pasar Emas masih menunggu rapat FOMC pekan depan untuk mendapatkan penggerak harga yang berikutnya.
Dari sisi supply, pejabat bank sentral libya memberikan sinyalemen untuk menjual cadangan emasnya, jika terjadi event ini berpotensi menurunkan harga Emas secara dramatis.

Akhir Tahun, Emas Lampaui $2,000


Akhir Tahun, Emas Lampaui $2,000 Proyeksi pergerakan harga Emas di masa depan memang menarik untuk disimak. Berbagai ramalan dan harapan sejak lama dilontarkan banyak pihak, tetapi butuh waktu untuk membuktikannya.
Seperti apa yang diprediksi oleh beberapa analis Thomson Reuters GFMS. Mereka menyebut harga emas akan berada di atas $2,000 per ons di akhir tahun 2011. Namun tim analis Thomson Reuters mengakui bahwa prediksi tersebut memang terlalu konservatif untuk beberapa investor.
"Investor harus ingat kalau pada awal tahun terlihat beberapa profit taking saat harga jenuh dan saham masih menikmati momen kenaikan," ujar Philip Klapwijk, Analis Thomson Reuters. Masalah hutang eropa dan perlambatan ekonomi menggiring investor ke aset safe haven. Volume kepemilikan emas untuk kepentingan investasi idealnya mencapai 1,000 metric ton di semester II. Jumlah tersebut setara dengan nilai $60 miliar jika rerata harga emas diasumsikan sebesar $1,815 sepanjang periode tersebut.
Lebih lanjut, bank sentral antar negara juga mendukung lonjakan harga. Volume beli otoritas pemerintah sudah tercatat lebih dari 200 metric ton pada semester I, atau lebih dari dua kali lipat dibanding catatan sepanjang tahun 2010. Sementara pembelian emas untuk perhiasan juga masih naik meski harga sedang tinggi. Penjualan emas perhiasan semester I naik 7,5% dibanding tahun lalu. Padahal harga melonjak sampai 25% pada periode tersebut.
Di sisi lain, produksi pertambangan juga tumbuh 4,9% pada paruh tahun dan berpotensi untuk naik lagi. "Kenaikan volume produksi adalah peringatan bahwa kenaikan belum solid di jangka menengah dan panjang," tutup analis Thomson Reuters. Komoditi ini tidak akan kebal dari koreksi-koreksi kecil dari setiap kenaikan baru. 

Kamis, 15 September 2011

Gold: Potensial Bullish, Uji Resistance di 1837.76


Secara umum, emas masih berada di dalam tren naik meskipun koreksi yang terjadi Jumat lalu cukup dalam. Namun terlihat bahwa koreksi tersebut terhenti di support 1812.08 yang merupakan level Fibonacci retracement 50%. Rebound yang terjadi tertahan di resistance 1869.53 yang menyebabkan bias menjadi netral untuk jangka pendek.
Saat ini emas terlihat menguji resistance dikisaran 1837.76, jika level tersebut pecah ada peluang penguatan menuju area 1869.53 bahkan peluang menuju area 1920.90 terbuka lebar. Hal tersebut juga diperkuat oleh adanya sinyak bullish berdasarkan pergerakan CCI dan juga Stochastic yang saat ini cenderung bergerak naik menjauhi area oversold.  Sebaliknya, waspadai tembusnya support di 1812.08 karena hal tersebut berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1786.39 hingga 1754.62.
Gold: Potensial Bullish, Uji Resistance di 1837.76

Selasa, 13 September 2011

BoA Akan Pangkas 30,000 Jobs


BoA Akan Pangkas 30,000 JobsBank of America, bank pemberi pinjaman terbesar AS berdasarkan aset, akan melakukan pemangkasan pegawai dalam beberapa tahun kedepan sebagai bagian dari rencana dari CEO Brian T. Moynihan untuk mengangkat keuntungan dan saham perusahaan.
Pemangkasan tersebut akan sama dengan sekitar 10% pegawai, sebagai bagian dari perbaikan yang bertujuan untuk menyingkirkan beban tahuan sebesar $5 miliar pada akhir 2013. Rencana Moynihan tersebut akan menyentuh perubahan dari manajemen yang mengangkat Thomas K. Montag dan David Darnell menjadi co-chief operating officers dan meninggalkan Sallie Krawcheck dan Joe Price tanpa pekerjaan.
“Kami tidak harus menjadi perusahaan terbesar, kami hanya harus menjadi yang terbaik”, dikatakan Moynihan hari ini dalam sebuah konferensi investor di New York. “Kami dapat melepas hal-hal yang tidak perlu, merampingkan perusahaan, semakin maju, semakin terkendali”.

Buy back’ Saat Emas Koreksi ke $1800 dan $1700


‘Buy back’ Saat Emas Koreksi ke $1800 dan $1700  HargaEmas dunia berangsur pulih pada sesi perdagangan Asia di hari Selasa dan bercokol cukup sideways di area $1830-am per troy ons setelah sebelumnya melemah tajam.
Harga emas kemarin melemah untuk kali pertama dalam tiga sesi setelah investor menjual komoditi emas untuk menutupi kerugian di pasar saham.
Emas tercatat melorot sebanyak US$46,20 atau sekitar 2,5% hingga kisaran US$1.800. Emas menyentuh level tertinggi pada 6 September 2011 lalu di level US$1.923,70 per ons, berdasarkan platform Bloomberg.
Untuk sementara dalam jangka pendek, emas masih akan konsolidasi dahulu seiring penguatan dollar AS akibat merosotnya major currencies.
Dan patut diperhatikan bila emas terkoreksi, secara teknikal kini emas memiliki dua tahanan support kuat yaitu di level area $1800 dan $1700. Dua tahanan tersebut oleh pelaku pasar di anggap sebagai area beli atau buy back di saat harga emas terkoreksi.
Namun demikian untuk jangka panjang tren emas masih bullish karena terus mendapat dukungan dari faktor risiko seperti kekhawatiran penyebaran krisis di Eropa dan default Yunani yang telah menyeret beberapa bank besar.

Emas dan Perak Rebound di Perdagangan Elektronik


Emas dan Perak Rebound di Perdagangan Elektronik Kontrak emas pulih di perdagangan elektronik hari Selasa, seiring adanya laporan dari Cina yang mempertimbangkan akan membeli obligasi Italia yang memberikan kecerahan terhadap krisis hutang Eropa, dan memberikan sedikit dukungan untuk sentimen investor.
Kontrak untuk emas bulan Desember bertambah $16.40, menjadi $1,829.70 per troy ounce di COMEX, bagian dari NYMEX selama perdagangan di Asia.

Italia Beralih pada CIna untuk bantuan krisis hutang

Italia Beralih pada CIna untuk bantuan krisis hutang Pemerintah poros kanan Italia sedang beralih pada negara kaya Cinadalam harapan bahwa Beijing akan membantu menyelamatkan Italia dari Krisiskeuangan dengan melakukan pembelian yang "signifikan" terhadap obligasi Italia dan berinvestasi pada perusahaan yang strategis. Menurut pejabat Italia, Lou Jiwei, kepala China Investment Corp, memimpin delegasi menuju Roma pekan lalu untuk berdiskusi dengan Giulio Tremonti, menteri keuangan Italia dan Cassa Depositi e Prestiti. 

Senin, 12 September 2011

Eropa Dapat Tingkatkan Dana ESFS


Eropa Dapat Tingkatkan Dana ESFS Eropaakan lakukan apapun yang dibutuhkan untuk pertahankan Euro, termasuk penambahan dana bailout esfs jika diperlukan, menurut pimpinan Eurogroup Jean-Claude Juncker. "Kami akan lakukan segala sesuatu yang akan diperlukan demi pertahankan euro," ujar Juncker kepada Market News International seraya utarakan kemungkinan meningkatkan ukuran EFSF.
Juncker juga utarakan zona-euro akan berikan solusi tepat dalam beberapa hari mendatang atas permintaan Finlandia untuk dapatkan jaminan atas imbalan kontribusi bantuan kepada Yunani. Sementara itu, Euro kurangi pelemahan di awal sesi New York, diperdagangkan 1.3666, jauhi level rendah harian 1.3494.

G7 Hanya Berikan Janji


G7 Hanya Berikan JanjiKetidak jelasan janji dan kurangnya tindakan oleh negara G7 tegaskan perbedaan antara Eropa dan AS serta kurangnya ruang manuver untuk kembalikan kepercayaan pasar yang merosot seiring memburuknya krisis kredit.
Menteri keuangan dan Gubernur bank sentral dari G7 janjikan respon terkoordinasi atas perlambatan aktivitas ekonomi global, namun tidak berikan langkah spesifik dan tunjukkan perbedaan persepsi solusi untuk selesaikan krisis utang Eropa. AS serukan negara-negara besar di Eropa untuk berikan dukungan bagi anggota zona-euro yang bermasalah, namun Jerman tetap tegaskan pemangkasan defisit sebagai prioritas.
"G7 sepertinya kehilangan arah, tidak ada kesepakatan akan kebijakan fiskal antara AS dan Eropa, apalagi kebijakan moneter," ujar Gilles Moec, ekonom Deutsche Bank. Ada spekulasi yang sempat beredar bahwa bank sentral G7 mungkin akan lakukan stimulus moneter terkoordinasi, namun nara sumber Reuters utarakan kemungkinan tersebut tidak dibahas. "Tidak realistis jika pasar harapkan bank sentral untuk berikan stimulus ratusan miliar setiap kali G7 bertemu," ujar nara sumber tersebut yang enggan publikasi namanya.
Sementara itu, bursa saham dunia anjlok pada perdagangan Senin seiring memburuknya krisis utang zona-euro. Indeks saham Inggris (FTSE) melemah 1,7% sedangkan Jerman (DAX) dan Perancis (CAC) masing-masing terpuruk 2,6% dan 3,7%. Di lain pihak, Dow futures kini diperdagangkan 10841, dekat level rendah harian 10810.

Yunani, Duri dalam Daging Eurozone


Yunani, Duri dalam Daging Eurozone Kabar spekulasi default negara Yunani berdampak buruk bagi kinerja pasar investasi regional. Tidak hanya Wall Street yang bereaksi cepat merespon kabar tersebut, bursa Asia hari ini terjerembab di zona merah. Lebih lanjut, situasi bahkan rawan memburuk jika rumor kehancuran Yunani terbukti pekan ini. Indeks ekuitas antar kawasan bisa jatuh ke titik nadirnya.
Beberapa analis membaca gejala ekonomi kali ini sebagai sebuah kemunduran. Limpahan berbagai sentimen negatif bisa merusak iklim bisnis dan investasi yang baru saja terbangun pasca krisis Lehman 3 tahun silam.
1. Sam Ginzburg, Kepala Pasar Modal, First New York
"Jika Senin ini tidak ada kabar buruk dari Yunani, maka saham Amerika Serikat (AS) bisa rally."
Investor melepas saham hari Jumat lalu karena kabar ketidakmampuan bayar hutang Yunani. Pekan ini pelaku pasar akan mencari konfirmasi dari rumor tersebut. Sikap Uni Eropa (EU), Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB) bisa menjadi petunjuk apakah Athena sudah melakukan tugasnya dengan baik. Situasi pasar saat ini bias, antara membaik atau justru tambah buruk. Faktor psikologis dan ekonomi makro adalah yang terpenting, jauh lebih penting dibanding kinerja perusahaan manapun.
2. Carl Weinberg, Kepala Ekonom High Frequency Economics
"Bank Jerman tidak aman, meski dikenal besar dan berdiri di dalam negara dengan stabilitas ekonomi."
Kecemasan krisis hutang merembet hingga ke lini perbankan. Beredar ketakutan bahwa situasi saat ini adalah awal dari permasalahan kredit, seperti yang terjadi pada 2008 silam. Perusahaan mapan seperti Deutsche Bank tidak kebal dari guncangan, setidaknya jika krisis Eropa benar-benar tambah kronis. Sudah tampak gejala kecil dari Eropa, yakni kesulitan perbankan memperoleh pinjaman dollar jangka pendek. Namun indikator kerusakan sistem perbankan masih cukup belum menyala. Kegagalan 8 bank dalam uji stress tidak cukup mewakili apa yang sesungguhnya terjadi di dalam sistem.
3. Brian Dolan, Analis Forex.com
"Pasar terombang-ambing dan tidak jelas mengarah ke mana."
Kombinasi antara default Yunani dan pengunduran diri Juergen Stark sudah membius pasar. Pasar kemungkinan bisa pulih dalam hitungan hari. Tetapi selanjutnya kondisi akan tetap dibayangi kekhawatiran. Kepergian Stark menunjukkan bahwa otoritas sudah tidak solid dalam upaya penyelesaian krisis.

Volatility Emas Akan Berlanjut Pekan ini


Volatility Emas Akan Berlanjut Pekan ini emasanjlok lagi di hari Senin namun dapat saja memicu bargain hunter setelah membukukan pelemahan cukup besar minggu lalu akibat penguatan dollar AS terhadap Euro terkait keraguan atas kemampuan Eropa untuk menangani krisis utang.
Permintaan terhadap safe haven Emas mulai berkurang di hari Senin setelah Yunani mengumumkan program pajak baru di perumahan untuk menutupi lubang anggaran 2011, dan mengamankan pinjaman baru.
Namun permintaan terhadap Emas diperkirakan masih meningkat hingga akhir 2011, ditopang oleh pesatnya pembelian perhiasan di India dan China serta pemulihan permintaan investasi.
Fluktuasi lebar diprediksikan masih terjadi di pasar Emas pekan ini, dengan kecendrungan menguat berdasarkan asumsi penurunan pasar saham global lebih lanjut terkait kecemasan pertumbuhan. Biasanya jika terjadi penurunan pasar saham dengan tajam, fund manager terpaksa menjual kepemilikan emasnya untuj mendapatkan uang karena margin calls, sehingga emas pun berpeluang turun, namun jika hal tersebut terjadi justru membuka peluang untuk membeli Emas di harga rendah.
Analis teknikal dari Barclays Capital mengatakan mereka masih bullish di harga emas dan cenderung membeli Emas jika terjadi penurunan di sekitar area $1750 dan $1700, untuk mengincar target atasnya di $1930 dan $1970.

Anjloknya Saham Akibat Krisis, Ciutkan Emas


Anjloknya Saham Akibat Krisis, Ciutkan Emas  Pada sesi Senin petang (12/9) harga Emas dunia kembali terkoreksi khususnya pada perdagangan elektronik seiring dengan penguatan dolar AS dan melemahnya sektor komoditas serta saham dunia.
Selain itu pelemahan emas terjadi karena indeks saham di Asia merosot cukup tajam terutama akibat kekhawatiran baru terhadap krisis utang Eropa, dan turunnya harga minyak mentah dunia.
Harga Emas tercatat merosot sekitar US$ 7,50, atau lebih dari 0,5%, ke area US$ 1.835-an per ons berdasarkan platform Reuters, mengacu dari Comex New York Mercantile Exchange.
Sementara harga logam lainnya juga ikut melemah. Perak turun 85 sen, atau 0,4% ke angka US$ 41,27 per ons. Tembaga anjlok 3 sen, atau 0,7% menuju US$ 3,97 per pon.

Gold : Netral Saat Rebound Tertahan di 1869.53


Secara umum, emas masih berada di dalam tren naik meskipun koreksi yang terjadi Jumat lalu cukup dalam. Namun terlihat bahwa koreksi tersebut terhenti di support 1812.08 yang merupakan level Fibonacci retracement 50%. Rebound yang terjadi tertahan di resistance 1869.53 yang menyebabkan bias menjadi netral untuk jangka pendek.
Ada kemungkinan emas akan menguji kembali support di 1812.08 karena stochastic masih mempertahankan indikasi bearish.  Jika support tersebut bertahan dan diikuti oleh kemunculan sinyal bullish dari stochastic dan CCI, khususnya di grafik 4 jam-an, maka kemungkinan rebound akan terjadi menuju 1869.53. Akselerasi ke atas 1869.53 diperkirakan akan memperbesar momentum bullish bagi pergerakan ke 1920.90.
Waspadai tembusnya support di 1812.08 karena hal tersebut berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1754.62.

EMAS/GOLD: Netral Saat Rebound Tertahan di 1869.53

Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi


Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi Pasar saham Amerika Serikat (AS) Jumat lalu terkoreksi tajam akibat rumor 'default' negara yunani. Tidak ada yang tahu pasti kapan spekulasi tersebut bisa terkonfirmasi. Namun pekan ini bursa ekuitas harus tetap menerima kenyataan bahwa krisis hutang sudah menggerogoti indeks utama.
Dow Jones anjlok lebih dari 2% Jumat lalu. Begitu pula dengan S&P dan Nasdaq yang masing-masing kehilangan 1,7% dan 0,5% di akhir pekan. Untuk Dow dan S&P, kinerja tersebut menandai 6 koreksi mingguan dalam 7 pekan terakhir.
Pekan ini investor harus mewaspadai volatilitas. Situasi sekarang sangat sulit diprediksi, sehingga setiap kabar kecil akan memicu respon pasar. Makroekonomi akan tetap menjadi pedoman utama bagi investor, khususnya perkembangan isu hutang Eropa. Sedangkan dari dalam negeri, rilis angka inflasi AS dapat menjadi motor penggerak utama. Pada Kamis mendatang, Departemen Perdagangan melepas indeks harga konsumen terbaru. CPI menjadi sangat penting karena bisa mempengaruhi hasil pertemuan bank sentral medio September ini. Jika terdapat bukti adanya deflasi, maka the Fed diyakini segera pro-aktif menggenjot ekonomi AS.
Berikut adalah agenda ekonomi AS pekan ini:
Senin
- CEO Bank of America, Brian Moynihan, berbicara pada konferensi investor Barclays di New York. Pelaku ekonomi akan mencari petunjuk tentang strategi terbaru perseroan guna memulihkan kinerja operasional.
Selasa
- Data ekspor-impor bulan Agustus dirilis pagi hari.
- Peritel Best Buy (NYSE:BBY) akan merilis laporan earnings-nya sebelum bel pembukaan.
- Indeks Harga Produsen (PPI), indikator inflasi, dipublikasikan oleh Departemen Perdagangan. Indeks bulan Agustus diprediksi tetap sama dengan data bulan Juli lalu, +0,2%. Adapun PPI inti (tanpa perhitungan pangan dan energi)diperkirakan naik 0,2% setelah bulan sebelumnya juga naik 0,4%.
Rabu
- Departemen Perdagangan juga merilis data retail sales yang diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus (survei briefing.com). Satu bulan sebelumnya, data ini melonjak 0,5%. Sementara penjualan tanpa menyertai sektor otomotif diyakini naik 0,3%.
- Data inventaris bisnis dirilis pagi hari dengan estimasi kenaikan 0,5%.
Kamis
- Consumer Price Index diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus. Satu bulan sebelumnya, data ini naik 0,5%. Ekonom memperkirakan CPI inti naik 0,2% atau same dengan catatan bulan sebelumnya.
- Data tunjangan pengangguran antar pekan diperkirakan turun menjadi 410.000 dibanding catatan pekan sebelumnya, 414.000.
- Empire Manufacturing Survey dirilis jelang bel pembukaan. Data manufaktur regional diperkirakan naik menjadi -4 pada bulan September, dibanding angka bulan Agustus (-7.7).
- Data industrial output dan capacity utilitization Agustus juga dirilis. Menyusul Philadelphia Fed Index bulan September dan regional reading on manufacturing.
- Research In Motion (RIMM) mempublikasikan laporan earnings pasca penutupan pasar.
Jumat
- Data awal sentimen konsumen bulan September dirilis oleh University of Michigan. Ekonom memperkirakan data ini naik menjadi 56.3 dari 55.7.

Emas Masih Jadi Pilihan Investasi


Emas Masih Jadi Pilihan InvestasiEmas mengukuhnya posisi sebagai aset paling aman di tengah gejolak ekonomi dan volatilitas pasar mata uang yang ekstrim, menurut goldCore. "Emas kembali menegaskan posisi sebagai mata uang safe haven dan aset dengan nilai sempurna," menurut GoldCore.
Mengutip dari pergerakan tajam CHF pekan lalu yang kembali menempatkan emas sebagai alat safe-haven. CHF juga dapat dipertimbangkan sebagai aset safe-haven dan pelemahan mata uang pekan lalu menegaskan resiko berinvestasi dalam pasar mata uang saat kondisi makro ekonomi bergejolak. Pergerakan tajam pasar mata uang masih akan terjadi untuk jangka pendek, membuat investasi dalam emas menjadi pilihan yang bijaksana. Spot emas turun 0.6% menjadi $1,848.20 per troy ons, terbebani oleh penguatan USD.