JAKARTA: Harga komoditas naik ke level tertingginya dalam pekan ini karena kekacauan Timur Tengah yang mendorong kembali harga minyak dan setelah negara anggota G-7 mengintervensi pasar mata uang untuk membantu Jepang mengatasi dampak gempa bumi pekan lalu.
Indeks spot Standard & Poor’s GSCI 24 komoditas yang diperdagangkan secara berjangka naik sebesar 1,1% menjadi 707,97. Itu adalah posisi tertinggi sejak 11 Maret atau hari ketika gempa bumi terburuk sepanjang sejarah Jepang melanda dan menyebabkan tsunami, serta krisis pada salah satu pabrik nuklir di negara itu. Kemarin, indeks serupa naik sebesar 3,4% dan merupakan laju kenaikan tertinggi sejak 24 Februari.
Latief Adam, ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan harga komoditas sewajarnya turun ketika Jepang mengalami guncangan pasca gempa dan tsunami serta krisis nuklir.
Jepang, lanjutnya, adalah negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia dan salah satu negara konsumen terbesar di dunia. Oleh sebab itu, guncangan pasca gempa dan tsunami akan menyebabkan berkurangnya permintaan yang berdampak pada turunnya harga.
Namun, lanjutnya, anomali berupa kenaikan harga mungkin terjadi jika ada pengaruh faktor eksternal berupa intervensi negara-negara G-7 serta intervensi bank sentral Jepang Bank of Japan (BOJ).
“Berbeda dengan Indonesia, posisi Jepang berada di sisi demand komoditas sehingga gangguan di Jepang dapat mengurangi permintaan. Harusnya harga turun. Namun ada anomali, harga berbalik karena intervensi G-7 dan BOJ,” katanya kepada Bisnis, hari ini.
Adam mengemukakan Jepang adalah pasar utama ekspor Indonesia dengan total nilai ekspor pada tahun lalu sebesar US$16,49 miliar, naik dari tahun sebelumnya US$11,98 miliar. Sebanyak 12,72% dari total ekspor Indonesia dikirimkan ke Jepang.
“Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain gas, barang-barang mineral seperti batubara, serta bijih logam seperti timah dan baja,” katanya.
Mark Pervan, kepala riset komoditas pada Australia dan New Zealand Banking Group Ltd. di Melbourne, mengatakan saat ini pasar sedang mengalihkan fokus dari krisis nuklir Jepang kembali ke meningkatnya suhu geopolitik di Libia.
Harga kontrak minyak mentah di bursa New York naik sebesar 2,2% pada hari ini setelah United Nations Security Council memutuskan mendaratkan angkatan udara Libia dan membentuk zona larangan terbang untuk menuntut gencatan senjata dengan pemberontak.
Harga kontrak minyak untuk pengiriman April naik menjadi US$103,66 per barel di bursa New York dan diperdagangkan pada level US$103,12 per barel pada 12:51 di Singapura.
Kemarin, harga minyak terangkat ke level tertinggi dalam 3 pekan setelah pesawat jet pimpinan Libia Muammar Qaddafi menjatuhkan bom di sekitar Benghazi dan pasukan keamanan Bahraini menangkap pimpinan pihak oposisi.
“Prospek pengetatan pasokan masih terjadi di bawah harga minyak,” ujar Ben Westmore, analis komoditas pada National Australia Bank Ltd. di Melbourne.
Emas juga naik dalam 3 hari berturut-turut menyusul peperangan di Libia dan kekacauan di Bahrain. Emas untuk pengiriman segera tumbuh 0,5% menjadi US$1.410,85 per ounce dan perak tumbuh 1,6% menjadi US$34,8050 per ounce. Sementara itu, harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan sedikit berubah pada level US$9.563,50 per ton pada London Metal Exchange.
Negara-negara G-7 setuju bekerjasama untuk pertama kalinya dalam lebih dari 1 dekade untuk mengintervensi pasar valuta asing setelah yen melambung ke level tinggi paska Perang Dunia II, mengancam pemulihan Jepang dari bencana gempa.
Berdasarkan perkiraan Badan Biji-bijian AS, gempa bumi dan tsunami di Jepang merusak sekitar 30% kapasitas produksi pakan negeri itu.
Harga kontrak karet yang diperdagangkan di Tokyo naik dalam 3 hari sebesar 7,2% menjadi 425,5 yen per kg atau setara dengan US$5.210 per metrik ton setelah produsen terbesar di dunia Thailand, Indonesia, dan Malaysia menyatakan mungkin mengurangi pengiriman.
Harga kontrak jagung untuk pengiriman Mei di Chicago naik sebesar 4,9% menjadi US$6,7825 per bushel sebelum diperdagangkan pada level US$6,7575 per bushel.
Selasa, 22 Maret 2011
Shanghai Future rilis kontrak lead logam
SHANGHAI: Shanghai Futures Exchange (SFX) akan memulai perdagangan berjangka kontrak lead pertama berbasis produk logam dalam ukuran kontrak besar mulai 24 Maret 2011.
Menurut website bursa tersebut, masing-masing kontrak lead berukuran 25 metrik ton, lima kali lebih besar dari kontrak eksisting komoditas tembaga, aluminimu, dan seng. SFX menetapkan margin minimum sebesar 11% dan perubahan limit harga harian sebesar 6%.
“Dengan menaikkan ukuran kontrak, sepertinya bursa bertujuan membatasi perdagangan spekulatif,” ujar Lin Hui, kepala departemen riset pada Orient Securities Futures Co., sebagaimana dikutip Bloomberg, hari ini.
Sejak November tahun lalu, bursa Shanghai tersebut telah mengumumkan langkah-langkah seperti peningkatan margin dan penangguhan diskon biaya perdagangan untuk membatasi spekulasi yang berlebihan.
Selain SFX, Dalian Commodity Exchange dan Zhengzhou Commodity Exchange juga melakukan langkah serupa.
Menurut Ketua Komisi China Securities Regulatory China Shang Fulin, perdagangan berjangka komoditas di China merupakan tertinggi di dunia pada tahun lalu. Negara tersebut adalah konsumen terbesar produk komoditas berbasis logam.
Kontrak lead di bursa Shanghai akan mirip dengan di London Metal Exchange. Di bursa tersebut, ukuran kontrak tembaga, aluminium, dan seng semuanya 25 ton. Bursa Shanghai mulai mensimulasikan kontrak berjangka lead pada 15 Maret. Saat ini, bursa tersebut memperdagangkan tembaga, aluminium, seng, emas, baja, karet, dan minyak bahan bakar.
Kontrak lead untuk pengiriman 3 bulan di London, yang naik 18% pada tahun kemarin, berada di level US$2.650 per ton pada 11:29 waktu Shanghai.
Menurut website bursa tersebut, masing-masing kontrak lead berukuran 25 metrik ton, lima kali lebih besar dari kontrak eksisting komoditas tembaga, aluminimu, dan seng. SFX menetapkan margin minimum sebesar 11% dan perubahan limit harga harian sebesar 6%.
“Dengan menaikkan ukuran kontrak, sepertinya bursa bertujuan membatasi perdagangan spekulatif,” ujar Lin Hui, kepala departemen riset pada Orient Securities Futures Co., sebagaimana dikutip Bloomberg, hari ini.
Sejak November tahun lalu, bursa Shanghai tersebut telah mengumumkan langkah-langkah seperti peningkatan margin dan penangguhan diskon biaya perdagangan untuk membatasi spekulasi yang berlebihan.
Selain SFX, Dalian Commodity Exchange dan Zhengzhou Commodity Exchange juga melakukan langkah serupa.
Menurut Ketua Komisi China Securities Regulatory China Shang Fulin, perdagangan berjangka komoditas di China merupakan tertinggi di dunia pada tahun lalu. Negara tersebut adalah konsumen terbesar produk komoditas berbasis logam.
Kontrak lead di bursa Shanghai akan mirip dengan di London Metal Exchange. Di bursa tersebut, ukuran kontrak tembaga, aluminium, dan seng semuanya 25 ton. Bursa Shanghai mulai mensimulasikan kontrak berjangka lead pada 15 Maret. Saat ini, bursa tersebut memperdagangkan tembaga, aluminium, seng, emas, baja, karet, dan minyak bahan bakar.
Kontrak lead untuk pengiriman 3 bulan di London, yang naik 18% pada tahun kemarin, berada di level US$2.650 per ton pada 11:29 waktu Shanghai.
Gunfire and Explosions Rock Tripoli for Third Night
Anti-aircraft fire and explosions reverberated across Tripoli for a third night on Monday and state television said several sites had come under attack in the capital.
Western powers had no immediate confirmation they had launched fresh strikes on Tripoli in a campaign to target Libyan air defenses and enforce a no-fly zone.
![]() |
A U.S. general said, however, that attacks on Libya — launched in a U.N. mandated operation to stop attacks on civilians by Muammar Gaddafi's forces — were likely to slow in the coming days.
Despite the campaign, residents in two besieged rebel-held western cities, Misrata and Zintan, said they had been attacked by government troops, some of whom were expected to try to force their way into civilian areas to escape attack from the air.
Rebels, who had been driven back towards their eastern Benghazi stronghold before the air attacks halted an advance by Gaddafi's forces, have so far done little to capitalize on the campaign, raising fears the war could grind to a stalemate.
Washington, wary of being drawn into another war after long campaigns in Iraq and Afghanistan, has ruled out specific action to overthrow Gaddafi, although France said on Monday it hoped the Libyan government would collapse from within.
"My sense is that, that unless something unusual or unexpected happens, we may see a decline in the frequency of attacks," General Carter Ham, who is leading U.S. forces in the Libyan operation, told reporters in Washington.
He added, however, that "we possess the capability to bring overwhelming combat power to bear, as we have done in the initial stages of this, where it's been required".
Libyan state television reported that several sites in Tripoli had been subjected to new attacks by what it called the "crusader enemy".
"These attacks are not going to scare the Libyan people," state television said.
Anti-aircraft gunfire rang out throughout the night and pro-Gaddafi slogans echoed around the city center. Cars sped through Tripoli streets honking wildly.
Al Jazeera television said coalition forces had struck radar installations at two air defense bases in eastern Libya late on Monday. However, a French armed forces spokesman said France, which has been involved in strikes in the east, had no planes in the air at the time.
In Misrata, residents said people had gone out into the streets to try to stop Gaddafi's forces entering the city.
"When they gathered in the center the Gaddafi forces started shooting at them with artillery and guns," said the resident, who gave his name as Saadoun. He said nine people were killed.
Zintan, near the Tunisian border, faced heavy shelling, two witnesses said, forcing residents to flee to mountain caves. Several houses were destroyed and a mosque minaret destroyed.
"New forces were sent today to besiege the city. There are now at least 40 tanks at the foothills of the mountains near Zintan," Abdulrahmane Daw told Reuters by phone from the town.
The reports could not be independently verified.
Diplomatic Setback
The United States has run into some criticism for the intensity of the firepower used on Libya, which included more than 110 Tomahawk missiles fired on Saturday.
Arab League chief Amr Moussa has questioned the methods used, while Russian Prime Minister Vladimir Putin compared the air campaign to "medieval crusades".
President Barack Obama said the United States, which has been joined by Britain, France, Canada and Italy among others, planned to transfer the lead military role shortly. Britain and France led calls for the intervention.
"We anticipate this transition to take place in a matter of days and not in a matter of weeks," Obama told a news conference during a visit to Chile.
Gold’s Record Surge—A Rejection of Capitalism?
The gold trade has been pretty clear-cut for the last 30—even 1,000—years. The yellow metal with a nice weight to it has been a store of value against inflation. But something changed 2½ years ago in the middle of the financial crisis.
![]() |
From 1976 to November 2008, when the consumer price index went up, so did gold, according to analysis by Alan Newman, editor of the Corsscurrents newsletter. Since then, gold has gone up when the CPI has contracted (deflation) or expanded (inflation).
It begs the question, what does a purchase of gold represent?
Surprisingly, many traders said it means an almost nihilistic rejection of our global market system. It keeps going up because more and more people don’t want to play in a capitalist system where banks are still too big too fail, the Federal Reserve buys Treasuries in the open market and countries openly, and in a coordinated fashion, try to devalue paper assets right before our eyes.
Surprisingly, many traders said it means an almost nihilistic rejection of our global market system. It keeps going up because more and more people don’t want to play in a capitalist system where banks are still too big too fail, the Federal Reserve buys Treasuries in the open market and countries openly, and in a coordinated fashion, try to devalue paper assets right before our eyes.
“I think of gold as a protest vote in the ballot box of capitalism,” said Nicholas Colas, ConvergEx Group chief market strategist. “You don’t necessarily think your candidate is going to win, but you want the people reading the election results to know you aren’t happy with any of the pre-packaged choices.”
| ||
Bullion futures closed less than 1 percent from a record close Monday, up more than 80 percent from when its correlation with CPI ended, which coincidentally occurred during the aftermath of the biggest financial crisis since The Great Depression.
“We see as much uncertainty about the future as we have seen in decades,” wrote Newman in his latest newsletter. “Doubts about the housing market, the financial condition of consumers, the federal government, state governments and municipalities are still quite apparent.”
Newman added, “The frauds of the complicit nature of Wall Street have shredded the confidence of investors.”
Last week, the G-7 announced a coordinated effort to weaken the yen to boost Japan's economy in the wake of the tragic earthquake. The move has caused a breakdown in the dollar, which has already been on a downtrend since our own Federal Reserve began the purchase of $600 billion in Treasuries in order to keep interest rates artificially low.
These interventions have made gold the asset class for those who feel this isn’t really a free market played by the rules, so therefore paper assets aren’t worth what Wall Street says they are.
“The current price of gold represents a growing mistrust of all fiat currencies and, more specifically, a demotion of the U.S. dollar from its position as the safest asset,” said Jim Iuorio, managing director of TJM Institutional Services.
Add in geopolitical tension and it’s hard to think of a scenario where gold goes down. That’s what has some traders worried about it.
“It is a trade that is called both a deflation hedge and an inflation hedge depending on whom you are listening to,” said Josh Brown, money manager and author of The Reformed Broker blog. “ For this reason, we can say gold is a trade with many different types of holders involved for a spectrum of different reasons and rationales. Will be fun watching them all try to squeeze through the exit at the same time.”
After all, unlike equities, which pay dividends and have a break-up value, or bonds, which have a principal and monthly coupon payments, gold is only worth as much as the next person is willing to pay for it.
“Gold has no valuation, no metrics, no commercial use,” said veteran commodities trader Dan Dicker. “It’s the world’s most respected ponzi scheme.”
Hangseng Today
Secara umum indeks bursa Hang Seng cenderung akan kokoh di hari Selasa, menyusul menguatnya Wall Street terkait minat beresiko kembali meningkat setelah Jepang terlihat cukup berhasil dalam menangani masalah kebocoran reaktor nuklir.
Secara teknikal, bias Hang Seng masih cukup bullish seiring indikator MACD yang masih terlihat dalam pola up-trend. Setelah mencapai titik jenuhnya, indeks turut berpeluang koreksi seiring indikator stochastic kemungkinan telah overbought.
Dibutuhkan break ke atas level 22780 untuk mendapatkan arah yang lebih jelas menguji resisten selanjutnya pada 23000. Sementara bila indeks tak mampu melanjutkan bullishnya diatas 22780, Hang Seng akan terkoreksi ke area support 22520 dan selanjutnya di 22400.
Resistance Level : 22780, 22900, 23000
Support Level : 22520, 22400, 22200
Trading Range : 22520 – 23000
Buffett: Gempa Jepang Ciptakan 'Peluang Beli'
Milyarder Warren Buffett mengatakan gempa Jepang telah menciptakan peluang beli dan ia tidak akan menjual sahamnya di negara itu dikarenakan bencana gempa yang terjadi belum merubah masa depan perekonomian Jepang. Buffett telah membatalkan perjalanan minggu ini ke Jepang guna mengunjungi pabrik Iscar Metalworking Cos milik Tungaloy Corp. di prefektur Fukushima, tempat yang mengalami kerusakan reaktor nuklir akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu. Buffet melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway Inc., memiliki 80% dari saham Iscar, produsen alat pemotong.
Rantai Pasokan Manufaktur Global Akan Terganggu
Mulai dari iPad terbaru Apple, Chevrolet pick-up , dan produsen pesawat terbang cemas dengan rantai pasokan manufaktur global akibat dampak gempa di Jepang. Perusahaan di seluruh Jepang hentikan aktivitas produksi paska gempa, tsunami, dan krisis nuklir hingga mengancam pasokan, mulai dari semikonduktor hingga komponen mobil, ke manufaktur di seluruh penjuru dunia.
Meskipun pabrik di Jepang beroperasi, padamnya listrik, kelangkaan bahan bakar dan bahan baku, serta terganggunya logistik berarti tertundanya pengiriman produk ke konsumen. Honda Motor perpanjang penutupan pabrik hingga Rabu mendatang. Wall Street Journal bahkan tulis Honda tidak yakin dapat berproduksi normal kembali hingga Mei.
Peran penting Jepang dalam rantai supplai elektronik global telah cemaskan pasar. Jepang ekspor komponen elektronik senilai ¥7.2 triliun tahun lalu. "Jika krisis Jepang berkepanjangan, maka dunia akan alami kekurangan komponen elektronik di kuartal kedua," kata Song James, analis Daewoo Securities. Jepang sediakan 57% komponen elektronik, mulai dari chip ponsel, kamera, dan perangkat elektronik lainnya. Goldman Sachs wanti terhambatnya supplai silikon, film konduktif yang digunakan dalam LCD dan resin untuk hubungkan chip ke papan.
Meskipun pabrik di Jepang beroperasi, padamnya listrik, kelangkaan bahan bakar dan bahan baku, serta terganggunya logistik berarti tertundanya pengiriman produk ke konsumen. Honda Motor perpanjang penutupan pabrik hingga Rabu mendatang. Wall Street Journal bahkan tulis Honda tidak yakin dapat berproduksi normal kembali hingga Mei.
Peran penting Jepang dalam rantai supplai elektronik global telah cemaskan pasar. Jepang ekspor komponen elektronik senilai ¥7.2 triliun tahun lalu. "Jika krisis Jepang berkepanjangan, maka dunia akan alami kekurangan komponen elektronik di kuartal kedua," kata Song James, analis Daewoo Securities. Jepang sediakan 57% komponen elektronik, mulai dari chip ponsel, kamera, dan perangkat elektronik lainnya. Goldman Sachs wanti terhambatnya supplai silikon, film konduktif yang digunakan dalam LCD dan resin untuk hubungkan chip ke papan.
Pemulihan Reaktor Nuklir Masih Terkendala
Penyambungan kembali tenaga di reaktor nuklir yang dilanda gempa di Jepang adalah sebuah langkah besar dalam mengendalikan krisis nuklir Jepang, dikatakan para ahli hari Senin, tetapi kekhawatiran mengenai radiasi di udara, air laut dan makanan menunjukkan bahaya yang belum mendekati aman. Operator fasilitas tenaga dari Tokyo Electric Power Co (TEPCO) hari Senin mengatakan bahwa radiasi yang lebih tinggi dari level normal ditemukan di lautan Pasifik dekat fasilitas nuklir Fukushima Daiichi, yang mungkin terhubung dengan hujan yang terjadi didaerah tersebut dan sambungan ke reaktor ke air laut.
Radiasi Terdeteksi di Bahan Pangan
Kecemasan global akibat radiasi dari pembangkit nuklir Jepang terus meningkat meski para ahli telah berhasil menangani krisis atom terburuk di dunia sejak peristiwa Chernobyl.
Kompleks tenaga nuklir yang hancur di Fukushima menjadi perhatian utama dari negara-negara di Asia pasca gempa bumi 11 Maret dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 21.000 orang tewas atau hilang. Para ahli yang bekerja di pusat reaktor di pantai pasifik timur laut Jepang telah berhasil memasang kabel listrik pada enam reaktor dan mulai memompa salah satu reaktor untuk mendinginkan bahan bakar sisa yang masih terlalu panas. "Kami yakin dapat segera keluar dari krisis ini," mengutip pernyataan resmi Perdana Menteri Naoto Kan. Jepang optimis dapat melalui bencana terberat sejak Perang Dunia II. Namun adanya bukti bahwa sayuran, air dan susu dari daerah yang jauh dari pusat reaktor terkena radiasi telah memicu kegelisahan diantara penduduk dan juga dan dari luar negeri meskipun pejabat menjamin tingkat radiasi tidak berbahaya. Pekerja di Tokyo Electric Power Company mengatakan radiasi ditemukan di sekitar pasifik.
Yodium radioaktif yang ditemukan dalam sampel air laut 126,7 kali dari batas yang diizinkan, sementara cesium 24,8 kali lipat, menurut kantor berita Kyodo. Level ini masih belum berbahaya, menurut TEPCO. "Setara dengan satu millisievert jika diminum selama satu tahun," menurut seorang pejabat TEPCO, mengacu pada satuan ukuran radiasi standar. Pada umumnya manusia terkena sekitar 1 sampai 10 millisieverts setiap tahun dari radiasi yang disebabkan oleh zat di udara dan tanah.
Kompleks tenaga nuklir yang hancur di Fukushima menjadi perhatian utama dari negara-negara di Asia pasca gempa bumi 11 Maret dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 21.000 orang tewas atau hilang. Para ahli yang bekerja di pusat reaktor di pantai pasifik timur laut Jepang telah berhasil memasang kabel listrik pada enam reaktor dan mulai memompa salah satu reaktor untuk mendinginkan bahan bakar sisa yang masih terlalu panas. "Kami yakin dapat segera keluar dari krisis ini," mengutip pernyataan resmi Perdana Menteri Naoto Kan. Jepang optimis dapat melalui bencana terberat sejak Perang Dunia II. Namun adanya bukti bahwa sayuran, air dan susu dari daerah yang jauh dari pusat reaktor terkena radiasi telah memicu kegelisahan diantara penduduk dan juga dan dari luar negeri meskipun pejabat menjamin tingkat radiasi tidak berbahaya. Pekerja di Tokyo Electric Power Company mengatakan radiasi ditemukan di sekitar pasifik.
Level Pengangguran Ditengarai Gejala Musiman
Tingginya tingkat pengangguran di AS saat ini terutama masih diakibatkan faktor musiman, bukan perubahan struktural dalam perekonomian, menurut staf riset di bank Federal Reserve San Francisco. Pembelajaran ini menjawabi kecemasan diantara beberapa pejabat Fed bahwa tekanan akibat naiknya tingkat upah dan inflasi dan bertambah intens ketika tingkat pengangguran masih relatif tinggi – situasi yang dapat mengimplikasikan kebijakan moneter AS.Menurut tim riset, lulusan kuliah belakangan ini susah mendapat pekerjaan seperti halnya pencari kerja lain. Mengingat sarjana merupakan tenaga kerja yang paling terdidik dan mobile, kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan menandakan lemahnya pasar buruh secara keseluruhan bukan ketidakcocokan antara keahlian dan kebutuhan perusahaan yang menjauhkan pencari kerja dari pekerjaannya, menurut tim riset. Lulusan kuliah belakangan ini yang nampaknya tidak termotivasi dengan diperpanjangnya asuransi pengangguran juga sering dinilai sebagai alasan tingginya tingkat pengangguran dalam tenaga kerja buruh secara keseluruhan.
Jual Aset Berbasis Mortgage
Kementrian Keuangan akan menjual aset keuangan berbasis kredit perumahan senilai $142 milyar yang dibeli ketika krisis keuangan melanda perekonomian AS. Penjualan tahap pertama akan dilakukan bulan ini senilai $10 miliar dimana mayoritas adalah aset keuangan yang diterbitkan oleh Fannie Mae dan Freddie Mac ini. Asisten Menteri Keuangan Maria Miller utarakan penjualan merupakan upaya pemerintah untuk menarik program darurat yang diberlakukan 2008 dan 2009 demi pulihkan stabilitas pasar keuangan.
Wall Street pertahankan reli sedangkan dollar sempat menguat setelah berita ini dirilis. Kementrian Keuangan sepertinya menganggap pasar telah stabil sekarang dan sanggup menerima limpahan aset keuangan yang akan dijual.
Wall Street pertahankan reli sedangkan dollar sempat menguat setelah berita ini dirilis. Kementrian Keuangan sepertinya menganggap pasar telah stabil sekarang dan sanggup menerima limpahan aset keuangan yang akan dijual.
Portugal (Mungkin) Butuhkan Bailout
Portugal nampaknya akan membutuhkan bantuan dana dari Uni Eropa dan IMF paling lambat pada bulan Juni, kata seorang pejabat senior pemerintahan di zona Euro hari Senin. Bahkan kebutuhan akan dana talangan mungkin saja datang dalam beberapa minggu ke depan jika suara partai-partai oposisi, yang menolak program pemangkasan defisit yang baru, menang dalam voting hari Rabu mendatang. Perdana Menteri Jose Socrates sendiri mengatakan bahwa ia akan meletakkan jabatannya jika paket penghematan yang baru ditolak.
Pemerintah Yunani dan Irlandia terpaksa mencari bantuan dana dari Uni Eropa dan IMF akibat biaya pinjaman yang meningkat menjadi terlalu mahal, hal serupa yang tengah dihadapi Portugal dalam beberapa bulan terakhir.
"Sebagian besar zona Euro semakin yakin jika Portugal akan mengikuti jejak Yunani dan Irlandia untuk mendapatkan bailout, dan banyak yang percaya hal itu akan terjadi pada bulan April. Mungkin paling lama Portugal dapat bertahan sampai Juni seiring mereka merasa sangat sulit untuk membalikkan sentimen pasar, "kata seorang pejabat Uni Eropa kepada Dow Jones Newswires.
Kenaikan biaya pinjaman akan semakin memburuk jika pemerintah kalah dalam voting hari Rabu. Partai-partai oposisi yang memiliki suara mayoritas di parlemen telah terang-terangan mengatakan akan menolak langkah pemerintah terkait pemangkasan defisit tersebut.
Kandidat Presiden ECB, Belanda Usung Wellink
Menteri Keuangan Belanda, Jan Kees de Jager, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan mengajukan Presiden Bank Sentral Belanda, Nout Wellink, menjadi kandidat pengganti Jean-Claude Trichet sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
Masa jabatan 8 tahun Trichet akan berakhir pada akhir Oktober, dengan spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikan perannya sebagai kepala Bank Sentral Eropa kian berkembang, mengingat Trichet telah memainkan peran kunci dalam upaya menanggulangi krisis hutang zona Euro.
"Kandidat favorit dari Jerman telah mengundurkan diri, yang menjadikan peluang kembali terbuka. Jika hal ini akan mendorong ke arah perubahan yang lebih baik, tentu kami akan mempertimbangkannya," kata De Jager dalam sebuah program televisi Belanda. "Presiden ECB pertama, Wim Duisenberg, adalah orang Belanda, dan sekarang kita memiliki orang Perancis sebagai pemimpin. Mungkin akan terlihat aneh jika posisi tersebut kembali dijabat orang Belanda lagi, meskipun Duisenberg tidak sepenuhnya menyelesaikan masa jabatannya," kata De Jager.
Wellink yang akan berumur 68 tahun pada Agustus mendatang dan masa jabatannya akan berakhir pada 1 Juli, telah menuai kecaman di Belanda seiring kegagalan 2 bank Belanda melewati strest test serta ABN AMRO yang harus dinasionalisasi menurut pandangannya.
Semenjak Presiden Bundesbank, Axel Weber, secara mengejutkan menarik diri dari pencalonan pada bulan lalu, sebagian besar analis menilai presiden Bank Sentral Italia, Mario Draghi, sebagai kandidat terbaik yang memenuhi syarat guna menjabat tempat teratas di ECB.
Gold tertahan
Emas terlihat menguat kembali dan saat ini tertahan di resistan 1430.40. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya support 1423.25 akan membawa harga emas melemah kembali ke 1410.20. Sebaliknya jika resistance 1430.40 ditembus akan membawa harga emas menguat kembali ke 1444.35.
Oil Today
Pergerakan minyak dunia terlihat menguat lagi, pada hari pertama perdagangan minggu ini. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi potensial bullish. Pecahnya resistan 104.30 akan membawa harga minyak menguat kembali ke 107.22. Sebaliknya, jika support 103 ditembus maka harga minyak akan turun ke 99.93.
Emas relatif stabil
Harga emas stabil hari Selasa, didukung oleh lemahnya dollar dan bertahannya harga minyak mentah, seiring ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat dan Jepang yang terus berusaha mengendalikan krisis nuklir.
Spot emas beranjak naik 0.2% di level $1,428.40 per ons. Kontrak emas AS juga naik 0.2% di level $1,428.70.
Senjata anti pesawat tempur dan ledakan yang menggema diseluruh bagian Tripoli untuk malam ke 3 hari Senin dan televisi nasional mengatakan beberapa situs juga diserang di ibukota tersebut.
Kekuatan militer negara barat tidak memberikan konfirmasi yang cukup cepat bahwa mereka meluncurkan serangan baru di Tripoli dalam sebuah kampanye untuk membidik angkatan udara Libya dan memaksa zona larangan terbang.
Lonjakan Harga Bayangi Bursa China
Bursa Cina kembali melemah akibat berkembangnya kekhawatiran mengenai inflasi di tengah melambungnya harga minyak.
Perusahaan pertambangan logam dan batu bara mendahului pelemahan, menurut analis Guodu Securities, Zhang Xiang. Indeks Shanghai Composite turun 0.4% di 2897.85 dibandingkan dengan level tinggi harian di 2921.66. Support terdekat di 2850. "Jika tingginya harga minyak global menyebabkan naiknya harga produk minyak domestik, hal itu akan menambah tekanan pada inflasi, sama saja seperti menambah minyak ke api," kata Zhang.
Harga saham logam melemah diikuti dengan penurunan harga logam; Chalco turun 1.9% di CNY11.07, sementara Jiangxi Copper anjlok 1.3% di CNY38.42. Perusahaan batu bara juga melemah akibat kekhawatiran langkah pengetatan yang dilakukan pemerintah dapat mempengaruhi permintaan energi; China Shenhua Energy merosot 1.9% menjadi CNY27.74, China Coal Energy turun 1.1% menjadi CNY11.13.
Indeks Shenzhen Composite turun 0.9% di 1274.34.
Hangseng Today
Secara umum indeks bursa Hang Seng (HSI) cenderung akan kokoh di hari Selasa, menyusul menguatnya Wall Street terkait minat beresiko kembali meningkat setelah Jepang terlihat cukup berhasil dalam menangani masalah kebocoran reaktor nuklir.
Dari sisi teknikal, bias indeks Hang Seng masih cukup bullish seiring indikator MACD yang masih terlihat dalam pola up-trend. Namun demikian setelah mencapai titik jenuhnya, indeks turut berpeluang koreksi atau setidaknya konsolidasi seiring indikator stochastic kemungkinan telah overbought.
Dibutuhkan break ke atas level 22780 untuk mendapatkan arah yang lebih jelas menguji resisten selanjutnya pada 22900 hingga 23000. Sementara bila indeks tak mampu melanjutkan bullishnya diatas 22780, Hang Seng akan terkoreksi ke area support 22520 dan selanjutnya di 22400 dan terakhir di 22200.Hangseng kokoh
HSI dibuka menguat terkait meredanya kecemasan mengenai krisis nuklir di Fukushima, menurut Conita Hung, kepala riset Delta Asia.
Hari ini indeks diprediksi akan bergerak di kisaran 22,600-22,800. "Krisis di Jepang dan perkembangan dari serangan udara yang dilakukan sekutu terhadap Libya akan menjadi fokus utama pasar regional. Untuk Hong Kong, hasil dari saham H sektor perbankan akan membantu sentimen perdagangan." Sektor perbankan akan melonjak akibat ekspektasi hasil pendapatan tahun 2010 yang kuat; Bank of China dan China Construction Bank diperkirakan akan melaporkan hasil pendapatan pekan ini.
Kemarin Hang Seng ditutup naik 1.7% di 22,611.
Nikkei Naik 3.9%
Nikkei naik 3,9% di 9.520 akibat adanya sinyal kemajuan dari upaya yang dilakukan Tokyo Electric Power untuk memulihkan reaktor nuklir di Daiichi, Fukushima di Jepang timur laut.
"Investor asing benar-benar tertekan oleh masalah nuklir Jepang namun investor masih punya kesempatan untuk membeli kembali saham yang terpuruk," menurut Masayoshi Yano, analis pasar senior di Meiwa Securities. Namun ia menambahkan penguatan tampaknya tidak akan berlanjut kecuali jika pemerintah melakukan langkah-langkah jangka panjang untuk merekonstruksi kawasan yang dilanda gempa.
33 Topix subindeks menguat. Saham perbankan menguat dengan Mitsubishi UFJ FG naik 5.3% di Y394. Advantest melonjak 11% di Y1,466 Toshiba naik 10% di Y396. Tepco melambung 16% di Y1,098.
Dow Kembali Diatas Level 12,000
Saham AS ditutup naik lebih dari 1.5%, mendorong Dow untuk kembali menembus level 12,000, setelah rencana pembelian AT&T atas T-Mobile USA milik Deutsche Telecom sebesar 39 milyar dollar dan kesempatan investor untuk membeli saham yang sedang dalam kondisi oversold. "Ketika kita membaca berita utama 39 milyar dollar… ini dapat menciptakan rebound," ucap Dan Cook, CEO pada IG Markets di Chicago, menanggapi rencana AT&T membeli T-Mobile USA. Sementara masih banyak halangan untuk kesepakatan itu, untuk hari ini berita itu menggembirakan dan memberikan investor fokus lain selain krisis di Jepang dan Timur Tengah.
Namun Cook mengatakan pasar masih terbawa oleh event dan perdagangan jangka pendek. Itu mengapa adanya naik turun yang tajam dalam beberapa minggu terakhir, karena trader mencoba untuk mencerna arti dari event geopolitik yang terjadi dengan cepat, ucapnya. "Kita dapat turun 200 besok, tidak ada tren jangka panjang yang dapat menjadi pegangan." Trader juga mengatakan pergerakan hari ini sebagai pemulihan penutunan tajam pekan lalu setelah krisis nuklir di Jepang sudah membaik.
Wall Street Abaikan Lemahnya Data Perumahan
Wall Street mampu mempertahankan penguatannya meskipun data perumahan dirilis jauh lebih lemah dibandingkan perkiraan, dengan terus mendapatkan dukungan dari saham telekomunikasi setelah AT&T berhasil mengakuisisi T-Mobile AS, yang menjadikannya sebagai perusahaan operator seluler terbesar di AS.
S&P 500 dan Nasdaq juga melonjak lebih dari 1,5%. Semua sektor pada S&P 500 mencatat kenaikan yang dipimpin saham energi, teknologi dan industri.
Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 190 poin menjadi 12056.24, dengan sebagian besar komponennya menguat, dipimpin oleh saham Boeing (2,93%), kemudian Verizon (3,12%) dan 3M (2,78%). Sementara saham Kraft tergelincir 0,58%.
Bursa Eropa Mengawali Minggu Dengan Optimis
Bursa-bursa Eropa mengawali perdagangan minggu ini pada teritori positif seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap dampak kerusakan pabrik nuklir Jepang, dengan saham perusahaan telekomunikasi Deutsche Telekom AG memimpin kenaikan dengan meraih 14% setelah pada akhir pekan lalu mencapai kesepakatan untuk menjual unit T-Mobile USA. Berita tersebut juga turut mengangkat saham-saham sektor telekomunikasi lainnya.
"Perkembangan situasi di Jepang tidak seburuk yang diperkirakan, dan pasar juga menyukai berita tentang Deutsche Telekom," kata David Buik dari BGC Partners.
Namun, kenaikan yang terjadi masih berpotensi mendapat tekanan, mengingat harga minyak Brent yang melonjak sebesar 2% setelah pesawat-pesawat tempur pasukan koalisi membom Libya, yang kembali mendorong kekhawatiran mengenai dampak tingginya inflasi terhadap perekonomian global.
Di Inggris, Indeks FTSE berhasil mengumpulkan 1,01%. Sedangkan Indeks DAX Jerman dan Indeks CAC Perancis masing-masing menguat 2,12% dan 1,79%.
Emas relatif stabil
Harga emas stabil hari Selasa, didukung oleh lemahnya dollar dan bertahannya harga minyak mentah, seiring ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat dan Jepang yang terus berusaha mengendalikan krisis nuklir.
Kekuatan militer negara barat tidak memberikan konfirmasi yang cukup cepat bahwa mereka meluncurkan serangan baru di Tripoli dalam sebuah kampanye untuk membidik angkatan udara Libya dan memaksa zona larangan terbang.
Spot emas beranjak naik 0.2% di level $1,428.40 per ons. Kontrak emas AS juga naik 0.2% di level $1,428.70.
Senjata anti pesawat tempur dan ledakan yang menggema diseluruh bagian Tripoli untuk malam ke 3 hari Senin dan televisi nasional mengatakan beberapa situs juga diserang di ibukota tersebut.
Senin, 21 Maret 2011
Emas lanjutkan Rally
Emas menguat seiring investor memburu logam mulia sebagai aset safe haven di tengah meningkatnya serangan udara di Libya dan kecemasan menyebarnya kerusuhan di kawasan tersebut. Pihak sekutu lancarkan serangan rudal dan pesawat selama dua hari beruntun hingga hancurkan angkatan udara Muammar Qaddafi's. Pemimpin Libya menyebut koalisi sekutu, termasuk AS, Inggris, dan Perancis, sebagai partai setan. Sementara itu, di Yaman, Presiden Ali Abdullah Saleh bubarkan kabinetnya kemarin seiring makin tidak terkendalinya demonstrasi.
"Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara terus meningkat dan ini akan mendukung reli emas lebih lanjut seiring investor mencari aset keuangan safe-haven," ungkap James Moore, analis TheBullionDesk.com.
Rudal jelajah Tomahawk hancurkan persenjataan Qaddafi dan jet berpatroli di langit Libya sehingga hentikan serangan Qaddafi ke markas pemberontak Benghazi. Demonstrasi juga makin memanas di Yaman; pengunjuk rasa tetap minta Presiden Saleh untuk mundur.
"Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara terus meningkat dan ini akan mendukung reli emas lebih lanjut seiring investor mencari aset keuangan safe-haven," ungkap James Moore, analis TheBullionDesk.com.
Rudal jelajah Tomahawk hancurkan persenjataan Qaddafi dan jet berpatroli di langit Libya sehingga hentikan serangan Qaddafi ke markas pemberontak Benghazi. Demonstrasi juga makin memanas di Yaman; pengunjuk rasa tetap minta Presiden Saleh untuk mundur.
Pemulihan Inggris Berlanjut
Pimpinan ekonom Bank of England, Spencer Dale, utarakan pemulihan Inggris akan berlanjut dan investor prediksi kenaikan suku bunga global yang lebih cepat dari perkiraan tahun lalu. "Pemulihan Inggris akan terus berlanjut," tulis Dale dalam kata pengantar untuk buletin triwulanan BoE yang dirilis hari ini. "Pasar juga harapkan pengetatan kebijakan moneter, baik di Inggris dan luar negeri, lebih cepat dari sebelumnya."
Mengenai outlook, Dale katakan investor belum yakin dengan kemampuan zona-euro selesaikan masalah fiskalnya, gejolak politik Afrika Utara dan Timur Tengah juga tingkatkan ketidakpastian. Namun Dale melihat perbaikan kondisi pendanaan untuk perbankan Inggris. "Perbankan Inggris memulai tahun 2011 dengan kondisi yang tangguh. Meski telah penuhi kebutuhan dana di tahun 2010, tapi tantangan pendanaan tetap tetap," tulis laporan BoE.
Sementara itu, sterling menguat pada perdagangan Senin, sentuh 1.6252 di sesi London.
Mengenai outlook, Dale katakan investor belum yakin dengan kemampuan zona-euro selesaikan masalah fiskalnya, gejolak politik Afrika Utara dan Timur Tengah juga tingkatkan ketidakpastian. Namun Dale melihat perbaikan kondisi pendanaan untuk perbankan Inggris. "Perbankan Inggris memulai tahun 2011 dengan kondisi yang tangguh. Meski telah penuhi kebutuhan dana di tahun 2010, tapi tantangan pendanaan tetap tetap," tulis laporan BoE.
Sementara itu, sterling menguat pada perdagangan Senin, sentuh 1.6252 di sesi London.
Jepang Berupaya Pulihkan Energi
Jepang berharap dapat segera memulihkan sumber daya energi pasca kerusakan fasilitas nuklir di Fukushima. Negara ini masih mengalami trauma akibat radiasi di fasilitas nuklir di Fukushima dan naiknya korban jiwa yang terjadi pada 11 Maret. Negara yang memiliki tingkat ekonomi tertinggi ke-3 di dunia telah menderita kerusakan parah senilai kurang lebih (estimasi) $250 miliar. Adapun pasar Tokyo ditutup untuk hari libur nasional hari Senin.
Jepang Harapkan Pemulihan
Jepang berharap pulihnya aliran listrik yang melanda reaktor nuklirnya dapat membantu menyelesaikan krisis atom terburuk di dunia dalam 25 tahun, yang dipicu oleh gempa dan tsunami yang juga menewaskan lebih dari 21.000 orang tewas atau hilang.
Negara Asia terpukul dengan bencana ini dan terus melakukan upaya mencegah radiasi mematikan di enam reaktor nuklir Fukushima dengan korban tewas terus meningkat sejak bencana yang meluluh lantakkan Jepang pada 11 Maret. Negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia telah mengalami kerugian sekitar $ 250 miliar yang ditimbulkan dari kerusakan di seluruh kota di timur laut Jepang. Negara ini berada dalam kondisi terburuk sejak Perang Dunia II.
Pasar Tokyo ditutup di hari Senin. Sementara investor juga masih mempertimbangkan resiko ekonomi global dari berbagai krisis Jepang, dan juga konflik di Libya dan kerusuhan lainnya di negara Arab. (din)
Gold today
Emas terlihat menguat kembali dan saat ini tertahan di resistan 1430.40. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya support 1423.25 akan membawa harga emas melemah kembali ke 1410.20. Sebaliknya jika resistance 1430.40 ditembus akan membawa harga emas menguat kembali ke 1444.35.
Dua Sentimen Perkuat Emas
Harga emas beranjak naik hari Senin (21/03) terkait meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dukungan bagi emas datang dari eskalasi pertempuran udara Libya serta pelemahan mata uang dollar Amerika Serikat (AS).
Sebagai perbandingan, harga minyak menguat lebih dari $2. Hal ini turut membantu daya tarik emas sebagai sarana hedge fund menghadapi inflasi.
Kapal perang dan misil negara NATO menyerang Libya pada akhir pekan lalu sehingga memaksa Muammar Khadafi menghentikan serangan terhadap pemberontak. Ia juga langsung mengakhiri serangan terhadap warga sipil.
Spot emas menguat 0.6% ke level $1,427.91 per ons, sekaligus melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya. Adapun kontrak emas AS naik sebanyak 0.8% ke level $1,428.
Emas Naik Setelah Barat Serang Libya
Spot emas bertahan hari Senin seiring memanasnya ketegangan Libya. Terutama setelah pasukan negara-negara barat meluncurkan kampanye militer, sementara investor terus mengawasi krisis nuklir di Jepang.
- Spot emas naik nyaris mencapai 0,5% ke level $1,426 per ons.
- Kontrak emas AS naik sebanyak 0,7% ke level $1,426.40.
- Spot perak naik 2,1% ke $35.79 per ons.
Gadhafi vows 'long war' as strikes hit his forces
TRIPOLI, Libya : Moammar Gadhafi vowed a "long war" as allied forces launched a second night of strikes on Libya on Sunday, and jubilant rebels who only a day before were in danger of being crushed by his forces now boasted they would bring him down. The U.S. military said the international assault would hit any Gadhafi forces on the ground that are attacking the opposition.
In an attack that carried as much symbolism as military effect, late Sunday a cruise missile blasted a building in Gadhafi's residential compound, near his iconic tent. It was not known where Gadhafi was at the time, but it seemed to show that while the allies trade nuances over whether his fall is a goal of their campaign - he is not safe.
An Associated Press photographer escorted to the scene by the Libyan government said half of the round, three-story administration building was knocked down, smoke was rising from it and pieces of the missile were scattered around the scene. About 300 Gadhafi supporters were in the compound at the time. It was not known if any were hurt.
The U.S. military said the bombardment so far - a rain of Tomahawk cruise missiles and precision bombs from American and European aircraft, including long-range stealth B-2 bombers - had succeeded in heavily degrading Gadhafi's air defenses.
In addition to targeting anti-aircaft sites, U.S., British and French planes blasted a line of tanks that had been moving on the rebel capital Benghazi, in the opposition-held eastern half of the country. On Sunday, at least seven demolished tanks smoldered in a field 12 miles (20 kilometers) south of Benghazi, many of them with their turrets and treads blown off, alongside charred armored personnel carriers, jeeps and SUVs of the kind used by Gadhafi fighters.
"I feel like in two days max we will destroy Gadhafi," said Ezzeldin Helwani, 35, a rebel standing next to the smoldering wreckage of an armored personnel carrier, the air thick with smoke and the pungent smell of burning rubber. In a grisly sort of battle trophy, celebrating fighters hung a severed goat's head with a cigarette in its mouth from the turret of one of the gutted tanks.
The strikes that began early Sunday gave immediate, if temporary, relief to Benghazi, which the day before had been under a heavy attack that killed at least 120 people. The city's calm on Sunday highlighted the dramatic turnaround that the allied strikes bring to Libya's month-old upheaval: For the past 10 days, Gadhafi's forces had been on a triumphant offensive against the rebel-held east, driving opposition fighters back with the overwhelming firepower of tanks, artillery, warplanes and warships.
Now Gadhafi's forces are potential targets for U.S. and European strikes. The U.N. resolution authorizing international military action in Libya not only sets up a no-fly zone but allows "all necessary measures" to prevent attacks on civilians.
But the U.S. military, for the time being at the lead of the international campaign, is trying to walk a fine line over the end game of the assault. It is avoiding for now any appearance that it aims to take out Gadhafi or help the rebels oust him, instead limiting its stated goals to protecting civilians.
At the Pentagon, Navy Vice Adm. William E. Gortney underlined that strikes are not specifically targeting the Libyan leader or his residence in Tripoli. He said that any of Gadhafi's ground forces advancing on the rebels were open targets.
"If they are moving on opposition forces ... yes, we will take them under attack," he told reporters.
"We judge these strikes to have been very effective in significantly degrading the regime's air defense capability," Gortney said. "We believe his forces are under significant stress and suffering from both isolation and a good deal of confusion."
A military official said Air Force B-2 stealth bombers flew 25 hours in a round trip from Whiteman Air Force Base in Missouri and dropped 45 2,000-pound bombs.
What happens if rebel forces eventually go on the offensive against Gadhafi's troops remains unclear. Gortney would not say whether strikes would hit Libyan troops fighting back against rebel assaults.
U.S. Defense Secretary Robert Gates said late Sunday that the U.S. expects turn over control of the operation to a coalition headed by France, Britain or NATO "in a matter of days," reflecting concern that the U.S. military was stretched thin by its current missions. Turkey was blocking NATO action, which requires agreement by all 28 members of the alliance.
Danish Defense Minister Gitte Lillelund Bech confirmed to The Associated Press that four Danish F-16s took part in missions over Libya on Sunday. "We are using military means, but there are also a lot of other means we can use to make sure that Gadhafi will not be running Libya in the future," she said.
Sunday night, heavy anti-aircraft fire erupted repeatedly in the capital, Tripoli, with arcs of red tracer bullets and exploding shells in the dark sky - marking the start of a second night of international strikes. Gadhafi supporters in the streets shot automatic weapons in the air in a show of defiance. It was not immediately known what was being targeted in the new strikes.
Libyan army spokesman Col. Milad al-Fokhi said Libyan army units had been ordered to cease fire at 9 p.m. local time, but the hour passed with no letup in military activity.
Gadhafi vowed to fight on. In a phone call to Libyan state television Sunday, he said he would not let up on Benghazi and said the government had opened up weapons depots to all Libyans, who were now armed with "automatic weapons, mortars and bombs." State television said Gadhafi's supporters were converging on airports as human shields.
"We promise you a long war," he said.
He called the international assault "simply a colonial crusader aggression that may ignite another large-scale crusader war."
Throughout the day Sunday, Libyan TV showed a stream of what it said were popular demonstrations in support of Gadhafi in Tripoli and other towns and cities. It showed cars with horns blaring, women ululating, young men waving green flags and holding up pictures of the Libyan leader. Women and children chanted, "God, Moammar and Libya, that's it!"
"Our blood is green, not red," one unidentified woman told the broadcaster, referring to the signature color of Gadhafi's regime. "He is our father, we will be with him to the last drop of blood. Our blood is green with our love for him."
Among the targets hit in the first night of strikes before dawn Sunday was one of Libya's main air bases, on Tripoli's outskirts, the opposition said. Also hit, it said, was an air force complex outside Misrata, the last rebel-held city in western Libya - which has been under siege the past week by Gadhafi forces. Those forces have been bombarding the city from the complex, which houses an air base and a military academy.
Despite the strikes, the troops resumed bombarding Misrata during the day Sunday, said Switzerland-based Libyan activist Fathi al-Warfali.
"Misrata is the only city in western Libya not under Gadhafi's control; he is trying hard to change its position," said al-Warfali, who told The Associated Press he was in touch with residents in the city.
In Benghazi, the rebel capital and first city to fall to the uprising that began Feb. 15, residents were celebrating the dramatic turn of events. The day before, Gadhafi's forces pounded the city of around 700,000 with artillery and tank shells and punched through the outskirts in heavy street battles. Along the tree-lined road into Benghazi, buildings riddled with pockmarks and burnt-out cars, buses and tanks gave testimony to the ferocity of the fighting.
"Yesterday was a catastrophe," said Salwa el-Daghili, a member of the opposition national council that governs rebel-held territory. "Today, there is hope - you can see it on the streets."
Outside the city, hundreds of men roamed the wreckage of the tanks and army vehicles hit by the allied strikes. Shredded blankets, torn foam mattresses and empty cans of tomato paste littered the field.
"Thank you, France. Thank you, America," said Abdul-Gader Dejuli as he surveyed the wreckage. "Obama good, Sarkozy good."
The allied assault began in the early hours Sunday with a wave of strikes by French warplanes in the east, followed by a barrage of 112 cruise missiles fired by U.S. and British warships and submarines in the Mediterranean targeting radar systems, communications centers and surface-to-air missile sites. Bombings mainly from American aircraft - including B-2 stealth bombers and F-15 and F-16 fighter-bombers - then targeted Libyan ground forces and air defenses, the U.S. military said.
The systems targeted most closely were Libya's SA-5 surface-to-air missiles, Russian-made weaponry that could pose a threat to allied aircraft many miles off the Libyan coastline. Libya has a range of other air defense weaponry, including portable surface-to-air missiles that are more difficult to eliminate by bombing.
Libya said 48 people were killed, including many civilians. That brought criticism of the campaign from the head of the Arab League, which last week took the unprecedented step of calling for a no-fly zone. On Sunday, Arab League chief Amr Moussa criticized the allied strikes, saying they went beyond what the Arab body had supported.
"What happened differs from the no-fly zone objectives," Moussa told reporters in Cairo. "What we want is civilians' protection not shelling more civilians."
Nevertheless, France on Sunday said warplanes in the Arab Gulf nation of Qatar would participate in the campaign, a sign of continued Arab support.
The prospect of Gadhafi remaining in control of at least a portion of the country raises questions about how far the Obama administration and its European and other partners are willing to go with military force.
Obama referred to Libya but did not discuss the unfolding operation during remarks in Brazil.
"We've seen the people of Libya take a courageous stand against a regime determined to brutalize its own citizens," Obama said.
"No one can say for certain how this change will end, but I do know that change is not something that we should fear. When young people insist that the currents of history are on the move, the burdens of the past can be washed away."
Adm. Mike Mullen, chairman of the Joint Chiefs of Staff, was pressed repeatedly during a round of Sunday television interviews to explain the mission's objectives. He said the main goal is to protect civilians from further violence.
"I think circumstances will drive where this goes in the future," the admiral said on ABC's "This Week." "I wouldn't speculate in terms of length at this particular point in time."
Asked whether it was possible that the military goals might be met without Gadhafi being ousted, Mullen replied, "That's certainly potentially one outcome." He described the Libyan strongman as more isolated than ever, adding that Gadhafi is "going to have to make some choices about his own future" at some point.
U.S. Secretary of State Hillary Rodham Clinton said that although ousting Gadhafi is not an explicit goal of the campaign, his departure might be hastened as the conflict continues.
"The opposition is largely led by those who defected from the Gadhafi regime or who formerly served it, and it is certainly to be wished for that there will be even more such defections, that people will put the future of Libya and the interests of the Libyan people above their service to Col. Gadhafi," she said.
Lucas reported from Benghazi, Libya. Associated Press writers Maggie Michael in Cairo and Lolita C. Baldor and Robert Burns in Washington contributed to this report.
In an attack that carried as much symbolism as military effect, late Sunday a cruise missile blasted a building in Gadhafi's residential compound, near his iconic tent. It was not known where Gadhafi was at the time, but it seemed to show that while the allies trade nuances over whether his fall is a goal of their campaign - he is not safe.
An Associated Press photographer escorted to the scene by the Libyan government said half of the round, three-story administration building was knocked down, smoke was rising from it and pieces of the missile were scattered around the scene. About 300 Gadhafi supporters were in the compound at the time. It was not known if any were hurt.
The U.S. military said the bombardment so far - a rain of Tomahawk cruise missiles and precision bombs from American and European aircraft, including long-range stealth B-2 bombers - had succeeded in heavily degrading Gadhafi's air defenses.
In addition to targeting anti-aircaft sites, U.S., British and French planes blasted a line of tanks that had been moving on the rebel capital Benghazi, in the opposition-held eastern half of the country. On Sunday, at least seven demolished tanks smoldered in a field 12 miles (20 kilometers) south of Benghazi, many of them with their turrets and treads blown off, alongside charred armored personnel carriers, jeeps and SUVs of the kind used by Gadhafi fighters.
"I feel like in two days max we will destroy Gadhafi," said Ezzeldin Helwani, 35, a rebel standing next to the smoldering wreckage of an armored personnel carrier, the air thick with smoke and the pungent smell of burning rubber. In a grisly sort of battle trophy, celebrating fighters hung a severed goat's head with a cigarette in its mouth from the turret of one of the gutted tanks.
The strikes that began early Sunday gave immediate, if temporary, relief to Benghazi, which the day before had been under a heavy attack that killed at least 120 people. The city's calm on Sunday highlighted the dramatic turnaround that the allied strikes bring to Libya's month-old upheaval: For the past 10 days, Gadhafi's forces had been on a triumphant offensive against the rebel-held east, driving opposition fighters back with the overwhelming firepower of tanks, artillery, warplanes and warships.
Now Gadhafi's forces are potential targets for U.S. and European strikes. The U.N. resolution authorizing international military action in Libya not only sets up a no-fly zone but allows "all necessary measures" to prevent attacks on civilians.
But the U.S. military, for the time being at the lead of the international campaign, is trying to walk a fine line over the end game of the assault. It is avoiding for now any appearance that it aims to take out Gadhafi or help the rebels oust him, instead limiting its stated goals to protecting civilians.
At the Pentagon, Navy Vice Adm. William E. Gortney underlined that strikes are not specifically targeting the Libyan leader or his residence in Tripoli. He said that any of Gadhafi's ground forces advancing on the rebels were open targets.
"If they are moving on opposition forces ... yes, we will take them under attack," he told reporters.
"We judge these strikes to have been very effective in significantly degrading the regime's air defense capability," Gortney said. "We believe his forces are under significant stress and suffering from both isolation and a good deal of confusion."
A military official said Air Force B-2 stealth bombers flew 25 hours in a round trip from Whiteman Air Force Base in Missouri and dropped 45 2,000-pound bombs.
What happens if rebel forces eventually go on the offensive against Gadhafi's troops remains unclear. Gortney would not say whether strikes would hit Libyan troops fighting back against rebel assaults.
U.S. Defense Secretary Robert Gates said late Sunday that the U.S. expects turn over control of the operation to a coalition headed by France, Britain or NATO "in a matter of days," reflecting concern that the U.S. military was stretched thin by its current missions. Turkey was blocking NATO action, which requires agreement by all 28 members of the alliance.
Danish Defense Minister Gitte Lillelund Bech confirmed to The Associated Press that four Danish F-16s took part in missions over Libya on Sunday. "We are using military means, but there are also a lot of other means we can use to make sure that Gadhafi will not be running Libya in the future," she said.
Sunday night, heavy anti-aircraft fire erupted repeatedly in the capital, Tripoli, with arcs of red tracer bullets and exploding shells in the dark sky - marking the start of a second night of international strikes. Gadhafi supporters in the streets shot automatic weapons in the air in a show of defiance. It was not immediately known what was being targeted in the new strikes.
Libyan army spokesman Col. Milad al-Fokhi said Libyan army units had been ordered to cease fire at 9 p.m. local time, but the hour passed with no letup in military activity.
Gadhafi vowed to fight on. In a phone call to Libyan state television Sunday, he said he would not let up on Benghazi and said the government had opened up weapons depots to all Libyans, who were now armed with "automatic weapons, mortars and bombs." State television said Gadhafi's supporters were converging on airports as human shields.
"We promise you a long war," he said.
He called the international assault "simply a colonial crusader aggression that may ignite another large-scale crusader war."
Throughout the day Sunday, Libyan TV showed a stream of what it said were popular demonstrations in support of Gadhafi in Tripoli and other towns and cities. It showed cars with horns blaring, women ululating, young men waving green flags and holding up pictures of the Libyan leader. Women and children chanted, "God, Moammar and Libya, that's it!"
"Our blood is green, not red," one unidentified woman told the broadcaster, referring to the signature color of Gadhafi's regime. "He is our father, we will be with him to the last drop of blood. Our blood is green with our love for him."
Among the targets hit in the first night of strikes before dawn Sunday was one of Libya's main air bases, on Tripoli's outskirts, the opposition said. Also hit, it said, was an air force complex outside Misrata, the last rebel-held city in western Libya - which has been under siege the past week by Gadhafi forces. Those forces have been bombarding the city from the complex, which houses an air base and a military academy.
Despite the strikes, the troops resumed bombarding Misrata during the day Sunday, said Switzerland-based Libyan activist Fathi al-Warfali.
"Misrata is the only city in western Libya not under Gadhafi's control; he is trying hard to change its position," said al-Warfali, who told The Associated Press he was in touch with residents in the city.
In Benghazi, the rebel capital and first city to fall to the uprising that began Feb. 15, residents were celebrating the dramatic turn of events. The day before, Gadhafi's forces pounded the city of around 700,000 with artillery and tank shells and punched through the outskirts in heavy street battles. Along the tree-lined road into Benghazi, buildings riddled with pockmarks and burnt-out cars, buses and tanks gave testimony to the ferocity of the fighting.
"Yesterday was a catastrophe," said Salwa el-Daghili, a member of the opposition national council that governs rebel-held territory. "Today, there is hope - you can see it on the streets."
Outside the city, hundreds of men roamed the wreckage of the tanks and army vehicles hit by the allied strikes. Shredded blankets, torn foam mattresses and empty cans of tomato paste littered the field.
"Thank you, France. Thank you, America," said Abdul-Gader Dejuli as he surveyed the wreckage. "Obama good, Sarkozy good."
The allied assault began in the early hours Sunday with a wave of strikes by French warplanes in the east, followed by a barrage of 112 cruise missiles fired by U.S. and British warships and submarines in the Mediterranean targeting radar systems, communications centers and surface-to-air missile sites. Bombings mainly from American aircraft - including B-2 stealth bombers and F-15 and F-16 fighter-bombers - then targeted Libyan ground forces and air defenses, the U.S. military said.
The systems targeted most closely were Libya's SA-5 surface-to-air missiles, Russian-made weaponry that could pose a threat to allied aircraft many miles off the Libyan coastline. Libya has a range of other air defense weaponry, including portable surface-to-air missiles that are more difficult to eliminate by bombing.
Libya said 48 people were killed, including many civilians. That brought criticism of the campaign from the head of the Arab League, which last week took the unprecedented step of calling for a no-fly zone. On Sunday, Arab League chief Amr Moussa criticized the allied strikes, saying they went beyond what the Arab body had supported.
"What happened differs from the no-fly zone objectives," Moussa told reporters in Cairo. "What we want is civilians' protection not shelling more civilians."
Nevertheless, France on Sunday said warplanes in the Arab Gulf nation of Qatar would participate in the campaign, a sign of continued Arab support.
The prospect of Gadhafi remaining in control of at least a portion of the country raises questions about how far the Obama administration and its European and other partners are willing to go with military force.
Obama referred to Libya but did not discuss the unfolding operation during remarks in Brazil.
"We've seen the people of Libya take a courageous stand against a regime determined to brutalize its own citizens," Obama said.
"No one can say for certain how this change will end, but I do know that change is not something that we should fear. When young people insist that the currents of history are on the move, the burdens of the past can be washed away."
Adm. Mike Mullen, chairman of the Joint Chiefs of Staff, was pressed repeatedly during a round of Sunday television interviews to explain the mission's objectives. He said the main goal is to protect civilians from further violence.
"I think circumstances will drive where this goes in the future," the admiral said on ABC's "This Week." "I wouldn't speculate in terms of length at this particular point in time."
Asked whether it was possible that the military goals might be met without Gadhafi being ousted, Mullen replied, "That's certainly potentially one outcome." He described the Libyan strongman as more isolated than ever, adding that Gadhafi is "going to have to make some choices about his own future" at some point.
U.S. Secretary of State Hillary Rodham Clinton said that although ousting Gadhafi is not an explicit goal of the campaign, his departure might be hastened as the conflict continues.
"The opposition is largely led by those who defected from the Gadhafi regime or who formerly served it, and it is certainly to be wished for that there will be even more such defections, that people will put the future of Libya and the interests of the Libyan people above their service to Col. Gadhafi," she said.
Lucas reported from Benghazi, Libya. Associated Press writers Maggie Michael in Cairo and Lolita C. Baldor and Robert Burns in Washington contributed to this report.
Bahrain makin memburuk
Masyarakat Bahrain berkumpul di desa Sitra untuk ratapi kematian seorang pengunjuk rasa, sehari setelah pasukan keamanan menangkap pemimpin oposisi dan tuduh konspirasi dengan pihak asing. Bahrain tengah berjuang padamkan aksi demonstrasi yang dipimpin kaum Syiah demi penegakan demokrasi dan hak sipil. Belasan rakyat sipil telah tewas sejak aksi unjuk rasa dimulai sebulan lalu. Awal Maret, puluhan ribu pelayat hadiri pemakaman serupa di Sitra, yang akhirnya berkembang menjadi protes besar-besaran.
Partai Oposisi Syiah utarakan kepolian menahan Hassan Mushaima, pemimpin gerakan Shiite Haq, dan Ebrahim Sharif, seorang Sunni sekuler dan kepala oposisi National Democratic Action Society. Raja Hamad bin Isa Al Khalifa telah tawarkan dialog nasional, dan Putra Mahkota Salman juga komitmen untuk berdiskusi.
"Saat seperti ini, masyarakat cenderung menjadi lebih ekstrim. Oposisi akan semakin keras karena penggunaan kekerasan oleh pemerintah," ungkap Simon Henderson, petinggi Washington Institute for Near East Policy. "Kepemimpinan sedang diuji. Meski belum ada penahanan secara masa; namun cukup banyak rakyat yang marah."
Kaum Syi'ah Bahrain miliki hubungan yang erat dengan kaum Syiah lainnya di Iran maupun Arab Saudi. Awal pekan, Iran menarik duta besarnya untuk protes tindakan Bahrain. Di Arab Saudi, sekitar 1.000 orang langsungkan aksi unjuk rasa damai. Hampir 1.000 kaum Syiah Kuwait juga berdemonstrasi untuk tunjukkan solidaritas.
Partai Oposisi Syiah utarakan kepolian menahan Hassan Mushaima, pemimpin gerakan Shiite Haq, dan Ebrahim Sharif, seorang Sunni sekuler dan kepala oposisi National Democratic Action Society. Raja Hamad bin Isa Al Khalifa telah tawarkan dialog nasional, dan Putra Mahkota Salman juga komitmen untuk berdiskusi.
"Saat seperti ini, masyarakat cenderung menjadi lebih ekstrim. Oposisi akan semakin keras karena penggunaan kekerasan oleh pemerintah," ungkap Simon Henderson, petinggi Washington Institute for Near East Policy. "Kepemimpinan sedang diuji. Meski belum ada penahanan secara masa; namun cukup banyak rakyat yang marah."
Kaum Syi'ah Bahrain miliki hubungan yang erat dengan kaum Syiah lainnya di Iran maupun Arab Saudi. Awal pekan, Iran menarik duta besarnya untuk protes tindakan Bahrain. Di Arab Saudi, sekitar 1.000 orang langsungkan aksi unjuk rasa damai. Hampir 1.000 kaum Syiah Kuwait juga berdemonstrasi untuk tunjukkan solidaritas.
PBB sahkan Perang dengan Qaddafi
Pasukan Muammar Qaddafi akan hadapi serangan udara dari AS, Perancis, dan sekutu setelah Dewan Keamanan PBB sah-kan penggunaan kekuatan untuk lindungi warga sipil. PBB izinkan AS, Inggris, Perancis, dan negara Arab untuk lakukan tindakan yang diperlukan demi lindungi warga sipil; namun PBB tidak cantumkan pendudukan pasukan asing terhadap wilayah apapun di Libya. Perancis katakan aksi militer akan dimulai segera sedangkan Perdana Menteri Inggris David Cameron langsungkan pertemuan kabinet darurat.
Putra Qaddafi, Saif al-Islam, merespon keputusan PBB dengan cegah tentaranya masuki Benghazi, tapi akan tetap kepung kota yang dikuasai pemberontak, menurut laporan Agence France-Presse. Qaddafi sebelumnya telah ancam hancurkan oposisi, dan rebut Benghazi. Pihak pemberontak sambut baik resolusi PBB dan harga minyak pun lanjutkan reli akibat ekspektasi terganggunya supplai dari Libya.
Putra Qaddafi, Saif al-Islam, merespon keputusan PBB dengan cegah tentaranya masuki Benghazi, tapi akan tetap kepung kota yang dikuasai pemberontak, menurut laporan Agence France-Presse. Qaddafi sebelumnya telah ancam hancurkan oposisi, dan rebut Benghazi. Pihak pemberontak sambut baik resolusi PBB dan harga minyak pun lanjutkan reli akibat ekspektasi terganggunya supplai dari Libya.
Gold : uji resistance
Hari ini terlihat harga emas terus menguat dengan mencoba menyentuh garis resistan dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya garis resistan dari Andrew Picthfrok akan membawa harga emas menguat kembali ke 1430.60. Sebaliknya jika support 1407.45 tembus maka harga emas akan terkoreksi ke 1393.10
Hangseng Today
Setelah dibuka dengan gap-up, indeks Hang Seng (HSI) langsung melejit hingga diatas level 22500 dan kemungkinan masih bisa melanjutkan penguatan tipisnya.
Penguatan indeks akan terbatas terkait penguatan Wall Street yang bersifat waspada di hari Jumat berkenaan para investor masih dicengkeram dengan terus menerusnya krisis nuklir Jepang dan gejolak politik di Libya.
Secara teknikal umum bias indeks masih bearish dengan 22350 sebagai support terdekat, dibutuhkan break ke bawah area ini untuk memicu momentum bearish lanjutan. Bagaimanapun, pergerakan konstan di atas area 22500 akan memicu bullish reversal menuju 22650 sebelum akhirnya menguji area 22785.
Resistance Level : 22550, 22650, 22785
Support Level : 22350, 22250, 22095
Trading Range : 22250 – 22785
Teknikal: Bullish HSI Dihantui Nuklir dan Geopolitik
Setelah dibuka dengan gap-up, indeks bursa Hang Seng (HSI) langsung melejit hingga diatas level 22500 dan kemungkinan masih bisa melanjutkan penguatan tipisnya.
Namun demikian, pergerakan konstan di atas area 22500 akan memicu bullish reversal menuju 22650 sebelum akhirnya menguji area 22785 (Fibonacci 38.2%).
Penguatan indeks akan terbatas terkait penguatan Wall Street yang bersifat waspada di hari Jumat berkenaan para investor masih dicengkeram dengan terus menerusnya krisis nuklir Jepang dan gejolak politik di Libya, Yaman dan Bahrain.
Secara teknikal umum bias indeks masih bearish dengan 22350 sebagai support terdekat, dibutuhkan break ke bawah area ini untuk memicu momentum bearish lanjutan menuju tahanan berikutnya di 22250 dan 22095 (Sesuai arah stochastic).
Hang Seng Rebound Pasca Agresi Militer
Hang Seng naik 0.6% di 22,500, mengikuti penguatan Wall Street di hari Jumat, dan terbantu oleh adanya berita dari Jepang mengenai berkurangnya krisis nuklir, menurut Yamaichi dari Core Pacific.
Namun ketidak pastian di Libya pasca agresi militer oleh sekutu membatasi penguatan indeks, dengan indeks yang berada di kisaran 22,600 untuk jangka pendek. Mayoritas saham perbankan dan developer menguat, mengabaikan berita bahwa Bank Rakyat Cina akan menaikkan rasio cadangan modal untuk ketiga kalinya tahun ini, sesuai dengan perkiraan. ICBC naik 0.5% di HK$5.98, China Construction Bank menguat 0.7% menjadi HK$7.00 dan China Resources Land naik 1.1% menjadi HK$13.00. Foxconn melambung 1.3% menjadi HK$4.83 setelah berita bahwa perusahaan bermaksud untuk menjual salah satu unitnya, Foxconn Precision Electronics (Taiyuan), ke Hon Hai Precision Industry senilai CNY463.3 juta.
Volume perdagangan modest HK$8.61 milyar.
Emas Naik Setelah Barat Serang Libya
Spot emas bertahan hari Senin mengikuti meningkatnya ketegangan di Libya setelah pasukan negara-negara barat meluncurkan kampanye militer, sementara investor terus mengawasi krisis nuklir di Jepang.
Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara memanas setelah negara-negara barat kembali menekan Libya, menyokong sentimen di pasar logam mulia.
Spot emas bertambah nyaris 0.5% di level $1,426 per ons.
Kontrak emas AS naik sebanyak 0.7% di level $1,426.40.
Spot perak naik 2.1% di $35.79 per ons.
Emas relatif stabil
Emas bergerak relatif stabil di atas level $1410 pada hari Jumat, seiring meningkatnya minat investor terhadap aset-aset safe haven setelah dewan resolusi PBB tadi malam memberlakukan zona larangan sembari terus memantau perkembangan krisis nuklir di Jepang.
Saat ini Emas ditawarkan pada kisaran $1418.90/1419.70 per ons, atau naik sekitar $14. Berdasarkan grafik, pergerakan di atas MA 21-hari pada $1413, telah menggeser target berikutnya ke $1426 dan $1431 selanjutnya. Sebaliknya, support dapat ditemukan di $1407 dan kemudian $1402.
Langganan:
Komentar (Atom)






































